Diawali dari Bercak Merah, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai dari Terjadinya Kurap
Munculnya infeksi kurap pada seseorang dimulai dengan gejala yang bisa dikenali dan perlu diwaspadai.
Kurap adalah infeksi jamur pada kulit yang disebabkan oleh dermatofita. Penyakit ini dapat menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, kuku, dan kulit kepala. Dr. dr. Eliza Miranda, SpDVE, Subsp. D.T dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo menjelaskan sejumlah gejala yang harus diwaspadai oleh masyarakat untuk mengenali kurap sejak dini.
Gejala awal kurap pada kulit biasanya dimulai dengan munculnya bercak merah yang semakin lama meluas. Warna merah ini biasanya lebih redup di bagian tengah dan lebih terang di bagian tepi.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
-
Apa yang dicari oleh rambut kering? Rambut kering memerlukan produk yang tidak hanya membersihkan tetapi juga memberikan kelembapan yang dibutuhkan.
-
Kapan kulit risol tepung beras dianggap matang? Setelah itu, panaskan teflon kecil. Ambil 1 sendok sayur adonan lalu masak di teflon panas. Setelah pinggiran tampak kering, angkat kulit risol dan letakkan di piring. Lakukan sampai habis.
-
Apa warna kuah rawon? Dengan kuah berwarna hitam pekat yang kaya akan rempah-rempah, rawon menawarkan pengalaman rasa yang unik dan otentik.
-
Apa yang dimaksud dengan kutu rambut? Kutu rambut adalah parasit kecil yang terdapat di kepala manusia dan mampu menghisap darah di kepala.
-
Kenapa kulit kendur? Munculnya kerutan atau kulit wajah yang mengendur ini disebabkan oleh adanya penurunan kadar elastin dan kolagen pada jaringan kulit.
"Bercak merah ini menimbulkan rasa gatal, dan jika dibiarkan, akan bersisik serta pola bercak tersebut dapat berubah menyerupai awan karena penggabungan beberapa lesi kulit," kata Dr. Eliza dilansir dari Antara.
Selain bercak merah dan gatal, kurap dapat menyerang lipatan paha atau selangkangan. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang tidak menjaga kebersihan diri, seperti sering bertukar pakaian dengan orang lain, bercocok tanam tanpa sarung tangan, atau berjalan tanpa alas kaki.
Gejala Kurap pada Kuku
Kurap juga bisa menyerang kuku, menyebabkan perubahan warna dan tekstur. Kuku yang terkena kurap akan menjadi keruh, berwarna kekuningan, hijau, atau bahkan hitam. Kuku juga menjadi rapuh dan mudah patah.
"Permukaan lempeng kuku juga menjadi lebih tebal dan kasar," jelas Dr. Eliza.
- Prakiraan Cuaca Hari Ini, Selasa 10 Desember 2024, Hujan Bakal Guyur Beberapa Wilayah Ini
- Awas, Ini Gejala Penyakit Jantung yang Muncul Hanya di Malam Hari
- 10 Tanda yang Perlu Dikenali saat Demam yang Dialami Ternyata Merupakan Gejala Penyakit yang Lebih Parah
- Penyebab Hidung Merah yang Perlu Diwaspadai, Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Gejala Kurap pada Kulit Kepala
Jika kurap menyerang kulit kepala, gejala yang timbul adalah kebotakan di salah satu bagian kepala. Rambut akan rontok di bagian tengah atau pangkal rambut, dan bisa menimbulkan bisul jika terjadi pembengkakan di area tersebut. Selain itu, ruam kemerahan juga bisa muncul di area yang terkena kurap.
Faktor Risiko dan Pencegahan
Menurut Dr. Eliza, individu dengan sistem imun yang rendah seperti pasien HIV/AIDS, pasien lupus, dan pasien terapi kanker lebih rentan terhadap infeksi kurap. Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri sangat penting untuk mencegah infeksi ini.
Kurap juga dapat menular dari hewan peliharaan seperti anjing atau kucing yang terinfeksi.
"Kalau misal kucing atau anjing kita rambutnya rontok, lalu pitak, itu ciri-ciri dia sakit jamur. Kita harus obati hewan tersebut agar tidak menularkan pada anggota keluarga lain," ungkap Dr. Eliza.
Penanganan dan Pengobatan
Dr. Eliza mengingatkan, jika gejala kurap sudah mulai dirasakan, masyarakat sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai dengan hasil diagnosis. Pengobatan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah penyebaran dan komplikasi lebih lanjut.
Selain itu, penting bagi masyarakat untuk mengidentifikasi sumber penularan dan menghentikan kebiasaan yang dapat memperparah penyebaran infeksi, seperti bertukar pakaian atau handuk dengan orang lain.