Feses pertama bayi bisa identifikasi tingkat kecerdasannya
Benarkah kemampuan berpikir anak bisa diidentifikasi dari feses pertamanya? Ini jawabannya
Sebuah penelitian yang dilansir dari indiatimes.com mengatakan bahwa feses pertama bayi mampu membantu dokter untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir bayi di masa depannya.
Penelitian dari case Western Reserve University ini menjelaskan bahwa tingkat Asam Lemak Ethyl Esters yang ada di dalam feses pertama bayi bisa mengidentifikasi apakah si ibu pernah mengonsumsi alkohol atau tidak selama masa hamil yang dapat berpengaruh pada kemampuan bayi untuk berpikir dan menganalisa.
"Alkohol yang dikonsumsi oleh ibu hamil ternyata mampu mempengaruhi perkembangan otak si bayi. Mungkin hal ini tidak bisa dideteksi lewat cara biasa. Namun kami menemukan bahwa feses pertama bayi bisa menjadi medianya. Dengan menelitinya, kami bisa mengetahui bagaimana cara berpikir bayi ini di masa depan," papar Meeyoung O. Min, PhD, pemimpin penelitian ini.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa bayi yang dilahirkan dari ibu yang suka minum minuman beralkohol selama hamil memiliki ciri fisik seperti kepala dan mata yang kecil, tipisnya bibir atas, dan adanya tonjolan di antara bibir atas dan hidung.
Baca juga:
8 Makanan ini bisa meningkatkan kesehatan mata anak
Pemilik panti punya Alphard, anak-anak asuhnya tak terurus
Apakah kafein berbahaya untuk anak-anak?
Pemerintah Jokowi bakal larang anak-anak punya telepon genggam
Ketahui 5 hal yang meningkatkan risiko polio!
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
-
Bagaimana cara memastikan kesehatan dan perkembangan optimal bayi sebelum dan sesudah kelahiran? Penting untuk diingat bahwa perawatan prenatal yang baik dan konsultasi teratur dengan dokter kandungan adalah kunci untuk memastikan kesehatan dan perkembangan optimal bayi, baik sebelum maupun setelah kelahiran.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.