Deteksi penyakit kulit eksim hanya dengan selfie
Selfie bisa membantu Anda untuk sembuhkan penyakit? Ini caranya
Sebuah penemuan baru dalam dunia kedokteran melakukan terobosan dengan cara mendeteksi penyakit kulit eksim hanya dengan selfie. Penelitian yang dilansir dari dailymail.co.uk ini menjelaskan bahwa ketika seorang pasien merasa ada yang tidak biasa dengan kondisi kulit mereka, mereka bisa langsung memotretnya dan mengirimkannya kepada dokter kulit yang tergabung di dalam layanan kesehatan ini.
"Penyediaan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang dermatologi sangatlah menarik untuk dikembangkan. Dengan demikian ketika masyarakat mengeluhkan sesuatu yang terjadi di kulitnya, mereka bisa langsung memotretnya," tulis peneliti utama April Armstrong, dari University of Colorado. "Kenapa terobosan ini untuk sementara hanya terjadi di bidang dermatologi? Sebab penampakan di kulitlah yang paling mudah untuk dilihat dan difoto."
"Tingginya akses komunikasi dan internet pada saat ini kami manfaatkan dengan menyediakan layanan kesehatan ini. Sehingga pasien tidak perlu repot untuk datang ke klinik kesehatan sebab layanan yang diberikan akan sama dengan layanan ketika pasien bertatap muka dengan dokter. Untuk saat ini, kami masih menyempurnakannya sebelum diperkenalkan kepada masyarakat."
Sebelumnya, layanan kesehatan yang serupa telah diluncurkan. Layanan ini bernama Eyenaemia untuk mendeteksi penyakit kekurangan darah. Pasien hanya perlu mengambil foto selfie mata mereka dan kemudian dapat mengirimkannya ke dokter yang terkait.
Baca juga:
Minum susu lebih dari 3 gelas bisa picu kematian mendadak
5 Alasan untuk tidak takut dengan virus Ebola
Seks bebas mampu tingkatkan risiko kanker prostat pada pria
8 Alasan untuk tidak melakukan diet
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang pengalaman mendekati kematian? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung.
-
Mengapa para peneliti melakukan penelitian tentang kematian? Penelitian ini bertujuan untuk melihat sisi lain secara ilmiah bagaimana yang terjadi ketika orang-orang diambang kematian.