Awas, lemak bisa jadi penghalang untuk tidur nyenyak!
Orang yang kelebihan berat badan lebih rentan mengalami apnea tidur yang membuat tidur mereka terganggu.
Merasa sulit tidur dan sering mengalami insomnia? Bisa jadi penyebabnya bukan kopi yang Anda minum di siang hari, atau lainnya, melainkan lemak yang menumpuk pada tubuh. Sebuah penelitian mengungkap bahwa menurunkan berat badan bisa membuat seseorang tidur lebih nyenyak.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Finlandia ini mengungkap bahwa orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan biasanya mengalami apnea tidur. Apnea tidur menyebabkan orang kesulitan bernapas dan bahkan berhenti bernapas selama beberapa detik dan menit. Hal ini bisa membuat tidur tak nyenyak atau justru mengganggu waktu tidur seseorang.
Peneliti juga menemukan bahwa orang yang menurunkan berat badan hingga lima persen dari total berat badannya mengalami perbaikan kualitas tidur. Mereka bisa tidur lebih nyenyak, kecenderungan untuk mendengkur menjadi berkurang, serta tak sering terbangun saat tidur di malam hari, seperti dilansir oleh Men's Health (24/02).
Menurunkan berat badan juga bisa mengurangi jumlah lemak yang ada pada tenggorokan ketika Anda terlentang. Ini akan membuat bernapas lebih mudah, ungkap ketua peneliti Henri Tuomilehto. Menurunkan berat badan juga mengurangi kemungkinan adanya peradangan pada sistem organ yang bisa membantu pernapasan lebih lancar.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian lain di Brazil pada tahun 2013. Penelitian tersebut menemukan bahwa orang dengan BMI yang ideal memiliki kualitas tidur yang lebih baik dan bisa tidur lebih lama dibandingkan dengan orang yang kelebihan berat badan. Jika selama ini Anda sering kesulitan tidur dan tidur tak nyenyak, sebaiknya perhatikan berat badan Anda.
Menurunkan berat badan bisa jadi salah satu cara untuk memperbaiki kualitas tidur, selain menjaga pola makan. Selain bisa membuat Anda tidur nyenyak, menjaga berat badan juga baik untuk kesehatan tubuh.
Baca juga:
Ini 4 dampak mengerikan obesitas bagi wanita
Waspadai 4 penyakit yang mengancam wanita obesitas!
Ini alasan kenapa pikiran negatif cenderung meningkatkan nafsu makan
4 Alasan gula bisa membuat gendut
Hati-hati, kesepian mampu tingkatkan resiko obesitas!
Hati-hati, si buah hati pun dapat terserang penyakit jantung!
-
Kapan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes dilakukan? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
-
Bagaimana cara studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kurang tidur dengan diabetes tipe 2? Data ini diperoleh dari informasi 247.000 individu yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 dari UK Biobank, suatu pangkalan data biomedis yang luas.
-
Bagaimana peran tidur dalam penurunan berat badan? Tidur yang cukup memainkan peran krusial dalam proses penurunan berat badan. Dengan menjaga kualitas tidur yang baik, tubuh akan lebih bugar dan siap untuk melakukan latihan pembakar kalori di hari berikutnya.
-
Mengapa anak yang kekurangan tidur berisiko obesitas? Kurangnya waktu tidur membuat anak lebih berisiko mengalami obesitas.
-
Apa yang dimaksud dengan insomnia? Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan tidur, sulit mempertahankan tidur atau tidur yang tidak memadai dalam jangka waktu yang cukup.