Bisakah Saraf Kejepit Diatasi dengan Cara Diurut?
Pemijatan tidak mampu menyembuhkan saraf kejepit atau HNP.
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau saraf kejepit adalah cedera di tulang belakang. Banyak yang mencoba mengatasi masalah ini dengan memijatnya. Apakah pijatan dapat menyembuhkan?
Bisakah Saraf Kejepit Diatasi dengan Cara Diurut?
-
Apa yang dimaksud dengan saraf kejepit? Saraf kejepit adalah kondisi di mana saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, atau ligamen.
-
Bagaimana cara menghindari saraf kejepit? Untuk mencegah terjadinya saraf kejepit, penting bagi setiap individu untuk menyadari dan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan postur tubuh saat duduk, berdiri, dan beraktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara mencegah saraf kejepit? Jaga postur tubuh yang baik Hindari duduk atau berdiri dalam posisi yang salah, dan pastikan Anda menggunakan kursi dan meja yang ergonomis. Ubah posisi dan lakukan peregangan secara berkala untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang. • Berolahraga secara teratur Olahraga dapat menjaga tubuh agar tetap fleksibel, kuat, dan sehat. Lakukan latihan-latihan ringan seperti jalan kaki, berenang, atau bersepeda. Hindari olahraga yang terlalu keras atau yang memberikan tekanan pada tulang belakang. • Turunkan berat badan yang berlebih Berat badan yang berlebih bisa memberikan beban lebih pada cakram tulang belakang dan menyebabkan saraf kejepit. Turunkan berat badan dengan cara diet sehat dan olahraga teratur. • Hindari mengangkat benda berat secara tidak benar Mengangkat benda berat dengan gerakan yang tidak benar bisa menyebabkan cedera atau tekanan pada tulang belakang. Gunakan teknik yang benar saat mengangkat benda berat, yaitu dengan menekuk lutut dan pinggul, bukan punggung. Jangan memutar tubuh saat mengangkat benda berat. • Konsultasi dengan dokter jika memiliki penyakit artritis reumatoid Artritis reumatoid adalah peradangan sendi yang bisa menekan saraf di sekitarnya dan menyebabkan saraf kejepit. Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat untuk mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan sendi.
-
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan saraf kejepit? Saraf terjepit merupakan suatu kondisi di mana terjadi tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan-jaringan di sekitarnya, seperti jaringan tulang dan otot.
-
Apa saja gejala umum dari saraf kejepit? Beberapa gejala umum dari saraf kejepit adalah: • Rasa sakit yang tajam, sakit, atau terbakar, yang bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Misalnya, jika saraf di punggung bawah terjepit, rasa sakit bisa terasa di kaki. • Mati rasa atau menurunnya sensasi pada area yang disuplai oleh saraf. Ini terjadi karena tekanan pada saraf menghambat aliran darah dan oksigen ke sel-sel saraf. • Kesemutan atau parastesia di tangan atau kaki. Kesemutan biasanya terjadi jika saraf terus-menerus mendapat tekanan. Jika sering terjadi tanpa sebab yang jelas, ini bisa jadi tanda saraf kejepit. • Otot di area tubuh tertentu jadi lemah. Ini menunjukkan bahwa saraf motorik yang menggerakkan otot mengalami tekanan berlebihan. Jika disertai dengan masalah koordinasi atau kesulitan bernapas, ini bisa menandakan adanya penyakit lain yang lebih serius.
-
Di mana saraf kejepit bisa terjadi? Kondisi ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti leher, punggung, pinggang, pergelangan tangan, atau siku.
Walau banyak kepercayaan orang mengenai pijatan ini, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan tulang belakang, dr Omar Luthfi, Sp.OT (K) Spine menjelaskan bahwa mengurut atau memijat tidak membuat saraf kejepit menjadi sembuh.
"Pemijatan itu sebenarnya hanya mengurangi rasa sakit. Tetapi tidak menghilangkan sumber rasa sakit," terang Omar.
Lebih lanjut, menurut Omar, pemijatan hanya perlu dilakukan jika seseorang mengalami rasa nyeri akibat permasalahan otot.
"Massage memang secara umum bisa membuat otot-otot kita rileks," jelas Omar beberapa waktu lalu.
Pemijatan yang dilakukan saat mengalami saraf terjepit justru akan membuatnya semakin berat. Hal ini justru bisa berujung pada tubuh yang menjadi kaku.
Omar menyarankan agar sebelum melakukan pemijatan, penting untuk mengetahui penyebab rasa sakit yang dirasakan. Jika rasa sakit disebabkan oleh Herniated Nucleus Pulposus (HNP) atau saraf terjepit, sebaiknya hindari pemijatan.
Ada perbedaan antara rasa sakit akibat saraf terjepit dan hanya ketegangan otot belaka. Omar menjelaskan bahwa ada beberapa tanda yang menjadi ciri seseorang terkena saraf terjepit, di antaranya:
Saraf terjepit di pergelangan tangan dapat menyebabkan nyeri dan mati rasa sebagian pada tangan. Saraf terjepit di leher biasanya ditandai dengan rasa kaku pada leher, nyeri pada bahu dan lengan, serta sensasi baal. Saraf terjepit di bagian atas punggung umumnya menyebabkan nyeri di daerah dada.
Sedangkan saraf terjepit di bagian bawah punggung ditandai dengan rasa sakit pada punggung, panggul, bokong, dan tungkai bawah.
Cedera pada bantalan tulang belakang dapat terjadi pada siapa saja, termasuk mereka yang berada dalam kategori usia produktif, menurut Omar.
"HNP itu bisa terjadi pada orang-orang yang masih muda dan usia produktif, termasuk ibu hamil," terang Omar yang berpraktik di Eka Hospital Cibubur.
Faktor risiko HNP pada seseorang usia produktif disebut oleh Omar akibat faktor berat badan. Hal ini salah satunya terjadi pada ibu hamil yang berat badannya meningkat.
"Di mana ibu hamil ini berat badannya bisa drastis naik hingga puluhan kilogram," lanjutnya.
Kondisi HNP akan semakin memburuk bagi ibu hamil yang sebelumnya tidak melakukan olahraga. Menurut Omar, hal ini menyebabkan otot menjadi lemah sehingga tidak mampu menopang kenaikan berat badan yang cepat.
Omar juga menyatakan bahwa faktor risiko ini membuat ibu hamil lebih rentan terkena saraf terjepit dibandingkan dengan orang pada umumnya.
Saraf kejepit menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa di bagian tubuh tertentu. Banyak orang yang mengalaminya hingga tubuh terasa kaku. Kondisi tersebut membuat sebagian besar bertanya, apakah saraf kejepit bisa sembuh? Jawabannya, bisa.
"Saraf kejepit itu bisa sembuh total. Hanya saja kondisi yang sudah terjadi itu tidak balik secara sempurna. Tetapi kalau ditangani dengan tepat, saraf kejepit bisa sembuh tanpa muncul gejala lagi," jelas Omar.
Saraf yang terjepit pada dirinya sendiri dapat sembuh melalui tindakan operasi. Selain itu, jika pasien rajin berolahraga setelahnya, mereka tidak akan mengalami keluhan apa pun. Tidak perlu khawatir, saraf yang terjepit tidak berisiko fatal bagi penderitanya. Namun, kondisi saraf yang terjepit ini tergantung pada seberapa kuat orang tersebut menahan rasa sakitnya.