Berapa Kalori dan Nutrisi dari Buah Alpukat? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
Kenali kandungan gizi dan nutrisi yang terdapat dalam buah alpukat, salah satu superfood yang kaya akan manfaat bagi kesehatan!
Buah alpukat (Persea americana) telah lama dikenal sebagai salah satu superfood yang kaya akan nutrisi. Dengan tekstur yang lembut dan rasa yang khas, alpukat tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki profil gizi yang sangat mengesankan. Selain rasanya yang lezat dan teksturnya yang creamy, alpukat juga dikenal sebagai sumber nutrisi yang kaya dan bermanfaat bagi kesehatan. Namun, di balik kelezatannya, sering kali muncul pertanyaan mengenai jumlah kalori dan komposisi gizi yang terkandung dalam setiap suapan alpukat. Berapa kalori yang perlu diwaspadai dan bagaimana kandungan gizi dari buah ini dapat berkontribusi terhadap pola makan sehat kita? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kalori dan nutrisi dari buah alpukat, menyoroti kehadiran lemak sehat, serat, serta vitamin dan mineral penting yang membuatnya menjadi pilihan yang cerdas dalam diet sehari-hari.
Informasi Gizi dari Buah Alpukat (100 gram)
- Energi : 669 kj (160 kkal)
- Lemak : 14,66 g
- Lemak Jenuh : 2,126 g
- Lemak tak Jenuh Ganda : 1,816 g
- Lemak tak Jenuh Tunggal : 9,799 g
- Kolestrol : 0 mg
- Protein : 2 g
- Karbohidrat : 8,53 g
- Serat : 6,7 g
- Gula : 0,66 g
- Sodium : 7 mg
- Kalium : 485 mg
Lemak Sehat dalam Alpukat
Lemak tak jenuh tunggal merupakan komponen utama dari lemak dalam alpukat, yang dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan jantung. Lemak tak jenuh tunggal, seperti yang terdapat dalam alpukat, merupakan jenis lemak yang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, konsumsi lemak tak jenuh tunggal dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dalam darah (Hu et al., 2018). Selain itu, lemak tak jenuh tunggal juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), yang berperan dalam mengangkut kolesterol dari arteri kembali ke hati. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh S. B. A. Ameer et al. (2018) menunjukkan bahwa konsumsi alpukat dapat meningkatkan profil lipid dalam darah. Dalam penelitian tersebut, peserta yang mengonsumsi alpukat secara teratur menunjukkan penurunan kadar kolesterol total dan LDL, serta peningkatan kadar HDL. Hal ini mengindikasikan bahwa alpukat tidak hanya lezat, tetapi juga dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang mendukung kesehatan kardiovaskular.
-
Apa saja kandungan nutrisi penting yang terdapat di dalam daun alpukat? Menurut informasi yang dikutip dari situs hellosehat.com, beberapa senyawa yang terdapat dalam daun alpukat antara lain:Alkaloid (berfungsi sebagai zat antioksidan)Steroid (berperan sebagai zat anti-inflamasi)Flavonoid (berperan sebagai zat antioksidan)Saponin (berfungsi sebagai zat antimikroba dan antijamur)Tanin (mempunyai peran sebagai zat antiradang serta menjaga metabolismeKalsiumVitamin AVitamin ESerat
-
Mengapa mengonsumsi alpukat dianggap baik untuk diet sehat? Pedoman Diet untuk Warga Amerika memasukkan avokad ke dalam kategori sayuran. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika mengonsumsi satu buah avokad per hari secara signifikan meningkatkan asupan sayur.
-
Apa manfaat alpukat untuk menjaga kesehatan mata? Alpukat mengandung lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata.
-
Apa manfaat utama dari mengonsumsi alpukat setiap hari dalam diet sehat? Peneliti menemukan bahwa mengonsumsi satu buah avokad secara utuh setiap hari berhubungan dengan peningkatan kualitas asupan makanan. Avokad mengandung banyak serat, lemak sehat, dan antioksidan sehingga sering dianggap sebagai tambahan makanan sehat dalam diet masyarakat.
-
Mengapa alpukat baik untuk menjaga kesehatan jantung? Alpukat merupakan sumber lemak sehat, protein, serat, serta aneka vitamin dan mineral yang baik bagi jantung.
-
Mengapa rebusan daun alpukat dianggap bermanfaat untuk mengendalikan kolesterol? Menurut informasi yang dikutip dari situs alodokter.com, daun alpukat dapat memiliki efek antihiperlipidemia yang berguna dalam mengurangi tingkat kolesterol berlebih dalam tubuh.
Lemak dalam alpukat juga dapat membantu penyerapan vitamin dan mineral yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K. Menurut studi yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition oleh Craft et al. (2012), penambahan lemak sehat seperti yang terdapat dalam alpukat dapat meningkatkan bioavailabilitas nutrisi tersebut. Selain itu, alpukat juga mengandung lemak tak jenuh ganda, yang termasuk asam lemak omega-3 dan omega-6. Kedua jenis asam lemak ini penting untuk kesehatan otak dan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dapat mendukung fungsi kognitif dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer (Gómez-Pinilla, 2008).
Lemak sehat dalam alpukat juga memiliki efek anti-inflamasi. Lemak ini meningkatkan kadar asam lemak omega-3 dan menurunkan kadar asam lemak omega-6, yang diketahui dapat memicu inflamasi. Dengan kata lain, konsumsi lemak tak jenuh tunggal dari alpukat dapat membantu mengurangi risiko peradangan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutritional Biochemistry menunjukkan bahwa konsumsi alpukat dapat mengurangi kadar biomarker inflamasi dalam tubuh, seperti C-reactive protein (CRP) dan interleukin-6 (IL-6) (Guan et al., 2016). Penelitian ini melibatkan sekelompok individu yang mengonsumsi alpukat secara teratur, dan hasilnya menunjukkan penurunan signifikan dalam tingkat CRP, yang merupakan indikator utama peradangan sistemik.
Serat dalam Alpukat
Salah satu keuntungan besar dari alpukat adalah kandungan seratnya yang tinggi. Serat adalah komponen penting dalam diet sehat karena berperan dalam menjaga kesehatan pencernaan dan membantu mencegah sembelit. Dalam satu porsi 100 gram, terdapat sekitar 6,7 gram serat. Serat dalam alpukat terdiri dari dua jenis utama, yaitu serat larut dan serat tidak larut. Serat yang dapat larut dalam air dan membentuk gel disebut serat larut. Serat ini membantu memperlambat proses pencernaan dan penyerapan glukosa, yang dapat membantu mengatur kadar gula darah. Sebuah studi yang dilakukan oleh Slavin (2013) menunjukkan bahwa serat larut memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat kolesterol di usus, sehingga mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah. Sedangkan, serat tidak larut dapat membantu meningkatkan massa tinja, yang berkontribusi pada kesehatan pencernaan. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition oleh Anderson et al. (2009), serat tidak larut membantu mencegah sembelit dengan meningkatkan volume dan frekuensi buang air besar.
Serat larut dalam alpukat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Penelitian yang dilakukan oleh Anderson et al. (2009) menunjukkan bahwa peningkatan asupan serat larut dapat mengurangi risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (Slavin, 2013). Selain itu, serat dapat membantu mengatur kadar gula darah, yang sangat penting untuk mencegah diabetes tipe 2. Menurut penelitian oleh Davy et al. (2006), diet tinggi serat dapat meningkatkan kontrol glikemik dan sensitivitas insulin.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients oleh R. E. S. Slavin (2013) menunjukkan bahwa diet tinggi serat dapat membantu mengatur berat badan. Serat memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Alpukat dapat menjadi pilihan yang sangat baik sebagai sumber lemak dan serat yang bermanfaat.
- Berapa Kalori dan Nutrisi dari Sebungkus Kupang Lontong? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
- Berapa Kalori dan Nutrisi dari Sepiring Rujak Manis? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
- Mengolah Daun Kelor yang Kaya Nutrisi Jadi Makanan yang Lezat dan Bagus untuk Tubuh
- 7 Superfood Sehat yang Bisa Bermanfaat Kecilkan Perut secara Luar Biasa
Vitamin dan Mineral Penting
Selain lemak sehat dan serat, alpukat juga kaya akan vitamin dan mineral. Alpukat mengandung berbagai vitamin, termasuk vitamin K, vitamin E, vitamin C, dan beberapa vitamin B, seperti folat. Vitamin K, misalnya, berperan penting dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang. Penelitian menunjukkan bahwa diet yang kaya akan vitamin K dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis (Blixt et al., 2016).
Mineral yang terkandung dalam alpukat juga tidak kalah penting. Dalam 100 gram alpukat, terdapat sekitar 485 mg kalium. Kalium berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan fungsi otot, serta dapat membantu menurunkan tekanan darah (He & MacGregor, 2010). Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan asupan kalium dapat mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung (Kass et al., 2018).
Dengan komposisi nutrisi yang mengesankan, alpukat adalah buah dengan sumber nutrisi yang sangat berharga, menawarkan kombinasi unik dari lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral. Dengan profil gizi yang luar biasa, alpukat dapat menjadi tambahan yang baik untuk pola makan sehari-hari. Kandungan lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat mendukung kesehatan jantung, sementara seratnya berkontribusi pada kesehatan pencernaan dan pengaturan berat badan. Selain itu, alpukat juga menyediakan mineral penting seperti kalium yang dapat membantu menjaga tekanan darah. Baik sebagai bahan salad, smoothie, atau bahkan sebagai olesan roti, alpukat adalah pilihan cerdas yang dapat meningkatkan kualitas nutrisi harian kita. Mengonsumsi alpukat secara teratur tidak hanya mendukung kesehatan jantung dan pencernaan, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.