Bakteri dalam usus bisa pengaruhi pertumbuhan bayi
Bakteri dalam usus bisa menunjukkan apakah perkembangan bayi tengah melambat atau normal.
Pertumbuhan awal bayi tampaknya dipengaruhi oleh tipe bakteri dalam sistem pencernaannya, ungkap sebuah penelitian terbaru. Berdasarkan penelitian di Norwegia, ketika lahir berbagai macam bakteri langsung menghuni organ pencernaan bayi yang masih steril.
Dalam penelitian ini peneliti mengamati sampel kotoran dari 218 bayi untuk mengetahui berbagai macam bakteri yang ada di dalamnya, seperti dilansir oleh US News (09/05).
-
Bagaimana cara agar badan bayi padat dan sehat? Untuk membantu bayi mendapatkan tubuh yang padat dan sehat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua atau pengasuh: Berikan Asupan Nutrisi yang Cukup dan Seimbang: Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan usianya.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Apa aja bahaya jajan sembarangan untuk kesehatan anak? Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat kebiasaan jajan sembarangan pada anak: Keracunan Makanan, Diare, Tipes, Kekurangan Gizi, Masalah Gigi, Radang Tenggorokan, Obesitas, Kerusakan Usus, Kematian.
-
Apa yang bisa melindungi bayi dari penyakit? Air susu ibu merupakan makanan utama bayi dan bisa memberi perlindungan optimal dari sejumlah penyakit.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
Hasilnya, penelitian menemukan bahwa adanya spesies Bacteroides pada bayi laki-laki berusia 30 hari berarti menunjukkan penurunan pertumbuhan. Sementara itu, adanya bakteri E. Coli pada bayi berusia empat hari sampai satu bulan menandakan pertumbuhan yang normal pada bayi perempuan dan laki-laki.
"Kami menemukan cara baru untuk mengetahui pertumbuhan bakteri dalam organ pencernaan dan kaitannya dengan perkembangan kesehatan bayi," ungkap peneliti dalam press release.
"Hal ini bisa sangat bermanfaat bagi para ilmuwan karena sangat sulit untuk membedakan jenis-jenis bakteri serta perkembangannya dalam sistem pencernaan. Setelah menggunakan metode ini kami menemukan adanya indikasi bahwa mikrobiota dalam usus bisa menunjukkan seberapa cepat pertumbuhan bayi dalam awal kehidupannya. Meski begitu tak menutup kemungkinan adanya faktor lain yang bisa jadi mempengaruhi pertumbuhan bakteri dan bayi," tambah Dr. Merete Eggesbo dari Norwegian Institute of Public Health.
Dengan kata lain, penelitian ini memang menunjukkan kaitan antara bakteri dalam usus dengan pertumbuhan bayi. Namun penelitian ini tak menunjukkan adanya hubungan sebab akibat.