Apakah waxing buruk untuk kesehatan kulit?
Apakah kamu tahu bahaya waxing untuk kulitmu?
Waxing atau tindakan mencabut bulu di kulit dengan lelehan gula jamak dilakukan para wanita untuk membantu mereka dalam mewujudkan keinginan memiliki kulit yang mulus. Sebab sudah bukan rahasia lagi jika kulit dengan banyak bulu di atasnya mampu merusak penampilan fisik para wanita. Sehingga daripada mencukur, para wanita lebih memilih untuk menggunakan metode waxing yang diklaim bisa mencabut bulu tubuh sampai ke akarnya.
Bagi wanita yang pernah mencoba waxing pasti setuju bahwa waxing cukup menyakitkan untuk kulit. Sebab setelah diolesi dengan semacam lelehan gula, bulu akan ditarik secara cepat menggunakan kain. Nah, karena waxing cukup menyakitkan, sebenarnya apakah prosedur ini baik untuk kulit?
Berikut adalah jawabannya.
Tingkat elastisitas kulit berkurang
Waxing yang dilakukan secara rutin dan berkepanjangan ternyata bisa memberikan dampak yang buruk untuk kulit. Salah satunya adalah menyebabkan tingkat elastisitas dari kulit berkurang. Hasilnya, kulit kamu akan mudah berkerut serta rentan akan gangguan karena lapisan kulit jadi menipis.
Munculnya ruam kulit
Selain rasa sakit yang terjadi saat melakukan waxing, akan muncul pula ruam kulit yang menyertainya. Biasanya ruam ini ditandai dengan benjolan kemerahan kecil pada kulit kamu. Untuk meminimalisir gangguan ruam yang lebih lanjut, kamu bisa menggunakan air dingin untuk mengompres kulit yang ruam. Sebab biasanya wax yang panas juga mampu meninggalkan luka bakar pada kulit.
Infeksi kulit
Wax yang digunakan secara rutin dan berulang-ulang juga mampu menyebabkan infeksi kulit dan iritasi. Selain karena panasnya wax, bahan wax yang penuh dengan bahan kimia juga dapat memperburuk kondisi infeksi kulit Anda.
Munculnya bulu yang tidak tumbuh sempurna
Bulu yang tidak tumbuh dengan sempurna di kulit atau yang disebut dengan Pseudofolliculitis merupakan salah satu efek samping dari waxing yang sering terjadi. Bulu yang tidak tumbuh sempurna atau tumbuh ke dalam ini terjadi akibat waxing yang dilakukan dengan tidak benar sehingga folikel rambut tumbuh secara berlawanan. Biasanya bulu yang tumbuh akan bertekstur lebih keriting dari biasanya.
Adanya pendarahan atau memar di kulit
Bagi mereka yang berkulit sensitif, waxing bisa menimbulkan pendarahan atau memar di kulit. Dan bisa menjadi semakin parah jika kamu berkulit super sensitif. Di beberapa bagian kulit yang tipis juga bisa menimbulan pendarahan dengan beberapa benjolan seperti bisul yang menyertainya.
Itulah beberapa efek samping dari waxing untuk kesehatan kulitmu. Well, apakah kamu mau melakukan atau tidak, semuanya bergantung pada keputusanmu atas kesehatan kulitmu.
Baca juga:
5 Hal ini bikin kamu berpikir dua kali sebelum bikin tato
Tahukah kamu, miss v ternyata bisa buang angin?
Susu, musuh terbesar mereka yang jerawatan
Konsumsi 8 makanan ini dijamin bikin kulitmu putih bersinar
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang pengalaman mendekati kematian? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung.
-
Mengapa para peneliti melakukan penelitian tentang kematian? Penelitian ini bertujuan untuk melihat sisi lain secara ilmiah bagaimana yang terjadi ketika orang-orang diambang kematian.