Cegah Obesitas, Muncul Wacana Pemberlakuan Cukai pada Minuman Tinggi Gula
Menyikapi tingginya pertumbuhan obesitas ini, muncul wacana untuk pemberian cukai pada makanan dan minuman tinggi gula. Hal ini sendiri mengacu pada pemberian cukai pada rokok.
Obesitas merupakan salah satu masalah yang saat ini cukup menjadi perhatian di Indonesia. Berdasar hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018, diketahui bahwa tingkat obesitas pada orang dewasa di Indonesia meningkat menjadi 21,8 persen.
Menyikapi tingginya pertumbuhan obesitas ini, muncul wacana untuk pemberian cukai pada makanan dan minuman tinggi gula. Hal ini sendiri mengacu pada pemberian cukai pada rokok.
-
Dimana kasus obesitas meningkat drastis? "Ada peningkatan yang begitu drastis di masyarakat tentang obesitas,” kata dia, dilansir dari ANTARA
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Apa saja masalah pencernaan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Obesitas juga dapat memicu berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah refluks asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Tekanan berlebih pada perut akibat lemak yang menumpuk dapat mendorong asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada dan tenggorokan.
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa contoh makanan yang bisa menyebabkan obesitas? Makanan ini biasanya memiliki tekstur renyah atau lembut, seperti gorengan, kue-kue manis, minuman bersoda atau beralkohol, dan daging berlemak.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Anung Sugihantono, Kemenkes sendiri sudah pernah mengeluarkan Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 tentang pencantuman kadar gula, garam, dan lemak dalam minuman manis atau makanan olahan maupun makanan cepat saji.
"Itu yang sesungguhnya sudah pernah dilakukan Kementerian Kesehatan," kata Anung dalam diskusi 4 Tahun Penguatan Kesehatan Masyarakat di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.
Akan tetapi, intervensi terhadap industri memang bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab atau kewenangan dari Kementerian Kesehatan secara keseluruhan.
"Ini hal-hal yang terus harus kita komunikasikan dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan tentunya Keminfo yang juga bertanggung jawab tentang edukasi kepada masyarakat," katanya.
Menurut Anung, sejauh ini kepatuhan terhadap hal-hal semacam ini memang belum tinggi, sebagaimana yang diharapkan dalam Permenkes tersebut.
"Ini kan harus melibatkan industri itu sendiri, tenaga kerja, dan pangsa pasar. Apakah ini berlakunya umum atau bagaimana? Dan yang sudah patuh, serta yang tidak patuh akan diapakan," katanya menekankan.
Senada dengan Anung, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Farid Moeloek, mengatakan, Kemenkes tidak bisa berdiri sendiri dalam menyelesaikan permasalahan intervensi industri terkait obesitas.
"Saya mendorong sekali untuk Germas (Gerakan Masyarakat Sehat) ini. Saya melihat, kenapa tidak memulai dari diri sendiri," katanya.
Nila pun akan mendorong Menteri Perindustrian untuk melabeli minuman bergula tinggi, sehingga orang dengan penyakit tertentu berpikir untuk menenggaknya.
"Misalnya, minuman berlabel merah bukan untuk orang diabetes. Label ini bukan untuk orang ini, dan seterusnya," ujarnya.
Terkait mendorong diri sendiri, Nila menjelaskan, jika sudah membeli minuman manis yang diketahui memiliki kandungan gula sebesar 27 gram, jangan lagi memakan atau meminum yang manis lain-lainnya.
"Kandungan gula buat kita kan seharusnya 30 gram. Kalau sudah 27 gram, dietlah. Kalau sudah minum yang tinggi gula, jangan pula minum teh ditambah gula. Ingat saja gizi seimbang," pesannya.
Reporter: Aditya Eka Prawira
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sukses Diet, Ini Masalah Baru Arya Bocah Obesitas Asal Karawang
Alami Obesitas Bisa Buat Ketajaman Indera Penciuman Seseorang Turun
Menguak Alasan Perut Membuncit Karena Kebiasaan Minum Bir
Betulkah Obesitas Bisa Jadi Penyebab Munculnya Migrain?
5 Faktor yang Membuat Lingkar Perut Pekerja Kantoran Terus Menggelembung
Tanah Liat Dapat Menjadi Solusi Untuk Pengobatan Obesitas
Makan sedikit berat badan tetap naik? Ini 9 kemungkinan alasannya