Hati-hati Rawan Malnutrisi Pada Anak, Cegah Sedari Dini
Malnutrisi adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan nutrisi tubuh dengan asupan nutrisi yang diperoleh, bisa jadi kelebihan atau kekurangan nutrisi.
Malnutrisi adalah masalah kesehatan global yang memengaruhi sekitar 1 dari 3 orang di seluruh dunia. Konflik yang meluas, perubahan iklim, serta meningkatnya biaya hidup telah memperburuk situasi ini. Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak malnutrisi, baik dalam bentuk kekurangan gizi (undernutrition) maupun kelebihan gizi (overnutrition). Kondisi ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik mereka tetapi juga perkembangan kognitifnya, sehingga menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan anak.
Apa itu Malnutrisi?
Malnutrisi adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan nutrisi tubuh dengan asupan nutrisi yang diperoleh. Kondisi ini dapat berupa kekurangan nutrisi (undernutrition) maupun kelebihan nutrisi (overnutrition). Dalam berbagai kasus, malnutrisi tidak hanya terjadi akibat kurangnya asupan kalori, tetapi juga karena kekurangan atau kelebihan protein, vitamin, atau mineral. Fenomena ini memiliki dampak luas pada kesehatan individu dan masyarakat global.
-
Apa yang bisa menyebabkan anak malas makan? Hal ini sering dialami oleh anak yang mencoba makanan baru atau yang pernah mencobanya namun tidak menyukainya. Pilih-pilih makanan akibat kekhawatiran ini bisa membatasi variasi makanan anak dan mengganggu nutrisinya.
-
Bagaimana kurangnya nutrisi bisa menghambat pertumbuhan gigi pada bayi? Kurangnya asupan nutrisi, terutama kalsium dan vitamin D, dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gigi bayi.
-
Kenapa mitos badan bayi lembek dikaitkan dengan kurang nutrisi? Banyak orang percaya bahwa jika tubuh bayi terasa lembek atau tidak kokoh, itu berarti bayi tersebut kekurangan gizi atau nutrisi yang cukup.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Gejala keracunan makanan pada anak yang pertama adalah mual dan muntah lebih dari 3 hari. Anak yang mengalami keracunan makanan seringkali akan merasa mual dan muntah. Ini bisa terjadi beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan mengandung racun.
-
Mengapa penting untuk memberikan nutrisi tepat bagi anak? Untuk mendukung masa tumbuh kembangnya, dan sekaligus meningkatkan kepintaran si kecil, ibu wajib pula memberikan dia berbagai nutrisi yang tepat.
-
Apa definisi malnutrisi menurut WHO? Pengertian malnutrisi menurut WHO adalah kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi maupun nutrisi seseorang.
Jenis-Jenis Malnutrisi
Malnutrisi dapat dikategorikan menjadi empat jenis utama:
- Kekurangan Nutrisi Makro (Macronutrient Undernutrition)
Kekurangan protein, karbohidrat, dan lemak—yang merupakan sumber energi utama—dapat menyebabkan tubuh mulai mengonsumsi cadangan lemak dan jaringan otot. Gejala utamanya meliputi penurunan berat badan, kelemahan, dan penurunan fungsi organ tubuh.
- Kekurangan Nutrisi Mikro (Micronutrient Undernutrition)
Kekurangan vitamin dan mineral penting, meskipun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan dampak serius. Misalnya, kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan, sementara kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia.
- Kelebihan Nutrisi Makro (Macronutrient Overnutrition)
Konsumsi berlebihan protein, karbohidrat, dan lemak dapat menyebabkan obesitas. Kondisi ini terkait dengan berbagai penyakit tidak menular, seperti diabetes, penyakit jantung koroner, dan stroke.
- Kelebihan Nutrisi Mikro (Micronutrient Overnutrition)
Meskipun jarang terjadi, overdosis suplemen vitamin atau mineral dapat menyebabkan toksisitas. Konsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi suplemen dalam dosis besar sangat disarankan.
- Penyebab Anak Mengompol dan Cara Mengatasinya, Bisa Jadi Tanda Kekurangan Nutrisi
- 10 Pertanyaan tentang Malnutrisi yang Sering Muncul, Simak Jawabannya
- Perlu untuk Cegah Malnutrisi, Begini 5 Cara agar Pasien Kanker Anak Tidak Susah Makan
- Pastikan untuk Tetap Penuhi Kebutuhan Gizi Anak saat Mulai Biasakan Berpuasa
Penyebab dan Gejala Malnutrisi pada Anak
Faktor utama yang menyebabkan malnutrisi adalah insecurity pangan, yaitu ketidakmampuan mengakses makanan bergizi. Selain itu, kurangnya pengetahuan orang tua tentang nutrisi yang tepat atau kebiasaan makan anak yang terlalu selektif juga dapat menjadi penyebab. Anak yang memilih-milih makanan seringkali menghindari makanan tertentu sehingga asupan nutrisinya tidak seimbang.
Pada anak yang mengalami kelebihan gizi, obesitas sering kali menjadi masalah utama. Ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti hipertensi, penyakit hati, dan kadar gula darah tinggi. Selain itu, obesitas juga dapat berdampak pada kesehatan psikologis anak, seperti kecemasan, citra diri yang buruk, dan risiko perundungan (bullying).Sebaliknya, anak yang kekurangan gizi sering menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Kulit dan rambut kering.
- Kehilangan massa otot.
- Pertumbuhan terhambat (stunting).
- Penurunan berat badan (wasting).
- Malnutrisi yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk deformitas tulang, masalah neurologis, kehilangan penglihatan, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Identifikasi Malnutrisi pada Anak
Pemeriksaan rutin pada anak adalah langkah awal yang penting untuk mendeteksi risiko malnutrisi. Selama kunjungan ke dokter, berat dan tinggi badan anak diukur dan dibandingkan dengan grafik pertumbuhan untuk anak seusianya. Perubahan pola pertumbuhan yang tidak biasa dapat menjadi indikasi awal malnutrisi.
Selain itu, metode sederhana seperti pengukuran lingkar lengan atas (mid-upper arm circumference atau MUAC) digunakan untuk menilai massa otot dan lemak anak. Lingkar lengan yang rendah menunjukkan wasting, sementara lingkar yang tinggi dapat mengindikasikan obesitas.
Untuk meningkatkan kesadaran dan mempermudah identifikasi, Abbott dan Real Madrid Foundation telah mengembangkan alat inovatif bernama MUAC z-score tape. Alat ini murah dan dapat digunakan untuk memantau status nutrisi anak hingga usia 18 tahun. Alat ini juga membantu keluarga memahami kebutuhan nutrisi anak mereka dan mendorong mereka berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika diperlukan.
Penanganan Malnutrisi pada Anak
Setiap anak memiliki jalur penanganan yang unik berdasarkan kebutuhan dan kondisinya. Dalam banyak kasus, dokter anak akan merujuk anak ke ahli diet terdaftar (RD) untuk bantuan khusus. Ahli diet bekerja sama dengan keluarga untuk mengisi kekurangan nutrisi dengan cara-cara berikut:
- Menghubungkan keluarga ke sumber daya keamanan pangan seperti bantuan makanan.
- Memberikan tips memasak dan menyiapkan makanan yang bergizi dan menarik bagi anak.
- Mengatasi kebiasaan makan selektif dengan strategi yang ramah anak.
- Merekomendasikan suplemen nutrisi yang mengandung vitamin, mineral, atau tambahan kalori dan protein.
Malnutrisi pada anak adalah tantangan besar dalam kesehatan masyarakat yang memerlukan kerja sama lintas sektor. Pemerintah, organisasi nirlaba, dan sektor swasta di seluruh dunia terus berkolaborasi untuk mengatasi masalah ini. Program-program seperti distribusi makanan bergizi, pendidikan gizi, dan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan menjadi komponen penting dalam upaya menciptakan dunia yang lebih sehat dan kuat.
Mengatasi malnutrisi pada anak bukan hanya tentang menyediakan makanan, tetapi juga membangun kesadaran tentang pentingnya nutrisi yang seimbang. Investasi dalam kesehatan dan nutrisi anak adalah investasi untuk masa depan. Dengan dukungan yang tepat, setiap anak memiliki peluang untuk tumbuh sehat, kuat, dan mencapai potensi maksimalnya.