Polisi: Motif Panca Bunuh 4 Anak Cemburu, Agar Istrinya Bisa Hidup Lebih Leluasa
Motif cemburu ini didapat setelah penyidik memeriksa sebanyak 13 saksi dan sejumlah barang bukti.
Polisi menyebut, Panca cemburu pada istrinya D.
Polisi: Motif Panca Bunuh 4 Anak Cemburu, Agar Istrinya Bisa Hidup Lebih Leluasa
Teka-teki motif pembunuhan empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan yang dilakukan Panca Darmansyah ayah kandung korban telah terungkap. Polisi menyebut, Panca cemburu pada istrinya D.
“Inilah yang mendasari dia dari rasa cemburu ini kepada saudari D yang membuat dia memilih jalan pintas,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (13/12).
Jalan pintas yang dimaksud, yakni membunuh keempat anaknya yakni VA (6), SA (4), AA (3), dan AK (1) yang dibekap sampai tidak bernyawa. Lalu, dijejerkan di atas tempat tidur sampai empat hari, sejak Minggu (3/12) sampai Rabu (6/12).
Sampai akhirnya, Panca pun mencoba mengakhiri hidupnya lewat aksi bunuh diri dengan melukai pergelangan tangan, menusuk perutnya memakai pisau, diakhiri dengan memaku kedua tangannya.
“Dengan alasan agar istrinya bisa hidup lebih leluasa dan dia pergi bersama anak-anaknya,” tuturnya.
Motif cemburu ini didapat setelah penyidik memeriksa sebanyak 13 saksi dan sejumlah barang bukti.
Termasuk menemukan sebuah pesan yang diduga ditulis Panca pada laptop dan handphone yang berkaitan dengan motif.
“Perbuatan ini dilakukan yang sebelumnya sudah mencoba membuat pesan juga di handphone dan laptopnya,”
tuturnya.
merdeka.com
Namun demikian, Ade Ary tidak menjelaskan lebih detail terkait bentuk rasa cemburu Panca terhadap D istrinya. Sebab, proses penyidikan saat ini masih fokus terhadap kasus pembunuhan yang menimpa empat anak kandungnya.
“Ya sementara kami masih fokus pemenuhan alat bukti kasus pembunuhan ya,”
tuturnya.
merdeka.com
Adapun dalam kasus ini, Panca telah ditetapkan sebagai tersangka dengan pasal pembunuhan berencana yakni 340 KUHP, ancaman hukuman paling berat pidana mati atau kurungan penjara seumur hidup.
Hukuman itu menjerat Panca, lantaran dengan sadar membunuh empatanya secara bergantian. Dimulai anak yang paling kecil insial AS (1) berikutnya, AR (3) kemudian SP (4) terakhir VA (6) yang dibekap sampai tak bernyawa.