Berapa Kalori dan Nutrisi dari Seporsi Topokki? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
Simak ulasan lengkap mengenai kandungan gizi topokki, hidangan khas Korea yang terkenal akan perpaduan rasa pedas dan manisnya, di artikel berikut!
Topokki, atau tteokbokki, adalah hidangan Korea yang terkenal akan perpaduan rasa pedas dan manisnya yang menggugah selera. Terbuat dari tepung beras yang diolah menjadi tteok atau kue beras, topokki biasanya dimasak dengan saus pedas yang terdiri dari gochujang (pasta cabai Korea) dan berbagai bumbu lainnya. Seporsi topokki seberat 100 gram mengandung energi sebesar 240 kalori, didominasi oleh karbohidrat dan sodium yang tinggi. Dalam ulasan ini, kita akan membahas lebih dalam kandungan gizi topokki, termasuk kalori, lemak, protein, karbohidrat, gula, dan sodium, serta bagaimana konsumsi topokki yang bijak dapat berdampak pada kesehatan. Memahami kandungan nutrisi dari topokki dapat membantu Anda menjaga pola makan seimbang. Meski topokki menawarkan kenikmatan cita rasa khas, mengatur porsinya dan melengkapinya dengan bahan tambahan yang lebih sehat, seperti sayuran dan protein, adalah langkah bijak untuk menikmati hidangan ini tanpa mengabaikan kesehatan.
Informasi Gizi dalam Seporsi Topokki (100 gram)
- Energi : 1004 kj (240 kkal)
- Lemak : 4,00 g
- Lemak Jenuh : 1,000 g
- Lemak tak Jenuh Ganda : 0,147 g
- Lemak tak Jenuh Tunggal : 0,000 g
- Protein : 6,00 g
- Karbohidrat : 46,00 g
- Gula : 4,00 g
- Sodium : 800 mg
Rincian Kalori dan Nutrisi dalam Seporsi Topokki
- Kalori dalam Topokki
Menurut data dari FatSecret, setiap 100 gram porsi topokki mengandung sekitar 240 kkal. Kalori ini sebagian besar berasal dari kandungan karbohidratnya yang mencapai 46 gram per 100 gram porsi. Tingginya kandungan karbohidrat ini dikarenakan bahan dasar topokki adalah kue beras, yang memiliki struktur utama dari pati atau karbohidrat kompleks. 240 kkal per 100 gram memang merupakan jumlah kalori yang cukup tinggi untuk sebuah cemilan, sehingga konsumsinya perlu diatur agar tidak melebihi kebutuhan kalori harian.
-
Bagaimana cara menghitung kalori? Untuk menghitung kebutuhan kalori yang lebih spesifik, Anda bisa menggunakan Rumus Harris-Benedict yang dihitung berdasarkan usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan. Berikut adalah rumusnya: Untuk laki-laki:(88,4+13,4×berat dalam kilogram)+(4,8×tinggi dalam sentimeter)−(5,68×usia dalam tahun)Untuk wanita:(447,6+9,25×berat dalam kilogram)+(3,10×tinggi dalam sentimeter)−(4,33×usia dalam tahun) Hasil perhitungan BMR ini kemudian dikalikan dengan angka aktivitas harian rata-rata orang tersebut untuk mendapatkan jumlah kalori yang disarankan.Angka untuk mengkalikan hasil BMR bisa berkisar antara 1,2–1,9 tergantung dari seberapa tinggi aktivitas harian seseorang. Semakin jarang orang tersebut melakukan aktivitas fisik, semakin rendah pula angka aktivitas hariannya.
-
Kenapa makanan tinggi kalori berbahaya? Meskipun mungkin tampak lezat dan menggugah selera, terlalu banyak mengonsumsi makanan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan kita.
-
Jenis minuman apa yang tinggi kalori? Minuman kekinian kian hari semakin menjadi tren konsumsi yang diminiati masyarakat. Minuman ini menyajikan beragam varian rasa yang menarik dan menggugah selera. Dari mulai minuman boba, bubble tea, hingga es kopi spesial.
-
Dimana kalori kopi berasal? Penting untuk memperhatikan jumlah kalori saat mengonsumsi kopi karena beberapa jenis minuman kopi yang populer dapat mengandung kalori tambahan yang signifikan. Misalnya, kopi dengan tambahan susu, krim, gula, sirup, atau whipped cream dapat meningkatkan jumlah kalori dalam minuman tersebut.
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan? Konsumsi makanan olahan berlebih di era sekarang seperti sudah menjadi hal yang umum dilakukan.Makanan olahan juga sering dijadikan pengganti lauk pauk untuk makan sehari-hari.Padahal, makanan olahan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Termasuk penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
-
Apa makanan tinggi kalori untuk Mpasi? Memasuki usia enam bulan, bayi mulai mengonsumsi makanan pendamping asi atau yang akrab disebut Mpasi. Pada fase ini banyak orang tua yang merasa khawatir jika belum mencukupi nutrisi harian sang anak.
Kalori yang tinggi dalam makanan berbahan dasar tepung beras ini juga dikarenakan indeks glikemik (IG) yang cukup tinggi, yang berarti bahwa makanan ini dapat menaikkan kadar gula darah dengan cepat. Penelitian yang dilakukan oleh Brand-Miller et al. (2003) menunjukkan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan risiko resistensi insulin jika dikonsumsi secara berlebihan.
- Komposisi Lemak dalam Topokki
Kandungan lemak dalam topokki cukup rendah, yakni sekitar 4 gram per 100 gram porsi, dengan kandungan 1 gram lemak jenuh. Karena tidak adanya kandungan lemak trans, maka makanan ini tidak berisiko bagi penderita kolesterol tinggi jika dibandingkan dengan makanan cepat saji lainnya.
Meskipun kandungan lemaknya rendah, penting untuk mempertimbangkan cara penyajian topokki. Sebagian besar topokki dijual sebagai makanan jalanan dan kadang diolah dengan minyak tambahan atau disajikan dengan bahan-bahan tambahan seperti sosis atau keju, yang dapat meningkatkan kandungan lemaknya. Mengacu pada penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition (Kris-Etherton et al., 2002), konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah yang berisiko pada penyakit kardiovaskular.
- Kandungan Protein dalam Topokki
Kandungan protein dalam topokki relatif rendah, yaitu hanya 6 gram per 100 gram porsi. Ini menunjukkan bahwa topokki bukanlah sumber protein yang baik. Protein diperlukan tubuh untuk proses regenerasi sel dan pembentukan otot, sehingga kebutuhan harian protein harus dipenuhi dari makanan tinggi protein, seperti daging, telur, atau produk nabati seperti tahu dan kacang-kacangan.
Penelitian oleh Millward et al. (2008) dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi protein yang cukup, penting untuk mendukung metabolisme tubuh dan kesehatan otot, khususnya bagi individu dengan aktivitas fisik tinggi. Oleh karena itu, disarankan untuk melengkapi konsumsi topokki dengan sumber protein lainnya untuk menjaga keseimbangan nutrisi.
- Kandungan Karbohidrat dalam Topokki
Seperti yang disebutkan sebelumnya, topokki mengandung 46 gram karbohidrat per 100 gram porsi, yang sebagian besar berasal dari pati pada kue beras. Karbohidrat kompleks ini dipecah menjadi glukosa oleh tubuh dan digunakan sebagai sumber energi utama. Namun, perlu diperhatikan bahwa karbohidrat dalam topokki cenderung mudah dicerna, sehingga dapat memicu kenaikan kadar gula darah secara lebih cepat.
Penelitian oleh Ludwig (2002) dalam Journal of the American Medical Association menunjukkan bahwa karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi dapat mempengaruhi regulasi nafsu makan dan memicu keinginan untuk makan berlebihan. Oleh karena itu, bagi mereka yang berupaya mengelola berat badan atau memiliki masalah dengan regulasi gula darah, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan ini terlalu sering.
- Kandungan Gula dan Sodium dalam Topokki
Topokki mengandung sekitar 4 gram gula per 100 gram porsi. Meskipun jumlahnya tidak terlalu tinggi, saus gochujang yang biasa digunakan dalam topokki biasanya memiliki tambahan gula untuk menyeimbangkan rasa pedas. Ini berarti konsumsi topokki dalam jumlah besar dapat berkontribusi pada asupan gula tambahan yang berlebihan.
Selain gula, kandungan sodium dalam topokki tergolong tinggi, yaitu mencapai 800 mg per 100 gram. Tingginya kandungan sodium ini berasal dari gochujang dan bumbu tambahan lainnya. Menurut World Health Organization (WHO), batas konsumsi sodium harian yang disarankan adalah sekitar 2000 mg. Mengingat kandungan sodium yang tinggi dalam topokki, konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Penelitian oleh He dan MacGregor (2008) dalam American Journal of Hypertension juga menunjukkan adanya hubungan erat antara asupan sodium tinggi dan peningkatan risiko hipertensi.
Sebagai makanan jalanan yang populer, topokki memiliki keunikan cita rasa yang menggugah selera. Namun, dengan kandungan kalori, karbohidrat, serta sodium yang cukup tinggi, konsumsi topokki perlu diperhatikan bagi mereka yang berupaya menjaga pola makan seimbang atau memiliki kondisi kesehatan tertentu. Meski rendah lemak dan protein, kandungan indeks glikemik dan gula pada saus gochujang dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Menjadikan topokki sebagai bagian dari diet sehat bisa dilakukan dengan membatasi porsinya atau menambahkan sayuran dan protein untuk melengkapi kebutuhan nutrisi. Dengan demikian, Anda tetap dapat menyantap kenikmatan topokki tanpa mengabaikan kesehatan. Memperhatikan keseimbangan nutrisi adalah hal yang penting agar tubuh bisa mendapatkan manfaat optimal dari makanan yang Anda konsumsi.