Kaleidoskop: Deretan Kasus Pembunuhan Sadis Sepanjang Tahun 2023
Kaleidoskop: Deretan Kasus Pembunuhan Sadis Sepanjang Tahun 2023
Para pelaku sadis membunuh korbannya yang berjumlah lebih dari satu
Kaleidoskop: Deretan Kasus Pembunuhan Sadis Sepanjang Tahun 2023
Kasus pembunuhan di sepanjang tahun 2023 ini kian bertambah dan menjadi sorotan. Motif dan latar belakang pembunuhan yang berbagai macam, setiap pelaku yang berdarah dingin semakin sadis dengan memutuskan mengakhiri nyawa seseorang.
Berikut sederet kasus kriminalitas berupa pembunuhan yang disorot di Indonesia di tahun 2023:
1. Kasus Dukun Pengganda Uang Slamet Tohari di Banjarnegara
Sosok pria paruh baya di Banjarnegara menggegerkan masyarakat karena menjadi dalang di balik tewasnya 11 orang.
Pria bernama Slamet Tohari atau akrab disapa Mbah Slamet itu diketahui menjalankan aksinya dengan modus dapat melipatgandakan uang yang disetorkan korban kepada dirinya.
Slamet yang saat itu baru berusia 45 tahun tinggal di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Menurut Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengungkapkan bahwa ST tidak melancarkan aksinya sendiri, melainkan dibantu oleh seorang pria asal Pekalongan, Jawa Tengah berinisial BS.
"Mbah Slamet ini punya tangan kanan namanya BS, satu tahun yang lalu BS ini mengupload ke facebook isinya bahwa ST ini adalah orang pintar yang bisa menggandakan uang," ujar kapolres saat gelar perkara di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4).
BS bertugas menemukan target dengan Mbah Slamet dengan iming-iming penggandaan uang dengan nominal hingga miliaran rupiah.
"BS ini mempertemukan korban PO dengan mbah Slamet, dari situlah akhirnya korban tertarik memberikan uang, mahar berkali-kali tapi harapan penggandaan uang tidak didapatkan," imbuh Kapolres Banjarnegara.
Diketahui, PO merupakan pria paruh baya berusia 53 tahun asal Sukabumi, Jawa Barat. Sebelumnya, PO sempat mengajak GE saat bertemu dengan pelaku di Banjarnegara pada Juli 2022. Pada Senin, 20 Maret 2023, PO kembali mendatangi pelaku ke Banjarnegara seorang diri.
Keesokan harinya, korban sudah tidak dapat lagi dihubungi sehingga GE dan SL melaporkan kejadian tersebut ke Satreskrim Polres Banjarnegara. Korban berhasil ditemukan telah terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa alun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada Sabtu (1/4/2023).
Pada Senin (3/4/2023), sepuluh jenazah lainnya juga ditemukan polisi beserta sukarelawan di sebuah lereng bukit yang ditanami pohon puspa dan singkong, dengan 3 jenazah di antaranya merupakan hasil titik yang ditunjukkan oleh Slamet.
Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap motif di balik pembunuhan akibat rasa kesal lantaran terus menerus ditagih uang yang dijanjikan oleh korban. Padahal, Mbah Slamet menjanjikan akan menggandakan uang Rp70 Juta yang disetorkan menjadi Rp5 miliar.Alhasil, Slamet tega memberi minum potas kepada korbannya.
"Akhirnya meninggal dan dikuburkan di jalan setapak di daerah Wanayasa," ungkap kapolres.
2. Kasus Dukun Wowon
Pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehuddin memakan sembilan korban yang dibunuh oleh ketiga orang tersebut.
Pertama pembunuhan di Bekasi, Ai Maimunah (istri Aki), Ridwan Abdul Muiz (20) dan MR (16) anak Ai Maimunah dari mantan suaminya, Didin. Sementara NAS (5) anak dari Ia Maimunah dari hasil perkawinan dengan Aki ditemukan selamat saat insiden keracunan di Bekasi.
Sedangkan korban meninggal di Cianjur di antarnya Noneng (mertua dari Aki), Wiwin (istri pertama Aki), Halimah (Istri Kedua Aki), Bayu (anak Aki dari Ai Maimunah). Kemudian Farida yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW) meninggal di Cianjur. Sementara korban TKW satunya lagi, Siti dibunuh di Surabaya.
Wowon gunakan trik penggandangan uang dalam amplop dan meyakinkan para TKW dengan mengubah jumlah uang yang ada di dalam amplop.
3. Mayat Dicor Semen di Bekasi
Warga Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, digegerkan penemuan dua mayat wanita dicor. Terjadi di dalam rumah kontrakan Jalan Nusantara 3, RT 11 RW 22, Kelurahan Harapanjaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Kedua korban pembunuhan berinisial Y (48) dan HP (45). Sementara itu, di lokasi juga ditemukan seorang pria berinisial P yang diduga sebagai pelaku pembunuhan. Dua jasad perempuan tersebut ditemukan dengan kondisi dicor di lantai menggunakan semen serta kerikil di bawah tangga rumah kontrakan.
Hengki mengatakan, HP dan Y dikabarkan menghilang sejak Minggu (26/2). Sebelum menghilang, Y sempat izin pamit kepada suaminya untuk mengikuti pengajian.
Kasus ini terungkap ketika warga menemukan terduga pelaku dalam kondisi berlumuran darah. Pada lengan pria tersebut terdapat luka sayatan.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menjelaskan, TKP penemuan mayat itu merupakan sebuah kontrakan yang disinggahi oleh P sejak tiga tahun lalu, dan pelaku sendiri merupakan seorang buruh di sebuah toko material.
4. Mutilasi di Bekasi Korban Angela
Angela Hindriati Wahyuningsih (51) menyangka bahwa dirinya dicintai oleh M Ecky Listiantho (34). Padahal, tujuannya menguras harta benda kekasihnya.
Angela Hindriati Wahyuningsih (51) menyangka bahwa dirinya dicintai oleh M Ecky Listiantho (34). Padahal, tujuannya menguras harta benda kekasihnya. Setelah nyawa Angela direnggut, giliran kekayaannya dikuasai.
Tak puas sekadar membunuh, pelaku kian beringas memutilasi korban. Niat jahat sebenarnya sudah terbesit di benar Ecky sejak dirinya ingin menghabisi Angela untuk menguasai hartanya.
5. Mutilasi di Yogyakarta
Warga Dusun Kelor, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Sleman, dikejutkan dengan penemuan potongan tubuh manusia di bawah sebuah jembatan pada Rabu malam (12/7).
Diduga kuat potongan tubuh itu merupakan jenazah korban mutilasi yang dibuang di tempat lain. Potongan tubuh itupun langsung diselidiki polisi.
Dilansir dari YouTube Liputan6.com pada Kamis (13/7), penemuan potongan tubuh manusia tersebut berawal dari laporan warga yang sedang memancing ikan di bawah jembatan Sungai Bedog.
"Jadi dari saksi melihat suatu benda, pada saat memancing didekati ternyata itu potongan tubuh manusia," ungkap Kapolsek Turi AKP Arief Subakdo.
Pada 15 Juli 2023, polisi berhasil menangkap pelaku. Endriadi mengatakan ada dua pelaku yang ditangkap, W warga Magelang, Jawa Tengah, dan RD warga DKI Jakarta.
Kedua tersangka ditangkap di daerah Bogor, Jawa Barat.
Begitu ditangkap, mereka langsung dibawa ke Yogyakarta.
Dalam kasus itu polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti panci, cangkul, kompor gas, pisau, baskom, hingga palu yang ditemukan di tempat indekos tersangka.
6. Ayah Bunuh Anak di Jagakarsa
Warga gang Roman, kawasan Jagakarsa digegerkan dengan penemuan mayat 4 orang bocah dalam kondisi mengenaskan pada Rabu (6/12).
Adalah Panca (40), ayah kandung dari para bocah malang itu diduga menjadi orang bertanggung jawab.
Pelaku sempat bertikai dengan istrinya D. Pertikaian tersebut terdengar oleh tetangga pelaku pada Sabtu (2/12). Pada saat KDRT terjadi, tetangga mengaku masih sempat bertemu dengan keempat anak D lantaran diminta tolong untuk mengurusnya sementara. Dirinya tidak mengira keluarga Panca yang dikirinya harmonis rupanya melakukan KDRT.
Motif pembunuhan Panca terungkap karena cemburu pada istrinya D.
"Inilah yang mendasari dia dari rasa cemburu ini kepada saudari D yang membuat dia memilih jalan pintas," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (13/12).