Dokter Ingatkan Agar Tidak Mengonsumsi Obat Nyeri Selama Lebih dari 15 Hari
Kendati mengalami rasa nyeri dan sakit kepala yang tak kunjung hilang, dokter menyarankan untuk membatasi waktu konsumsi obat nyeri.
Kendati mengalami rasa nyeri dan sakit kepala yang tak kunjung hilang, dokter menyarankan untuk membatasi waktu konsumsi obat nyeri.
-
Kapan kakek di cerita anekdot Obat merasa sakit kepala? Sedang asyik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit kepala.
-
Bagaimana cara mengatasi ketiak sakit? Menghadapi nyeri di ketiak bisa menjadi pengalaman yang tidak nyaman dan menyakitkan. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meredakan nyeri tersebut:
-
Bagaimana cara mengobati saraf kejepit secara medis? Apabila kondisi Anda tak kunjung membaik setelah melakukan beberapa langkah di atas, maka segera kunjungi dokter untuk memperoleh pengobatan saraf terjepit secara medis, seperti: 1. Pemberian Obat Pereda Nyeri Obat pereda nyeri memang bisa didapatkan di apotek terdekat. Namun, akan lebih baik dan aman apabila obat pereda nyeri tersebut diresepkan oleh dokter secara langsung. Mengingat dosisnya pun akan disesuaikan dengan kondisi Anda.
-
Bagaimana cara mengatasi bengkak kaki karena efek samping obat? Mengkonsumsi obat tertentu bisa menyebabkan kaki membengkak, terutama jika menyebabkan retensi air, seperti:Penghambat saluran kalsium yang membantu mengontrol tekanan darahObat antiinflamasi nonsteroidObat untuk membantu mengelola diabetesAntidepresanSteroid, baik androgenik, anabolik dan kortikosteroid
-
Apa yang dimaksud dengan jerawat akibat efek samping obat? Penting untuk memahami bahwa jerawat akibat efek samping obat berbeda dari jerawat biasa. Biasanya, jerawat ini muncul secara mendadak dan terkonsentrasi pada area tertentu di wajah atau tubuh, tergantung pada jenis obat yang dikonsumsi.
-
Bagaimana cara mengatasi jerawat akibat efek samping obat? Mengatasi jerawat akibat efek samping obat memerlukan pendekatan yang hati-hati. Konsultasi dengan dokter adalah langkah pertama yang penting untuk memastikan apakah obat yang sedang dikonsumsi memang menjadi penyebab jerawat.
Dokter Ingatkan Agar Tidak Mengonsumsi Obat Nyeri Selama Lebih dari 15 Hari
Dokter spesialis neurologi, dr. Henry Riyanto Sofyan, Sp.N(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), mengingatkan pentingnya pembatasan penggunaan obat pereda nyeri, khususnya bagi pengidap migrain. Penggunaan obat nyeri kepala yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai medication-overuse headache (MOH) atau sakit kepala akibat penggunaan obat yang berlebihan.
Dr. Henry menjelaskan bahwa penggunaan obat pereda nyeri kepala harus dibatasi tidak lebih dari 15 hari dalam satu bulan. Konsumsi berlebih justru bisa menjadi penyebab munculnya sejumlah masalah kesehatan.
“Penggunaan obat itu salah ada jumlah hari yang diminum dengan menggunakan obat tersebut, jadi membatasi penggunaan obat tersebut tidak boleh lebih dari 15 hari dalam 1 bulan,” kata Henry beberapa waktu lalu dilansir Antara.
- Jangan Anggap Remeh! Dokter Ungkap Risiko Konsumsi Kopi Setelah Makan Siang
- Dokter Sarankan untuk Konsumsi Obat Hipertensi Hingga Tekanan Darah Normal
- Benarkah Obat Pereda Nyeri Seperti Paracetamol dan Ibuprofen Bisa Merusak Ginjal?
- Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Pembatasan ini terutama berlaku untuk obat-obatan sederhana seperti paracetamol atau ibuprofen. Sementara itu, untuk obat-obatan yang bersifat kompleks atau campuran, batas penggunaannya lebih pendek, yaitu hanya 10 hari dalam sebulan.
“Ketika dia sudah melebihi penggunaan 10 hari atau 15 hari dalam satu bulan, selama tiga bulan maka nyeri kepalanya akan berubah polanya atau dikatakan memburuk dari sisi kedokteran,” jelas Henry.
Obat pereda nyeri kepala memiliki sifat aborsif, yang berarti obat tersebut hanya digunakan ketika gejala nyeri muncul, berbeda dengan obat demam yang dikonsumsi secara rutin sesuai jadwal.
“Namun jangan sampai penggunaannya ini berlebihan. Biasanya saya pakai dalam waktu 1 minggu, ketika dalam 1 minggu batasi kurang dari 3 hari atau 2 hari,” kata Henry.
Penggunaan obat yang berlebihan tidak hanya menyebabkan MOH, tetapi juga dapat mengubah pola nyeri kepala menjadi lebih buruk dan lebih sering. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita migrain untuk mengikuti anjuran dokter dan tidak mengonsumsi obat nyeri secara berlebihan.
Dr. Henry juga menekankan pentingnya pencegahan serangan migrain melalui pola hidup sehat. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
Olahraga Teratur: Melakukan olahraga secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi frekuensi serangan migrain.
Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang dan terjadwal dapat membantu mencegah serangan migrain.
Istirahat Cukup: Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mencegah migrain.
Manajemen Stres: Mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi, meditasi, atau yoga dapat membantu mengurangi risiko serangan migrain.
Selain itu, dr. Henry juga menyarankan untuk membatasi konsumsi kafein, menghindari alkohol, dan berhenti merokok.
"Minum obat sesuai anjuran dari dokter, dan ada keadaan-keadaan misalnya mungkin membatasi kafein, hindari alkohol, dan berhenti merokok itu bisa untuk mengurangi atau mencegah frekuensi migrain atau migrainnya menjadi lebih buruk," tambah Henry.