Jangan sering paksa anak untuk makan! Alasannya?
Penelitian menunjukkan bahwa memaksa anak makan justru membuatnya kurang gizi. Lacak alasannya di sini!
Anak-anak terkadang kurang memiliki nafsu makan. Untuk mengatasi itu, para orang tua biasanya menyuapi dengan sedikit memaksa agar sang anak tidak melewatkan waktu makannya. Kasus lain yang sering terjadi adalah anak-anak tidak menyukai sayuran. Untuk membuat mereka mengonsumsi sayuran dengan menyuapi mereka dengan sedikit memaksa. Niat yang mulia memang, tetapi secara medis hal ini tidak baik untuk si kecil.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara membuat anak terbiasa dengan makanan sehat? Dengan berbagai variasi rasa dan tekstur di piring serta melibatkan anak-anak dalam proses perencanaan dan persiapan makanan, Anda bisa menumbuhkan rasa antusiasme terhadap makanan sehat sejak usia dini.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
Photo credit:news.fraserhealth.ca
Para peneliti menemukan bahwa mendesak anak terus-menerus untuk menghabiskan makanan yang mereka tidak sukai adalah sesuatu yang kontra-produktif. Daily Express menambahkan bahwa balita kan lebih mudah untuk mengonsumsi makanan bergizi jika mereka melakukannya tanpa mendapat tekanan.
Selama penelitian, sekelompok balita yang berumur empat tahun merengek untuk menghabiskan semangkuk jagung ataupun semangkuk sup butternut squash. Yang unik adalah, makanan yang membuat mereka merengek adalah sisa makan yang tidak dihabiskan oleh balita lainnya. Dengan kata lain, tanpa dipaksa para balita tersebut justru meminta tambah porsi makanan yang telah diberikan.
Photo credit:renegadehealth.com
Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari The Pennsylvania and Appalachian State Universities, Amerika Serikat. Mereka menyimpulkan bahwa memaksakan anak untuk makan justru tidak efektif. Temuan ini membuktikan bahwa menggunakan metode pemaksaan (tekanan) pada anak untuk mendapatkan asupan makanan yang bernutrisi ternyata memunculkan reaksi negatif dari sang anak. Bahkan anak-anak memiliki kemungkinan besar untuk menambah asupan makanannya saat tidak ada paksaan untuk itu.
(mdk/SRA)