Henti Napas saat Tidur Bisa Terjadi pada Anak, Kenali Gejalanya
Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp.THT-KL(K) Staff Departemen divisi THT Laring Faring RSCM, mengatakan OSA pada anak beragam bentuknya. Misalnya, tertidur dengan posisi tidak biasa, bernapas lewat mulut, mendengkur, sesak napas ketika tidur, berhenti napas, atau gelisah ketika tidur.
Terdapat berbagai jenis gangguan tidur yang bisa terjadi pada orangtua dan anak. Salah satu hal ini adalah OSA atau Obstructive Sleep Apnea yang bisa mengakibatkan henti napas.
Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp.THT-KL(K) Staff Departemen divisi THT Laring Faring RSCM, mengatakan OSA pada anak beragam bentuknya. Misalnya, tertidur dengan posisi tidak biasa, bernapas lewat mulut, mendengkur, sesak napas ketika tidur, berhenti napas, atau gelisah ketika tidur.
-
Bagaimana bayi bisa mengalami kejang saat tidur? "Bayi memiliki sistem saraf yang tidak matang, dan gerakan mereka bahkan lebih tidak terkoordinasi selama tidur daripada saat mereka bangun. Gerakan gemetar ini tidak jauh berbeda dengan yang kita alami sebagai orang dewasa saat kita merem melek," terang Michael Zimbric, M.D., ahli saraf anak di Rumah Sakit Anak Rady di San Diego.
-
Apa saja penyebab utama insomnia pada anak? Penyebab insomnia pada anak bisa beragam, mulai dari faktor psikologis hingga faktor lingkungan.
-
Apa saja jenis kata-kata bijak tentang insomnia? Kata-kata insomnia yang bijak bisa menjadi salah satu nasihat berguna. Ini akan membantu Anda terbebas dari masalah insomnia.
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa muncul jika insomnia terjadi dalam jangka panjang? Ketika masalah ini terjadi dalam jangka panjang, bakal muncul masalah pada kesehatanmu. Masalah yang mungkin muncul dalam jangka panjang berupa kecemasan, depresi, sakit kepala, radang sendi, serangan jantung, dan osteoporosis.
-
Kenapa waktu tidur yang cukup sangat penting bagi anak? Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi perkembangan dan kesehatan anak. Kurangnya tidur dapat memengaruhi konsentrasi, mood, dan kesehatan fisik anak. Oleh karena itu, menciptakan rutinitas tidur yang baik sangat diperlukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan istirahat yang mereka butuhkan.
-
Kenapa gangguan tidur ini bisa berdampak buruk pada anak? Insomnia pada anak bisa berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan emosional mereka.
Dampak dari OSA yang dirasakan, anak menjadi mengantuk atau hiperaktif. Bahkan beberapa anak menjadi lebih suka marah-marah, mengamuk, mudah kesal, mengalami penurunan kualitas belajar di kelas, mengompol, atau mengalami tekanan darah tinggi.
Penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab OSA pada anak. Hal ini dimaksudkan agar OSA dapat diantisipasi atau apabila sudah dialami dapat segera ditangani sehingga tidak terjadi komplikasi.
“Penyebab yang paling sering ditemui adalah mouth breather (bernapas lewat mulut), gangguan pada amandel dan tonsil. Komplikasi OSA menyebabkan gagal tumbuh pada anak. Karena setiap malam ketika tertidur, anak seperti orang yang sedang berlari, jantungnya berdebar dan napasnya terengah-engah,” ujar dokter Fauziah, di acara Webinar Awam: World Sleep Day - Edukasi Tidur beberapa waktu lalu.
Tidur dengan keadaan tersebut juga dapat mengganggu proses perbaikan sel ketika terlelap. Kemudian, imunitas yang seharusnya meningkat justru malah terganggu. Hormon-hormon yang mengatur kardiovaskular juga meningkat dan terganggu.
Kenali Gejala OSA pada Anak
Gejala OSA berbeda ketika malam dan siang hari. Di malam hari, gejala OSA yang dapat dilihat seperti mendengkur, adanya gerakan dada dan perut yang tidak biasa, terdapat cekungan di bawah leher atau dada, terlihat berhenti bernapas, kesulitan bernapas ketika tidur, tidur yang gelisah, atau mengompol.
Pasa siang hari, gejala OSA pada anak juga bisa berbeda untuk dikenali. Salah satu hal yang bisa dikenali adalah terjadinya hidung terseumbat dan bernapas melalui mulut.
Reporter: Rissa Sugiarti
Sumber: Liputan6.com