Apakah Vape atau Rokok Elektrik juga Timbulkan Dampak Serupa Rokok pada Gigi dan Mulut?
Vape atau rokok elektrik memiliki dampak berbeda dibanding rokok konvensional pada kesehatan gigi dan mulut.
Rokok elektrik selalu diklaim lebih aman dibanding rokok konvensional. Apakah dampaknya sama pada gigi?
Apakah Vape atau Rokok Elektrik juga Timbulkan Dampak Serupa Rokok pada Gigi dan Mulut?
Penggunaan vaping atau rokok elektrik semakin menjadi hal yang umum saat ini. Tiadanya bau khas dari rokok serta beragam rasa dari rokok elektrik ini membuatnya digemari oleh banyak orang.
-
Mengapa vape dianggap lebih baik dari rokok? Vape dikatakan lebih baik dari rokok adalah suatu hoaks, ini adalah informasi yang sangat keliru,” kata dr Elisna, pada November 2023 dilansir Antara.
-
Kenapa vape dianggap lebih aman daripada rokok tembakau? Banyak orang yang menganggap vape lebih aman daripada rokok tembakau karena tidak menghasilkan asap yang berisi tar dan karbon monoksida.
-
Bagaimana vape bisa menyebabkan masalah gigi? Gigi berlubang, yaitu kondisi di mana gigi mengalami kerusakan pada enamel akibat bakteri yang tumbuh di permukaan gigi karena aerosol dan gliserol dalam vape.
-
Mengapa vape bisa meningkatkan risiko keguguran? Paparan nikotin dan zat kimia lain dari vape dapat menyebabkan stres oksidatif, inflamasi, dan kerusakan DNA pada sel telur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa vape lebih aman dari rokok? Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Elisna Syahrudin, PhD. SpP(K) membantah informasi yang menyatakan bahwa rokok elektrik alias vape “lebih aman” atau “lebih sehat” dari rokok.
-
Bagaimana vape bisa membahayakan paru-paru? Acrolein, zat yang biasanya untuk membunuh gulma dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat diperbaiki
Selama ini merokok telah diketahui bisa menyebabkan sejumlah masalah pada kesehatan gigi dan mulut.
Lalu bagaimana dengan vaping?
Kebiasaan vaping dapat memiliki dampak negatif pada gigi dan kesehatan mulut secara keseluruhan.
Dilansir dari Healthline, beberapa dampak yang terkait dengan vaping pada gigi dan mulut termasuk:
Mulut Kering
Beberapa bahan dalam cairan dasar rokok elektrik, seperti propylene glycol, dapat menyebabkan mulut menjadi kering. Mulut kering yang kronis dapat menyebabkan nafas tidak sedap, luka di mulut, dan kerusakan gigi.
Kelebihan Bakteri
Penelitian menunjukkan bahwa paparan aerosol rokok elektrik dapat menyebabkan peningkatan jumlah bakteri pada gigi, terutama pada bagian gigi yang berlekuk dan berlipat. Kelebihan bakteri ini dapat menyebabkan kerusakan gigi, pembentukan plak, dan penyakit gusi.
Radang Gusi
Penggunaan rokok elektrik dapat memicu respons inflamasi pada jaringan gusi, yang dapat menyebabkan radang gusi kronis. Radang gusi yang berlanjut dapat mengarah pada penyakit periodontal dan kerusakan jaringan pendukung gigi.
Irritasi Umum
Vaping dapat menyebabkan iritasi pada mulut dan tenggorokan, termasuk gejala seperti rasa sakit, pembengkakan, dan kemerahan pada gusi. Iritasi yang terus menerus dapat mengganggu kesehatan mulut secara keseluruhan.
Kerusakan Sel
Penelitian menunjukkan bahwa aerosol vaping dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel gusi manusia, yang dapat mengganggu kemampuan sel untuk membelah dan tumbuh. Ini dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mulut seperti penyakit periodontal, kehilangan tulang, dan kehilangan gigi.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa meskipun vaping memiliki risiko kesehatan mulut dan gusi, dampaknya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan merokok.
Merokok memiliki hubungan yang kuat dengan masalah kesehatan mulut, seperti peningkatan risiko penyakit gusi (periodontitis), penurunan kepadatan tulang rahang, kerusakan gigi, dan kanker mulut. Vaping cenderung memiliki dampak yang lebih rendah pada kesehatan gigi dan gusi, meskipun masih ada risiko seperti iritasi gusi dan peningkatan jumlah bakteri.
Paparan Nikotin
Merokok tradisional mengandung nikotin, yang memiliki efek negatif pada kesehatan mulut dan gusi. Nikotin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke jaringan gusi, dan menghambat penyembuhan luka. Pada vaping, ada pilihan untuk menggunakan cairan tanpa nikotin, yang mengurangi risiko efek negatif ini.
Bahan Kimia Tambahan
Rokok tradisional mengandung banyak bahan kimia berbahaya, seperti tar dan karbon monoksida, yang secara langsung merusak kesehatan mulut dan gusi. Di sisi lain, rokok elektrik mengandung fluida yang lebih sedikit bahan kimia berbahaya. Namun, masih ada kekhawatiran terkait dengan bahan kimia tambahan dalam cairan rokok elektrik yang dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan sel pada mulut dan gusi. Meskipun vaping tampaknya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan merokok, penting untuk diingat bahwa risiko kesehatan masih ada.
Berikut adalah beberapa cara mencegah dampak buruk dari vaping terhadap mulut dan gigi:
Kurangi Penggunaan Nikotin
Jika Anda menggunakan rokok elektrik dengan cairan yang mengandung nikotin, pertimbangkan untuk beralih ke cairan yang mengandung konsentrasi nikotin yang lebih rendah atau bahkan tanpa nikotin. Nikotin dapat menyebabkan peningkatan risiko masalah gusi dan menghambat penyembuhan luka pada mulut.
Jaga Kebersihan Mulut
Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Gunakan benang gigi atau alat bantu pembersih gigi lainnya untuk membersihkan antara gigi. Hal ini membantu menghilangkan plak yang dapat menyebabkan kerusakan gigi dan masalah gusi.
Banyak Minum Air
Minumlah air yang cukup setelah melakukan vaping untuk membantu mengurangi risiko mulut kering. Mulut kering dapat menyebabkan masalah mulut seperti bau napas yang tidak sedap dan meningkatkan risiko kerusakan gigi.
Hindari Cairan Beraroma
Beberapa cairan rokok elektrik mengandung bahan kimia beraroma yang dapat mengiritasi mulut dan gusi. Hindari menggunakan cairan dengan bahan kimia tambahan yang berpotensi merusak kesehatan mulut. Pilihlah cairan rokok elektrik yang lebih alami atau bebas bahan kimia tambahan.
Rutin Periksa ke Dokter Gigi
Jangan lewatkan kunjungan rutin ke dokter gigi untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi. Dokter gigi dapat mendeteksi masalah kesehatan mulut sejak dini dan memberikan perawatan yang diperlukan.
Ini adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi yang optimal.