Kabar baik, kedelai mampu turunkan risiko bahaya plastik
Khawatir akan bahaya wadah plastik buat kesehatan kamu? Temukan solusinya di sini!
Mungkin kamu telah mengenal bisphenol A (BPA), bahan kimia yang digunakan untuk mengeraskan plastik dan telah digunakan selama lebih dari 40 tahun. Bisphenol memiliki komposisi kimia yang mirip estrogen.
Para peneliti dari Harvard menemukan hubungan antara paparan tinggi BPA dan tingkat konsepsi yang rendah. Kabar baiknya, mereka juga menemukan bahwa konsumsi kedelai secara teratur dapat melindungi wanita dari dampak buruk BPA tersebut.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang ingatan menjijikkan? Mengutip Indy100 & Newsweek, Senin (25/3), para peneliti di Macquarie University di Australia dan Karolinska Universitet di Swedia telah mengungkap bahwa sensasi-sensasi sensorik ini memicu rasa jijik yang kuat.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
Melansir dari medicaldaily.com, para peneliti melakukan uji coba pertama dengan menggunakan tikus. Mereka menemukan bahwa diet kaya kedelai dapat melindungi kesehatan reproduksi dari bahaya paparan BPA. Untuk penelitian yang melibatkan manusia, penelitian ini menganalisis sekitar 239 wanita yang mengalami kegagalan dalam kehamilan.
Para wanita tersebut setidaknya pernah mencoba program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVT). Selain itu, para peneliti juga memperhatikan pola makan, keberhasilan dan kegagalan IVT serta paparan BPA yang diukur melalui sampel urin.
Hasilnya, orang-orang yang tidak mengonsumsi kedelai memiliki papapan BPA serta tingkat kesuksesan implantasi embrio, tahap awal kehamilan, kehamilan, kehamilan trisemester kedua dan kelahiran bayi yang rendah.
Sedangkan pada sekitar 176 wanita yang rutin mengonsumsi kedelai ternyata memiliki tingkat paparan BPA yang lebih rendah dan kesempatan untuk sukses IVT yang lebih besar. Selain menganjurkan para wanita untuk menghindari paparan BPA, tetapi para peneliti yakin bahwa makanan dapat mengurangi beberapa risiko dari paparan tersebut.
Paparan BPA biasanya ditemukan dalam plastik makanan kaleng, wadah-wadah plastik, botol air dan juga juga peralatan makan plastik lainnya. BPA dapat saja melekat dalam makanan atau minuman tersebut.
Terlebih lagi meletakkan makanan atau minuman panas di atas wadah plastik tersebut akan meningkatkan jumlah penyaluran BPA dalam makanan. Kedelai mengandung fitoestrogen yang dapat memengaruhi sistem endoktrin dan membantu mengatur hormon.
Baca juga:
Target cepat punya anak? 7 makanan ini solusinya
3 Alasan ini yang buat paprika baik untuk diabetes
Sudah tahu? Ini manfaat kopi hitam untuk atasi asma
Anggur hitam, si mungil yang mampu turunkan risiko diabetes