Hamil di atas usia 40 tahun tingkatkan risiko melahirkan caesar
Risiko melahirkan caesar untuk wanita di atas 40 tahun mencapai tiga kali lipat lebih tinggi!
Para wanita sebaiknya merencanakan kehamilan mereka dengan serius, terutama dari segi usia. Usia wanita juga bisa mempengaruhi kelancaran mereka saat melahirkan. Sebuah penelitian mengungkap bahwa wanita yang hamil di atas usia 40 tahun berisiko lebih tinggi untuk melahirkan secara caesar.
Wanita yang melahirkan di atas usia 40 tahun memiliki risiko tiga kali lipat untuk mengalami kelahiran secara caesar, ungkap sebuah penelitian terbaru. Tak hanya itu, ibu hamil berusia di atas 40 tahun juga membutuhkan banyak bantuan selama proses melahirkan seperti penggunaan epidural, jika dibandingkan dengan wanita berusia 20 tahunan.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah melakukan pengamatan terhadap 170.000 wanita yang melahirkan pertama kali. Partisipan diketahui memiliki risiko yang rendah dan diharapkan tidak banyak mengalami komplikasi. Peneliti dari Norwegia menemukan bahwa bertambahnya usia merupakan salah satu faktor kunci untuk memprediksi kemungkinan kelahiran caesar dan prosedur lainnya selama melahirkan.
Peneliti menyarankan agar wanita tak menunda memiliki anak hingga mereka berusia 30 sampai 40 tahun. Wanita yang menunda memiliki anak pertama hingga usia tersebut kemungkinan akan semakin ragu untuk memiliki anak, karena proses melahirkan di usia tersebut akan semakin berisiko, sementara tingkat kesuburan wanita akan menurun sejalan dengan usia mereka, seperti dilansir oleh Daily Mail (05/08).
Penelitian terbaru ini menemukan bahwa wanita yang hamil di atas usia 40 tahun memiliki tingkat melahirkan caesar 22,4 persen, dan 24 persen untuk melahirkan dengan banyak prosedur operasi. ANgka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan tingkat melahirkan caesar pada wanita berusia 20 hingga 24 tahun yang sebesar 6,7 hingga 13 persen, serta 8,4 hingga 16,2 persen pada wanita berusia 25 sampai 29 tahun.
Usia juga mempengaruhi kemungkinan penggunaan epidural selama melahirkan. Wanita yang melahirkan di usia 20 hingga 24 tahun berkemungkinan menggunakan epidural 5,9 persen, sementara wanita berusia di atas 40 tahun berkemungkinan hingga 12,9 persen.
Peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor lainnya yang bisa berpengaruh terhadap proses persalinan selain usia, seperti tingkat obesitas. Penelitian lanjutan juga diharapkan bisa memberikan informasi lebih lanjut pada wanita yang berencana menunda memiliki anak hingga mereka berusia 30 tahun atau 40 tahunan.
Baca juga:
Bersyukurlah jika alami morning sickness saat hamil!
Wanita Mesir meninggal saat hendak laksanakan umrah
Obesitas saat hamil tingkatkan risiko asma pada janin!
Hindari 8 hal ini jika ingin cepat hamil
Caesar tingkatkan risiko komplikasi kehamilan selanjutnya
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Kenapa menjahit dianggap berbahaya bagi ibu hamil? Dalam larangan tersebut diungkapkan bahwa menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau mengalami bibir sumbing. Mengerikan, bukan? Namun, apakah benar demikian?
-
Apa saja ciri-ciri gangguan kesehatan mental pada ibu hamil? "Kalau pada ibu hamil khususnya ada perasaan tertekan sepanjang hari, ada insomnia atau hypersomnia, jadi kebanyakan tidur atau sulit tidur, kebanyakan makan atau sulit makan," kata Lenny beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Bagaimana Islam memandang pentingnya kesehatan ibu hamil? Secara keseluruhan, dalam Islam, perawatan terhadap ibu hamil sangat ditekankan untuk memastikan kelahiran anak yang sehat dan kuat serta untuk menjaga kesejahteraan ibu.
-
Apa saja masalah kesehatan yang biasanya dialami oleh ibu hamil? Masalah Kesehatan yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil Pada saat kehamilan, wanita mengalami sejumlah perubahan pada tubuhnya baik secara anatomi, fisik, serta psikologi. Perubahan di dalam tubuh ini dimulai ketika mulai hamil dan berdampak pada seluruh tubuh. Gejala yang muncul ini biasanya akan berkurang dan mereda sendiri setelah melahirkan.
-
Bagaimana buah-buahan membantu ibu hamil? Buah-buahan mengandung sejumlah nutrisi penting, termasuk vitamin C, folat, dan serat. Vitamin C memiliki peran penting dalam pembentukan kolagen, suatu protein yang diperlukan untuk pembentukan tulang, gigi, dan jaringan ikat. Selain itu, folat sangat penting untuk mencegah kelainan pada tabung saraf janin. Serat yang terkandung dalam buah-buahan membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan ibu hamil dan mencegah sembelit, suatu masalah umum selama kehamilan.