Ini dia lima kebiasaan anak milenial yang merusak kesehatannya
Bagi generasi milenial, sebaiknya hindari lima kebiasaan ini supaya tidak menyesali kondisi kesehatan di hari tua nanti, yang disarikan dari berbagai sumber. Salah satunya malas berolah raga!
Kesehatan adalah harta yang harganya tak ternilai, sehingga pantas lah bila semua orang menjaga kesehatannya. Tidak terkecuali generasi milenial yang tengah memasuki fase kesibukan dalam hidupnya. Namun, faktanya, meski hidup di zaman keterbukaan dan kemudahan informasi, milenial masih terjebak pada kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak kesehatannya.
Bagi generasi milenial, sebaiknya hindari lima kebiasaan ini supaya tidak menyesali kondisi kesehatan di hari tua nanti, yang disarikan dari berbagai sumber:
-
Apa tujuan utama dari tes kesehatan yang dilakukan kepada bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta? “Ini bukan sehat atau tidak sehat ya, tapi mampu atau tidak mampu secara jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas sebagai gubernur dan wakil gubernur selama 5 tahun ke depan,” jelasnya.
-
Bagaimana proses tes kesehatan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta? Adapun untuk tahapan tes kesehatan yang dijalani bakal cagub dan cawagub berlangsung sekitar 11 jam 20 menit, diawali USG Alcdomen, Nontgen Toone, pemeriksaan Lab dan Narkotika, penyakit dalam, Bedah Bedah Umum, Bedah Urologi, Bedah Ortepedi.Pemeriksaan Paru spirometri, THT-KL, MRI Brain Non Kontras, Neurologi Nerve Conduction Velocity, Pemeriksaan Mata, Jantung, Pembuluh Darah, dan diakhiri pemeriksaan gigi serta mulut.
-
Kapan hasil tes kesehatan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta akan diumumkan? “Kami tadi sepakat dalam rapat sebelumnya juga bahwa kita akan terima hasilnya (dari RSUD Tarakan) di tanggal 2 September pukul 15.00 di kantor KPU DKI Jakarta,” kata Komisioner KPUD Jakarta, Dody Wijaya dikutip Sabtu (31/8).
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan mempermudah akses bagi peserta JKN? Inovasi berbasis digital dihadirkan BPJS Kesehatan Ia menjelaskan, sejumlah inovasi berbasis digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan demi memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN antara lain meliputi BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
1. Enggan berolah raga
Olah raga adalah kunci dari tubuh sehat. Hanya dengan berolah raga beberapa jam setiap minggu, kamu bisa mencegah datangnya berbagai penyakit di hari tua. Sayang, kebanyakan milenial dengan segudang aktivitas hariannya merasa bahwa olah raga tidak sempat dilakukan.
Padahal olah raga ada di setiap aktivitas hariannya. Misalnya, naik-turun tangga. Jadi, kamu mungkin bisa untuk lebih sering menggunakan tangga ketimbang lift atau eskalator. Lebih baik lagi, sempatkan 15 menit sebelum kamu memulai aktivitas pagi, sempatkan untuk berolah raga ringan. Kuncinya adalah rutinitas, bukan olah raga berat tapi waktunya hanya sesekali.
2. Tidak mau membatasi makanan
Saat ini industri kuliner Indonesia mengalami perkembangan pesat. Di mana-mana, bahkan setiap waktu, ada saja makanan baru yang menjadi hits di tengah kita. Bukan hanya makanan nusantara, makanan internasional pun menyelimuti kehidupan hari ini. Makanan-makanan tersebut pun kian mudah ditemukan.
Kondisi ini lah yang membuat banyak milenial menjelma menjadi foodies yang tidak peduli dengan kesehatannya. Padahal saat ini banyak penyakit kronis yang diderita oleh milenial yang tak mampu menjaga nafsu makannya.
3. Terlalu lama menggunakan smartphone
Milenial sangat lengket dengan smartphone. Smartphone yang semula hanya alat bantu, kini menjelma menjadi laiknya organ tambahan dari tubuh milenial. Bagaimana tidak, apa pun kegiatannya, hampir bisa dilayani oleh smartphone. Mulai dari berkomunikasi, mencari hiburan, berbelanja, bahkan membayar segala kewajiban --bayar BPJS misalnya.
Memang smartphone sangat membantu, tapi bukan berarti ini 100 persen aman. Sebab smartphone pun memiliki potensi bahaya sendiri. Contohnya, terlalu lama menatap layar smartphone dapat merusak indra penglihatan, sekaligus mengakibatkan insomnia.
4. Menunda-nunda segala sesuatu
Menunda sesuatu memang bukan hanya kebiasaan yang menyerang milenial. Namun, milenial saat ini menghadapi begitu banyak distraksi, yang membuatnya sering menunda sesuatu. Contohnya, menunda pekerjaan hingga ujung hari, sehingga membuatnya harus begadang setiap saat.
Hal ini membuat keseimbangan biologisnya terganggu. Selain itu, kita semua pun tahu bahwa bangun pagi jauh lebih baik ketimbang begadang sampai pagi. Karena dengan begadang, banyak sekali sel-sel dalam tubuh yang berguguran. Akibatnya, kekuatan fisik menurun, mudah lelah, kurang bersemangat, dan dampak negatif lainnya.
5. Terlalu banyak mendengarkan komentar negatif orang lain
Selain kesehatan fisik, milenial juga perlu memerhatikan kesehatan mentalnya. Keterbukaan informasi di media sosial yang terkadang membuat para milenial tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Memang betul, bila media sosial dikatakan sebagai pisau bermata dua. Terkadang bisa menolong orang kesusahan, tapi terkadang bisa merusak kepercayaan diri seseorang dalam tempo singkat.
Oleh karena itu, para milenial harus benar-benar paham bahwa tidak semua pengguna media sosial itu cerdas. Sehingga segala komentar yang disampaikan pun belum tentu cerdas dan membangun. Dengan benar-benar memahami ini, Anda akan menganggap segala komentar negatif sebagai angin lalu saja.
(mdk/sya)