Detik-Detik Panca KDRT Istri Sebelum Bunuh 4 Anak di Jagakarsa, Sisiri Rambut Lalu Benturkan Kepala Korban ke Tembok
Detik-detik KDRT itu terekam dalam rekonstruksi kasus pembunuhan empat anak dilakukan ayahnya Panca.
Detik-detik KDRT itu terekam dalam rekonstruksi kasus pembunuhan empat anak dilakukan ayahnya Panca.
Detik-Detik Panca KDRT Istri Sebelum Bunuh 4 Anak di Jagakarsa, Sisiri Rambut Lalu Benturkan Kepala Korban ke Tembok
Polres Metro Jakarta Selatan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan empat bocah anak oleh ayahnya sendiri, Panca Darmansyah (41). Rekonstruksi tersebut dimulai dari kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Panca dengan istrinya, DM.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, rekonstruksi dimulai dengan tersangka yang mengenakan pakaian warna oranye memeragakan adegan yang sedang menyisir rambut istrinya di ruang keluarga depan televisi.
Setelahnya, nampak Panca terlibat cekcok dengan DM. Pelaku yang sudah tersulut emosi langsung menganiaya korban dengan cara membenturkan kepala istrinya ke tembok hingga terpental.
"Tersangka menyisir di depan TV, sisirnya menyangkut. Tersangka emosi dan menarik rambut korban. Korban dimarahi dan langsung masuk ke dalam kamar diikuti oleh tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro yang memandu reka adegan di lokasi kejadian, Jumat (29/12).
"Jadi, korban kepalanya dibenturkan ke tembok, mental dan jatuh ke kasur," ujar Bintoro.
Diberitakan sebelumnya, teka-teki motif pembunuhan empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan yang dilakukan Panca Darmansyah ayah kandung korban telah terungkap. Polisi menyebut, Panca cemburu pada istrinya D.
“Inilah yang mendasari dia dari rasa cemburu ini kepada saudari D yang membuat dia memilih jalan pintas,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (13/12).
Jalan pintas yang dimaksud, yakni membunuh keempat anaknya yakni VA (6), SA (4), AA (3), dan AK (1) yang dibekap sampai tidak bernyawa.
Kemudian korban dijejerkan di atas tempat tidur sampai empat hari, sejak Minggu (3/12) sampai Rabu (6/12).
Sampai akhirnya, Panca pun mencoba mengakhiri hidupnya lewat aksi bunuh diri dengan melukai pergelangan tangan, menusuk perutnya memakai pisau, diakhiri dengan memaku kedua tangannya.
“Dengan alasan agar istrinya bisa hidup lebih leluasa dan dia pergi bersama anak-anaknya,” tuturnya.