Dokter Sebut Alasan Mengapa Lansia Tidur Lebih Sedikit Dibanding Usia Lain
Dokter spesialis saraf dari RSUI, Pukovisa Prawirohardjo mengatakan, dibandingkan kelompok usia lainnya, waktu tidur pada lansia umumnya lebih sedikit.
Semakin bertambahnya usia seseorang, terjadi sejumlah perubahan pada dirinya. Salah satunya adalah perubahan terkait jam tidur milik seseorang.
Dokter spesialis saraf dari RSUI, Pukovisa Prawirohardjo mengatakan, dibandingkan kelompok usia lainnya, waktu tidur pada lansia umumnya lebih sedikit.
-
Mengapa lansia sering mengalami masalah tidur? “Penuaan tidak berarti kita jadi hanya membutuhkan sedikit tidur,” terang Abhinav Singh, MD dari National Sleep Foundation, dilansir dari Livestrong. “Walau menua, tidur yang kita butuhkan tetap konsisten,” tambahnya.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan tidur pada lansia? Bagi para lansia, dianjurkan untuk menggunakan perawatan nonfarmasi terlebih dahulu seperti terapi perilaku kognitif (CBT) untuk insomnia yang tiba-tiba dan kronis.
-
Apa saja jenis gangguan tidur yang sering dialami lansia? Selain itu, gangguan tidur seperti apnea tidur serta gerakan-gerakan yang terjadi saat tidur juga sangat mengganggu.
-
Mengapa gangguan tidur pada lansia menjadi masalah yang serius? Hal ini tentu dapat menjadi masalah, sebab kualitas tidur baik berperan dalam menjaga kesehatan otak, kesehatan fisik, dan suasana hati.
-
Apa yang dimaksud dengan insomnia? Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan tidur, sulit mempertahankan tidur atau tidur yang tidak memadai dalam jangka waktu yang cukup.
-
Apa saja jenis gangguan tidur yang umum dialami lansia? Ada beberapa jenis gangguan tidur yang lebih rentan dialami oleh lansia. Gangguan tidur adalah hal yang cukup umum terjadi pada siapa saja, termasuk lansia. Pada lansia, gangguan tidur dapat dipicu oleh beberapa hal seperti masalah kesehatan dan obat-obatan.
"Waktu tidur lansia yang normal yaitu sekitar 6-7 jam sehari. Selain itu, pola tidur juga akan berubah seiring dengan pertambahan usia karena adanya penurunan fungsi jam internal dalam tubuh," kata dia dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Di sisi lain, mereka yang sudah memasuki masa lanjut usia juga bisa mengalami gangguan tidur karena beberapa hal, misalnya sindrom kaki gelisah (RLS), kurangnya aktivitas fisik, terlalu lama tidur siang, adanya rasa sedih karena ada anggota keluarga yang meninggal dunia, terlalu lama menatap layar ponsel sebelum tidur, atau sedang dirawat inap di rumah sakit.
Kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi, seperti adanya suara volume tinggi yang mengganggu, cahaya kamar yang terlalu terang, serta tempat tidur tidak nyaman, konsumsi obat-obatan tertentu serta mengonsumsi kafein juga sangat mempengaruhi pola tidur seseorang. Selain itu, masalah medis seperti depresi, alzheimer, parkinson, kondisi menopause, dan nyeri sendi otot juga dapat menyebabkan gangguan tidur.
Kenali Gejala Awal Gangguan Tidur
Pukovisa mengatakan, beberapa tanda awal gangguan tidur antara lain kelelahan, gangguan konsentrasi, mudah tersinggung, mengantuk di siang hari, serta adanya perubahan perilaku.
"Bila gejala-gejala ini terus bertahan lebih dari 1 bulan atau sudah mempengaruhi aktivitas sehari-hari, sebaiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter," ujar dia.
Gejala awal gangguan tidur bisa diatasi dengan melakukan sleep hygiene sebelum tidur, yaitu dengan mengatur kondisi kamar tidur tetap sejuk dan tenang, mandi air hangat dan sikat gigi sebelum tidur. Pukovisa mengingatkan, tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan otak dan saraf agar dapat berfungsi optimal.
Kualitas tidur yang baik ditandai dengan Anda yang tidak mudah terbangun di malam hari; tidak terbangun lebih awal, dan merasa segar ketika bangun tidur. Sementara dari sisi kuantitas, terdapat beberapa indikator waktu normal tidur. Orang dewasa umumnya membutuhkan tidur 7-9 jam, sementara anak-anak bisa 10-13 jam.
Cukup tidur bisa menjadi cara untuk mengatasi dan mencegah munculnya masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikannya dan tidur secara cukup setiap hari.
(mdk/RWP)