Ternyata, pemanis buatan pun picu diabetes
Ternyata, konsumsi pemanis buatan itu bukanlah solusi yang tepat.
Konsumsi gula berlebih menjadi salah satu gaya hidup orang zaman sekarang yang mendatangkan berbagai penyakit serius. Salah satunya adalah diabetes.
Sebagian orang yang memiliki kadar gula darah berlebih beralih menggunakan pemanis buatan non-kalori yang luas diiklankan sebagai pemanis mencegah diabetes.
-
Gimana kelebihan gula bisa menyebabkan diabetes? Gula dapat meningkatkan kadar gula darah secara tiba-tiba dan menurunkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang mengatur metabolisme gula dalam tubuh. Jika insulin tidak bekerja dengan baik, maka gula darah akan tinggi dan dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
-
Kapan gula berlebihan bisa memicu diabetes? Ini terjadi karena kadar gula berlebih yang masuk ke dalam tubuh dapat mengakibatkan insulin menjadi resisten, yaitu tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik dalam mengubah gula menjadi energi. Sehingga, kadar gula dalam darah pun menjadi meningkat dan sebabkan obesitas serta diabetes.
-
Bagaimana cara pasien diabetes mengontrol gula darah? Pengaturan makan adalah salah satu pilar penting dalam pengelolaan diabetes, bukan hanya bagi pasien diabetes, tapi juga untuk orang yang tidak mengalami diabetes. Bagi pasien diabetes, tujuan dari pengaturan makan adalah untuk mengontrol glukosa darah dan menurunkan kadar lemak, terutama bagi mereka yang juga menderita hipertensi atau hiperkolesterol.
-
Gula jenis apa yang disarankan untuk penderita diabetes? “Yang harus kita perhatikan pertama adalah apakah ada diabetes atau tidak, gula darahnya tinggi atau tidak. Kalau orang dengan diabetes, saya sarankan hanya menggunakan gula pengganti. Namun, jika tidak ada diabetes, gula masih boleh dikonsumsi maksimal empat sendok makan per hari,” jelas Rozana dilansir dari Antara.
-
Siapa yang merekomendasikan gula pengganti bagi penderita diabetes? Sebagai solusi, Rozana menyarankan untuk menggunakan gula pengganti seperti gula saset yang memang diperuntukkan bagi penderita diabetes.
-
Bagaimana cara menghindari lonjakan gula darah bagi penderita diabetes? Untuk menghindari lonjakan gula darah, dokter ini juga menyarankan pasien diabetes untuk memperhatikan jadwal makan. Ia menegaskan agar makanan berkarbohidrat tinggi, seperti singkong, tidak dikonsumsi dalam waktu yang berdekatan dengan makanan lain, seperti nasi.
Ternyata, konsumsi pemanis buatan itu bukanlah solusi yang tepat.
Dilansir dari Tech Times, Selasa (24/4/2018), sebuah studi menunjukkan pemanis buatan pengganti gula, seperti aspartam dan asesulfam dapat menimbulkan masalah kesehatan terkait konsumsi gula berlebih, serta makanan dan minuman manis.
Salah seorang peneliti dari Medical College of Wisconsin dan Marquette University, Brian Hoffmann mengungkapkan setelah dirinya bersama rekan peneliti memberi makan pemanis buatan pada tikus selama tiga minggu, sampel darah hewan tersebut menunjukkan perubahan konsentrasi lemak, asam amino, dan biokimia yang signifikan.
Jika dikonsumsi terus-menerus, pemanis ini justru dapat menimbun lemak di tubuh, yang kemudian menyebabkan diabetes dan obesitas. Kadar gula dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi untuk membakar lemak menjadi otot.
Namun demikian, ketika masuk ke tubuh, pemanis buatan tidak dapat menjalani fungsi yang sama dengan gula. Artinya, ketika mengonsumsi pemanis ini, tubuh tidak mendapatkan energi untuk membakar lemak tersebut. Akibatnya, tubuh menjadi kelebihan lemak, yang menyebabkan obesitas.
Hubungan diabetes dan obesitas
Penelitian yang dilakukan oleh Hoffmann dan rekannya menunjukkan pemanis buatan non-kalori mengubah cara tubuh mendapatkan energi dan memproses lemak. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan pemanis rendah kalori yang justru meningkatkan kasus diabetes dan obesitas.
"Dalam studi kami, gula dan pemanis buatan sama-sama memiliki efek negatif terkait diabetes dan obesitas. Namun, keduanya memiliki mekanisme yang berbeda satu dengan yang lain," ujar Hoffmann, mengutip dari Tech Times.
Ilustrasi gula pasir © Shutterstock
Temuan tersebut mengungkapkan asesulfam pada pemanis buatan non-kalori terakumulasi dalam darah. Konsentrasi senyawa yang lebih tinggi dapat menimbulkan efek berbahaya pada sel-sel yang melapisi pembuluh darah.
Hoffmann menegaskan, konsumsi pemanis buatan terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, yang kemudian berkembang menjadi diabetes dan obesitas.
Reporter:Aretyo Jevon Perdana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ita)