Jangan Biasa Menggunakan Gawai untuk Membuat Anak Menjadi Diam
Komisioner Bidang Kesehatan dan NAPZA Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sitti Hikmawatty mengatakan, seharusnya orangtua harus tahu usia tepat ketika seorang anak boleh memiliki gawai seperti ponsel pintar sendiri.
Pada saat ini, orangtua kerap membiarkan anaknya bermain gawai agar mereka bisa jadi tenang. Namun pada anak usia dini, hal ini tidak tepat dan bisa menimbulkan masalah pada tumbuh kembangnya.
Komisioner Bidang Kesehatan dan NAPZA Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sitti Hikmawatty mengatakan, seharusnya orangtua harus tahu usia tepat ketika seorang anak boleh memiliki gawai seperti ponsel pintar sendiri.
-
Kenapa penting menjaga kesehatan mental anak sejak dini? Pentingnya menjaga kesehatan mental anak karena kesehatan mental juga berpengaruh pada kesehatan fisik.
-
Siapa yang berperan penting dalam mendukung kesehatan mental anak? Jazziray juga mengungkapkan bahwa pengasuh utama anak selain orangtua adalah petugas sekolah, termasuk guru dan petugas sekolah lainnya.
-
Bagaimana cara mencegah keterbelakangan mental pada anak? Penyebab tertentu dari keterbelakangan mental dapat dicegah. Penyebab yang paling umum adalah fetal alcohol syndrom. Oleh karena itu, wanita hamil tidak boleh minum alkohol. Mendapatkan perawatan prenatal yang tepat, vitamin prenatal, dan vaksinasi terhadap penyakit menular tertentu juga dapat menurunkan risiko anak lahir dengan keterbelakangan mental.
-
Kenapa banyak anak muda yang mengalami gangguan kesehatan mental? Kondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda. Beragam faktor bisa menjadi pemicunya. Mulai dari pengaruh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, persoalan sosial, ekonomi, hingga budaya.
-
Apa yang terjadi pada anak jika kesehatan mentalnya terganggu? Jika kesehatan mental anak terganggu, emosinya menjadi tidak stabil, sering merasa lelah, jenuh, pusing, dan tidak mampu bersosialisasi dengan baik.
-
Siapa yang merasa khawatir akan kesejahteraan mental anak-anaknya? Sarwendah menjelaskan bahwa tindakan tegas yang diambil adalah karena kekhawatiran akan kesejahteraan mental anak-anaknya yang sudah mampu membaca, dan ia tidak ingin mereka terganggu dengan berita-berita negatif yang tersebar.
Menurutnya, masih banyak orangtua yang baru memprotes tidak adanya batasan usia pada anak, setelah mereka membelikan gawai pada anak. Padahal, sesungguhnya ada batasan umur yang sudah dicantumkan dalam setiap produk gawai.
"Mereka tidak baca. Di situ pasti biasanya ada, ponsel ini hanya boleh diberikan pada anak usia 13 tahun," kata Sitti dalam seminar media Hari Ulang Tahun ke-65 Ikatan Dokter Indonesia.
Sehingga, sangat disayangkan apabila untuk menenangkan seorang anak, orangtua malah menggunakan gawai sebagai sarananya.
"Mungkin ini anaknya diam. Tapi anak dalam usia tumbuh kembang, dia harus kuat, harus bergerak," kata Sitti. Menurutnya, anak yang terus diam malah pertumbuhannya tidak optimal.
"Jadi jangan pusing kalau lihat anak lari-lari," imbuhnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Aman B. Pulungan mengatakan, penggunaan gawai berlebihan pada anak, misalnya untuk media sosial, bisa membuat terganggunya hormon anak. Apalagi, jika digunakan di malam hari.
"Jadi kalau jam 8 malam ke atas, melatoninnya tinggi untuk tidur. Kalau dia melihat gawai, melatoninnya jadi turun," kata Aman menjelaskan.
Melatonin ini disebut bisa menurun karena pengaruh cahaya biru pada gawai. Hal ini bisa membuat anak sulit tidur serta mengalami gangguan pada hormon dan tumbuh kembangnya.
Reporter: Giovani Dio Prasasti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Peneliti Temukan Hubungan Antara Meningkatnya Kasus Autisme dengan Makanan Olahan
Begini Cara Efektif Tenangkan Anak yang Tengah Tantrum di Tempat Umum
Anak Demam Setelah Bermain Seharian, Orangtua Tak Perlu Khawatir
Bedakan Sikap Disiplin dengan Melakukan Kekerasan Terhadap Anak
Kebiasaan Main Media Sosial Bisa Sebabkan Gangguan Pertumbuhan Anak