Biasa Dialami Anak-Anak, Apa Sih Sebenarnya Separation Anxiety itu?
Pada beberapa anak, kecemasan ini tidak tampak berkurang bahkan ketika mereka semakin dewasa. Perpisahan pada periode singkat ini tak dapat dicegah dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari serta kadar emosi menandai bahwa anak itu menderita kecemasan akan perpisahan.
Berpisah merupakan sesuatu hal yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Namun tahukah kamu bahwa terdapat nama khusus untuk ketakutan terhadap berpisah dengan orang yang disayangi ini? Nama dari hal ini adalah separation anxiety atau kecemasan akan perpisahan.
Dilansir dari Medical Daily, kecemasan ini umumnya dialami oleh bayi dan balita ketika orang tua mereka tidak berada di dekatnya. Pada usia ini hal itu disebut sebagai hal yang lumrah.
-
Kenapa penting menjaga kesehatan mental anak sejak dini? Pentingnya menjaga kesehatan mental anak karena kesehatan mental juga berpengaruh pada kesehatan fisik.
-
Siapa yang berperan penting dalam mendukung kesehatan mental anak? Jazziray juga mengungkapkan bahwa pengasuh utama anak selain orangtua adalah petugas sekolah, termasuk guru dan petugas sekolah lainnya.
-
Kenapa banyak anak muda yang mengalami gangguan kesehatan mental? Kondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda. Beragam faktor bisa menjadi pemicunya. Mulai dari pengaruh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, persoalan sosial, ekonomi, hingga budaya.
-
Siapa yang merasa khawatir akan kesejahteraan mental anak-anaknya? Sarwendah menjelaskan bahwa tindakan tegas yang diambil adalah karena kekhawatiran akan kesejahteraan mental anak-anaknya yang sudah mampu membaca, dan ia tidak ingin mereka terganggu dengan berita-berita negatif yang tersebar.
-
Bagaimana cara mencegah keterbelakangan mental pada anak? Penyebab tertentu dari keterbelakangan mental dapat dicegah. Penyebab yang paling umum adalah fetal alcohol syndrom. Oleh karena itu, wanita hamil tidak boleh minum alkohol. Mendapatkan perawatan prenatal yang tepat, vitamin prenatal, dan vaksinasi terhadap penyakit menular tertentu juga dapat menurunkan risiko anak lahir dengan keterbelakangan mental.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
"Antara usia enam bulan hingga tiga tahun, beberapa rasa tak nyaman ketika kamu terpisah dari orang yang dicintai merupakan sesuatu yang alami. Hal ini juga menunjukkan emosi yang bagus dan keterkaitan sosial dari anak terhadap orang yang mengasuh mereka serta figur orang dewasa," jelas Judy Ho, psikologis klinis dan forensik dari California.
Pada beberapa anak, kecemasan ini tidak tampak berkurang bahkan ketika mereka semakin dewasa. Perpisahan pada periode singkat ini tak dapat dicegah dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari serta kadar emosi menandai bahwa anak itu menderita kecemasan akan perpisahan.
Seringnya, anak yang mengalami hal ini tidak dapat beraktivitas secara nyaman di sekolah ketika mereka terpisah dengan orang yang dicintainya. Walaupun pada beberapa kasus hal ini dialami dengan orang tua, namun juga dapat terjadi pada figur pengasuh lain seperti nenek atau pengasuh mereka.
Dampak Separation Anxiety
Dari bermacam gejala yang muncul, pasien umumnya melaporkan bahwa hal terjadi kecemasan secara berkepanjangan dan tak beralasan dari ketakutan ditinggalkan oleh orang yang mereka cintai. Sebagai contoh, anak ini mungkin selalu takut orang tua mereka meninggal karena kecelakaan atau diculik walaupun tak ada penyebab kuat bahwa hal itu bakal terjadi.
Masalah ini mungkin dapat semakin menguat dan bahkan memunculkan mimpi buruk serta gejala fisik seperti pusing, mual, sakit perut, serta insomnia. Walaupun kasus kecemasan akan perpisahan pada sebagian besar dialami anak kecil, namun tak menutup kemungkinan bahwa hal ini juga dapat terjadi pada remaja dan orang dewasa.
Pada orang dewasa, munculnya masalah kecemasan pada perpisahan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
"Perubahan hidup yang signifikan seperti mulai berkuliah atau memiliki anak dapat memicu kecemasan akan perpisahan pada orang dewasa, terutama pada mereka yang memang menderita gangguan kecemasan," jelas Allison Forti dari Wake Forest University, North Carolina.
Jika pada anak-anak, masalah ini dapat berdampak pada bidang akademis, pada orang dewasa hal ini dapat menimbulkan masalah pada pekerjaan. Perilaku mereka juga dapat berpengaruh secara negatif pada figur yang mereka cintai.
Pada orang tua yang sangat tergantung pada anak, hal ini dapat menjadikan mereka berlebihan dalam memberikan perhatian sehingga menyebabkan anak tersebut menjadi stres. Untuk mengatasi masalah ini, jika terdapat tanda-tanda, sebaiknya langsung segera temui psikolog untuk konsultasikannya.
(mdk/RWP)