Awas, umbar emosi bisa picu serangan jantung
Kemarahan bisa tingkatkan risiko serangan jantung hingga delapan kali lipat.
Semua orang tentu pernah marah. Namun hati-hati jika Anda suka mengumbar kemarahan. Sebuah penelitian mengungkap bahwa kemarahan bisa berimbas fatal untuk kesehatan. Peneliti menemukan bukti bahwa marah besar bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga delapan kali lipat.
Lebih parah lagi, bagi orang yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi, risiko terkena serangan jantung dalam waktu satu jam setelah kemarahan akan meningkat hingga sembilan setengah kali lipat. Penelitian mengamati bahwa pasien yang terkena serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit sebelumnya telah mengalami serangkaian kemarahan dan kecemasan.
Bagaimana kemarahan bisa memicu serangan jantung? Dr Thomas Buckley menjelaskan bahwa kemarahan bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, mempersempit pembuluh darah, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya penyumbatan dalam pembuluh darah dan memicu serangan jantung.
Saat ini peneliti semakin banyak menemukan kaitan antara emosi yang berlebihan dengan serangan jantung. Emosi yang berlebihan berkaitan dengan semakin tingginya risiko terkena serangan jantung, seperti dilansir oleh Daily Mail (24/02).
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati 313 pasien yang mengalami penyumbatan arteri. Diketahui bahwa kebanyakan pasien merasa marah dalam rentang waktu 48 jam sebelum mengalami serangan jantung dan mengalami penyumbatan arteri.
Skala kemarahan partisipan dalam penelitian ini dinilai menggunakan skala tujuh poin. Setelah mengetahui penelitian ini, sebaiknya Anda berhati-hati saat marah. Sebaik mungkin kendalikan kemarahan Anda agar tak sampai berpengaruh buruk terhadap kesehatan, apalagi menyebabkan serangan jantung.
Baca juga:
Cabai rawit, si kecil penghalau serangan jantung
Kebiasaan minum soda tingkatkan risiko serangan jantung!
Anak muda wajib waspadai serangan jantung!
-
Apa saja tanda-tanda peringatan serangan jantung? Tanda-tanda peringatan serangan jantung sangat penting mencegah serangan jantung saat berolahraga.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian tentang tes darah untuk gagal jantung? Penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Heart Failure ini dipimpin oleh Profesor Neil Herring, Profesor Kedokteran Kardiovaskular dan Konsultan Kardiologi di DPAG, bekerja sama dengan Profesor Pardeep Jhund dari University of Glasgow.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru tentang gagal jantung? Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa tes darah bisa menjadi cara untuk mengidentifikasi gagal jantung.
-
Apa yang diungkapkan penelitian terbaru tentang risiko penyakit jantung? Penelitian ini mengungkapkan hubungan signifikan antara stres di lingkungan kerja dan kesehatan jantung.
-
Kenapa penting untuk mengenali tanda-tanda awal serangan jantung? Mendeteksi berbagai tanda dari serangan jantung ini bisa menurunkan risiko kematian dini karena masalah ini.
-
Bagaimana serangan jantung terjadi? Mengacu pada Healthline, Infark Miokard, sering dikenal sebagai serangan jantung, adalah terhentinya aliran darah ke suatu bagian jantung secara tiba-tiba. Hal ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan yang menghentikan aliran darah secara normal, namun ketidakseimbangan pasokan dan permintaan juga dapat menyebabkannya. Gagal jantung, juga dikenal sebagai gagal jantung kongestif, adalah kelainan medis yang menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh secara memadai. Hal ini mungkin disebabkan oleh jantung yang tidak terisi cukup darah atau jantung terlalu lemah untuk memompa dengan baik. Terlepas dari namanya, ini tidak mengacu pada jantung yang berhenti berdetak.