[Kaleidoskop]-4 penelitian pencegahan alzheimer terbaru di 2015
Ingin tahu perkembangan pencegahan penyakit alzheimer di tahun 2015? Temukan di sini!
Penyakit alzheimer memang bukanlah penyakit baru. Penyakit yang dinamai sesuai dengan nama penemunya yaitu Alois Alzheimer yang mulai membuka buku tentang alzheimer pada tahun 1907. Meskipun terhitung telah lama sejak lembar pertama mengenai penyakit ini dibuka, namun hingga kini masih belum ada terapi maupun obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit ini secara total.
Namun, ini bukan berarti para ilmuwan hanya berdiam diri mengenai hal ini. Para peneliti terus melakukan berbagai uji coba untuk menemukan jenis pengobatan dan bahkan pencegahan yang bisa digunakan untuk mengurangi risiko penyakit ini. Terkait dengan pencegahan alzheimer, pada tahun 2015 ini setidaknya ada 4 penemuan baru yang berhasil dilakukan oleh para ilmuwan untuk mengurangi risiko penyakit alzheimer.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan mental? Mari kita berjanji pada diri sendiri bahwa kita tidak akan pernah menganggap enteng kesehatan mental.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga mental health adalah sebagai berikut. Pertama, olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Selain itu, konsumsi makanan sehat juga sangat penting untuk kesehatan mental. Mengonsumsi makanan bergizi dapat mendukung kesehatan otak dan mood yang stabil. Manajemen tidur juga perlu diperhatikan, dengan mencoba untuk tidur yang cukup setiap malam. Praktik syukur juga dapat membantu menjaga kesehatan mental, dengan menghargai hal-hal positif dalam hidup. Aktivitas santai seperti meditasi atau yoga juga sangat berguna, karena dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan ketenangan batin. Terakhir, tetap terhubung dengan teman atau keluarga juga sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. Interaksi sosial dapat memberikan dukungan emosional dan mengurangi rasa kesepian.
-
Gimana cara menjaga kesehatan mental? Untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari, dibutuhkan komitmen untuk menerapkan kebiasaan baik dalam hidup. Mulai dari olahraga, konsumsi makanan sehat, kelola kebutuhan tidur, hingga praktikkan rasa syukur.
-
Kenapa masalah Kesehatan Mental perlu menjadi perhatian besar? Banyak Manfaatnya, Ini Pentingnya Bersikap Bijak dan Pandai Mengelola Emosi Ketika sedang dihadapkan dengan berbagai macam permasalahan yang datang dari berbagai arah, baik dalam ruang lingkup pekerjaan maupun persoalan pribadi, atau bahkan pernah mengalami perundungan hingga kekerasan verbal, pastinya akan mengganggu kesejahteraan mental seseorang. Rasa marah, frustasi, dan putus asa yang terus-menerus dapat berkembang menjadi masalah seperti depresi, kecemasan, bahkan trauma. Yang lebih parahnya lagi, jika dibiarkan akan semakin berbahaya, seseorang yang sedang mengalami gangguan mental biasanya ingin mencelakai dirinya sendiri. Ini patut menjadi perhatian besar bagi setiap orang tentang pentingnya bersikap bijaksana dan dapat mengelola emosi dengan baik.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental agar tetap baik? Menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya.Berpikir positif dan optimis tentang masa depan.Mencari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas yang peduli.Melakukan aktivitas fisik secara rutin untuk meningkatkan mood dan kesehatan tubuh.Melakukan hobi atau kesenangan yang dapat menyalurkan ekspresi diri dan mengurangi stres.Meditasi atau teknik relaksasi lainnya untuk menenangkan pikiran dan emosi.Menghindari zat-zat yang dapat merusak otak dan memperburuk kondisi kesehatan mental.Membuat tujuan hidup yang realistis dan dapat dicapai.Mencari informasi seputar kesehatan mental dari sumber-sumber terpercaya.
Efek mujarab menyanyi bagi alzheimer
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Helsinski,Finlandia menemukan hubungan antara menyanyi dengan demensia, terutama tipe alzheimer. Studi tersebut menemukan bahwa orang lanjut usia dengan gejala demensia ringan mengalami perbaikan dalam memori kerja setelah menerima 10 minggu pelatihan musik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menyanyi bermanfaat untuk kerja memori para pasien demensia, terlepas dari ada atau tidaknya pengalaman mereka dalam dunia musik sebelumnya. Efek ini sangat menonjol pada mereka dengan demensia ringan dan berusia di bawah 80 tahun. Selain itu, bernyanyi atau mendengarkan musik mampu mengurangi depresi para peserta yang dengan demensia tipe alzheimer ringan.
Konsumsi tempe kurangi penderitaan alzheimer
Saat Alzheimer menyerang, secara otomatis penyakit ini memang tidak bisa disembuhkan secara total. Namun sebuah terapi bisa dilakukan untuk menghambat progesivitas plak dan simpul penyebab Alzheimer. Selain selalu menerapkan pola hidup sehat, penderitaan akibat penyakit ini ternyata bisa dikurangi dengan banyak makan tempe.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa kulit kedelai yang masih menempel di tempe sangat tinggi akan lesitin. Zat alami ini efektif untuk menghambat pertumbuhan simpul dan plak. Sehingga progresivitas dari penyakit ini akan berkurang.Selain alasan tersebut, kegiatan untuk mengunyah tempe ternyata juga berdampak positif bagi penanganan penyakit Alzheimer. Beberapa urat saraf di rahang yang terlibat dalam kegiatan ini mampu mengumpulkan kemampuan simpul dan plak untuk berproduksi.
Pengelolaan stres
Berbicara mengenai stres, selain menjadi akar beberapa masalah kesehatan seperti insomnia, depresi dan tekanan darah tinggi, kini stres bahkan telah dikaitkan dengan gangguan kognitif ringan pada orang tua dewasa yang lebih tua.
Gangguan kognitif ringan tau yang dikenal juga dengan mild cognitive impairment (MCI) merupakan gejala awal alzheimer. Dalam studi yang baru-baru ini dipublikasikan, para peneliti menemukan bahwa orang-orang dengan stres tinggi memiliki dua kali kemungkinan lebih besar mengembangkan penyakit neurodegeneratif.
studi tersebut menyediakan bukti kuat bahwa stres meningkatkan kemungkinan seseorang dengan usia yang lebih tua mengembangkan gangguan kognitif ringan. Yang menarik adalah, para peneliti meyakini bahwa stres bisa dimanfaatkan sebagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk perbaikan kemampuan kognitif, dengan membuat stres menjadi target potensial pengobatan.
Posisi tidur pengaruhi risiko alzheimer
Menurut penelitian terbaru, posisi tidur kita setiap hari dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena penyakit seperti Alzheimer. Para peneliti mengatakan bahwa tidur menyamping ternyata mampu membersihkan otak saat tidur.
Para peneliti dari Stony Brook University yang bekerjasama dengan tim peneliti dari University of Rochester menunjukkan hubungan antara posisi tidur dengan risiko penyakit yang berkaitan dengan otak.
Para peneliti menunjukkan bahwa tidur dengan posisi menyamping lebih efektif dalam menghapus limbah otak.Oleh karena itu, tidur dalam posisi menyamping bisa menjadi praktik penting untuk membantu mengurangi kemungkinan terkena Alzheimer, Parkinson dan penyakit neurologis lainnya.
(mdk/SRA)