IDI: Hindari Keluar Rumah Jika Alami Gejala Flu Ringan
Pencegahan COVID-19 dengan protokol kesehatan menjadi perlindungan bersama, salah satunya adalah dengan tidak beraktivitas di luar rumah ketika mengalami gejala flu ringan.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menganjurkan masyarakat agar menghindari aktivitas keluar rumah jika mengalami gejala flu meski dalam intensitas ringan. Segera melakukan tes covid-19 bisa menjadi salah satu langkah lanjutan untuk mengetahui terpapar covid-19 atau tidak.
"Bagi orang yang mengalami gejala, seperti flu walaupun hanya ringan, janganlah meremehkan hal ini," terang Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan Tim Mitigasi PB IDI Eka Ginanjar seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis (15/10/2020).
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang meresmikan Langgar Merdeka? Langgar ini diresmikan Menteri Sosial pertama Indonesia yaitu Mulyadi Joyo Martono.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Hindari keluar rumah atau berkumpul, segera lakukan testing (tes COVID-19). Dalam banyak hal, orang-orang masih sulit memercayai keberadaan COVID-19 saat ini." tambahnya.
Masyarakat pun masih terlihat setengah hati menjalankan protokol kesehatan. Misal, memasang masker di bawah dagu, berkumpul tanpa mengenakan masker, jarang mencuci tangan, abai berganti pakaian setelah aktivitas di luar rumah.
"Saat ini, yang harus diwaspadai adalah orang yang terinfeksi COVID-19 tetapi tidak bergejala atau hanya bergejala ringan. Orang yang merasa baik-baik saja, padahal sebenarnya membawa virus ini, biasanya belum pernah melakukan tes COVID-19. Kemudian melakukan aktivitas di luar rumah dengan mengabaikan protokol kesehatan. Lalu menularkannya pada orang lain yang rentan." lanjut Eka.
Eka menambahkan meski bergejala ringan COVID-19, tapi virus yang menginfeksi tubuh bisa menimbulkan reaksi peradangan. Deteksi dini dengan tes COVID-19 menjadi upaya terbaik.
"Perlu diketahui, walaupun sebagian besar tanpa gejala atau gejala ringan, tetapi ketika menginfeksi tubuh (virus Corona) bisa menimbulkan reaksi badai peradangan yang berujung kondisi berat hingga kematian," tambahnya.
"Virus ini tidak bisa terbang pindah sendiri, melainkan manusialah yang membawanya ke mana-mana. Dan hingga vaksin COVID-19 yang aman ditemukan, tidak ada pencegahan yang lebih baik selain protokol kesehatan."
"Bukan hanya untuk keselamatan Anda sendiri juga orang lain di sekitar Anda, orang-orang yang Anda sayangi, kerabat, teman kerja, dan masyarakat secara luas," imbuh Eka.
Guna terhindar dari covid-19, jangan lupa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan seperti selalu memakai masker, menjaga jarak ketika beraktivitas, dan mencuci tangan.
Sumber: Liputan6.com
Reporter:Fitri Haryanti Harsono