Berapa Kalori dan Nutrisi dari Sepotong Martabak Manis Keju? Benarkah Konsumsi Berlebih Bisa Sebabkan Amputasi Akibat Diabetes?
Martabak manis merupakan salah satu kudapan favorit yang dikenal dengan tingginya kandungan gula dan kalori di dalamnya.
Martabak manis keju, dengan rasa yang manis dan tekstur lembut, merupakan salah satu jajanan khas Indonesia yang digemari banyak orang. Namun, di balik kelezatan ini, martabak manis ternyata mengandung kalori dan nutrisi yang perlu diperhatikan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.
Artikel ini akan membahas kandungan gizi dari sepotong martabak manis keju, beragam varian namanya, serta risiko kesehatan yang bisa muncul, termasuk potensi amputasi akibat diabetes jika konsumsi berlebihan dilakukan tanpa kontrol.
-
Siapa yang membuat resep Martabak Tahu Pedas? Source: Youtube/ Devina Hermawan
-
Kenapa telur penjual martabak itu pecah? Menurut narasi di video itu, penyebab pecahnya telur-telur itu adalah karena suara sound system yang terlalu keras.
-
Kenapa martabak tahu pedas menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi perut kosong? Camilan martabak tahu ini cocok disantap sebagai camilan ringan di sore hari. Terlebih ketika rasa lapar sudah melanda, ini bisa menjadi pilihan untuk mengisi perut kosong.
-
Apa yang membuat martabak mie menjadi begitu istimewa? Mie instant dipilih karena cita rasa bumbunya yang khas, membuat martabak mie juga memiliki kelezatan spesial.
-
Bagaimana cara mencampur bahan tepung dalam membuat martabak? Tips selanjutnya saat membuat adonan martabak adalah mengaduk bahan tepung dengan menggunakan mixer dengan kecepatan medium-high selama 6-7 menit. Atau saat menggunakan pengaduk atau whisk, aduk selama 6-7 menit juga dan pastikan adonan sudah tercampur rata.
-
Kapan martabak telur kulit lumpia mulai populer? Kini, martabak telah mengalami banyak variasi, salah satunya adalah martabak telur kulit lumpia.
Varian Nama Martabak Manis
Martabak manis juga memiliki berbagai nama tergantung daerah dan budaya. Di beberapa wilayah di Indonesia, martabak manis disebut dengan nama “terang bulan”. Ada juga beberapa tempat yang menyebutnya sebagai “martabak bangka”, merujuk pada asal usul jajanan ini yang dipopulerkan oleh pedagang asal Bangka. Nama-nama ini sering merujuk pada jenis martabak yang sama, hanya dengan variasi bahan atau topping yang berbeda, seperti keju, cokelat, kacang, atau susu kental manis.
Selain itu, martabak manis juga mulai dikenal di luar Indonesia dengan berbagai adaptasi internasional. Misalnya, di Malaysia, martabak manis juga populer dengan nama “Apam Balik”, walaupun bentuk dan teksturnya mungkin sedikit berbeda dari versi Indonesia.
Kandungan Kalori dan Nutrisi Sepotong Martabak Manis Keju
Berdasarkan data dari FatSecret, sepotong martabak manis keju mengandung sekitar 102 kalori. Komposisi nutrisinya adalah sebagai berikut:
Kalori: 102 kkal
Lemak total: 4,48 g
- Berapa Kalori dan Nutrisi dari Bakmi Goreng? Benarkah Mengonsumsinya Secara Berlebihan Bisa Berbahaya
- Berapa Kalori dan Nutrisi dari Semangkuk Seblak Ceker? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
- Konsumsi Minuman Manis Berlebih Bisa Sebabkan Obesitas, Ini Penjelasan Ahli Gizi
- 10 Sumber Karbohidrat yang Baik untuk Penderita Diabetes, Jangan Salah Pilih
Lemak jenuh: 2,28 g
Lemak tak jenuh ganda: 0,39 g
Lemak tak jenuh tunggal: 1,48 g
Kolesterol: 34 mg
Protein: 4,37 g
Karbohidrat: 10,95 g
Gula: 2,09 g
Serat: 0,5 g
Sodium: 125 mg
Kalium: 44 mg
Meskipun sepintas tampak ringan, satu potong martabak manis keju mengandung jumlah kalori yang cukup signifikan untuk ukuran cemilan. Selain kalori, lemak jenuh dan kolesterolnya cukup tinggi, yang jika dikonsumsi berlebihan bisa berpotensi meningkatkan risiko berbagai penyakit, terutama penyakit kardiovaskular.
Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Berlebihan
Meskipun martabak manis keju merupakan makanan yang lezat, konsumsi berlebihan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Salah satu risiko utama adalah peningkatan berat badan. Tingginya kandungan kalori, lemak, dan gula membuat martabak manis menjadi makanan yang kaya energi, yang jika dikonsumsi secara rutin tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, dapat menyebabkan obesitas. Obesitas sendiri merupakan salah satu faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan hipertensi.
Potensi Amputasi Akibat Diabetes
Salah satu kekhawatiran yang sering muncul terkait konsumsi makanan tinggi kalori dan gula, seperti martabak manis keju, adalah risiko diabetes. Konsumsi gula yang berlebihan, terutama jika dilakukan secara terus-menerus, dapat meningkatkan kadar gula darah, yang pada akhirnya dapat memicu resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Diabetes, jika tidak dikelola dengan baik, bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, salah satunya adalah gangguan sirkulasi darah dan kerusakan saraf. Kondisi ini sering kali menyebabkan luka sulit sembuh, terutama pada kaki, yang akhirnya bisa berujung pada amputasi. Meskipun konsumsi martabak manis tidak secara langsung menyebabkan amputasi, pola makan yang tidak sehat dan konsumsi berlebihan terhadap makanan tinggi gula dan lemak, seperti martabak manis, bisa menjadi pemicu berkembangnya diabetes dan komplikasinya.
Menurut para ahli, amputasi pada penderita diabetes sering kali disebabkan oleh infeksi yang tidak dapat sembuh karena buruknya aliran darah di ekstremitas bawah. Oleh karena itu, pengendalian konsumsi makanan manis dan pemantauan kadar gula darah secara berkala sangat penting bagi penderita diabetes, atau mereka yang berisiko tinggi mengalami penyakit ini.
Bagaimana Mengonsumsi Martabak Manis dengan Bijak?
Martabak manis keju memang menggoda, tetapi penting untuk menikmatinya dengan bijak. Berikut beberapa tips untuk mengonsumsi martabak manis tanpa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan:
Kendalikan porsi. Batasi konsumsi martabak manis dalam jumlah kecil. Jangan jadikan martabak sebagai makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Seimbangkan dengan makanan sehat. Jika Anda mengonsumsi makanan tinggi kalori seperti martabak, pastikan untuk menyeimbangkannya dengan pola makan sehat yang kaya serat, buah, dan sayuran.
Olahraga rutin. Aktivitas fisik yang cukup akan membantu membakar kalori ekstra dan menjaga kesehatan jantung serta metabolisme.
Pilih topping yang lebih sehat. Sebagai alternatif, pilih topping yang lebih rendah kalori dan gula, seperti kacang tanpa tambahan gula atau buah segar.
Martabak manis keju adalah salah satu makanan yang populer di Indonesia dan negara tetangga, namun konsumsi berlebihan dapat memicu masalah kesehatan serius, terutama jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat. Penting untuk memperhatikan jumlah kalori, gula, dan lemak yang terkandung dalam makanan ini serta mempertahankan gaya hidup aktif untuk menghindari risiko penyakit kronis seperti diabetes.