Kamu justru disarankan makan garam saat mengalami 6 hal ini
Saat akan lari marathon atau menderita kondisi medis tertentu kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi garam.
Konsumsi terlalu banyak garam diketahui bisa menyebabkan serangkaian masalah kesehatan seperti retensi cairan tubuh, kegemukan, hingga hipertensi. Tentu saja kamu tak mau mengalami hal mengerikan tersebut, bukan? Oleh sebab itu kamu disarankan untuk membatasi konsumsi garam.
Namun, menurut penelitian yang dilansir dari boldsky.com, terdapat beberapa keadaan yang justru mengharuskanmu untuk makan garam, lho. Apa saja?
-
Bagaimana cara untuk mencegah hipertensi? Dalam rangka pencegahan hipertensi, Prima menyarankan masyarakat untuk membatasi konsumsi gula, garam, dan makanan berlemak. Ia juga menekankan pentingnya mengurangi konsumsi makanan olahan dan cepat saji serta meningkatkan asupan ikan, buah-buahan, dan sayuran.
-
Bagaimana cara mengatasi hipertensi? Pengobatan hipertensi sendiri biasanya akan disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan pasien. Namun, ada beberapa hal yang penting diperhatikan setiap pasien jika ingin menurunkan tekanan darah, yakni:1. Kurangi asupan garam2. Tidak merokok3. Lakukan latihan fisik secara teratur4. Hindari stres5. Hindari konsumsi alkohol6. Terapkan pola makan yang seimbang7. Jaga berat badan8. Minum obat penurun tekanan darah sesuai resep dokter
-
Bagaimana cara mencegah hipertensi pada anak? Cara Mencegah Hipetensi Hipertensi pada anak bisa menimbulkan komplikasi yang serius, seperti kerusakan pada jantung, ginjal, otak, atau mata. Oleh karena itu, penting untuk mencegah dan mengatasi hipertensi pada anak dengan cara-cara berikut: Menerapkan diet antihipertensi. Diet antihipertensi adalah pola makan yang rendah lemak, garam, dan gula, serta kaya akan serat, sayur, buah, dan biji-bijian. Diet ini bisa membantu menurunkan tekanan darah, berat badan, dan kolesterol pada anak.Membiasakan anak untuk aktif bergerak dan rutin berolahraga. Aktivitas fisik dan olahraga bisa meningkatkan sirkulasi darah, menguatkan jantung, dan membakar kalori pada anak. Anak disarankan untuk berolahraga minimal 60 menit per hari, 5 hari dalam seminggu. Menghindari paparan asap rokok, minuman beralkohol, dan kafein. Asap rokok, alkohol, dan kafein bisa meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah pada anak. Anak sebaiknya tidak merokok, tidak terpapar asap rokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan kafein. Menjaga berat badan ideal anak. Kelebihan berat badan atau obesitas bisa meningkatkan risiko hipertensi pada anak. Berat badan ideal anak bisa dihitung dengan menggunakan rumus Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT). Anak yang memiliki BMI di atas 85 persentil untuk usia dan jenis kelaminnya tergolong overweight, sedangkan anak yang memiliki BMI di atas 95 persentil tergolong obesitas.
-
Apa yang harus dilakukan pasien hipertensi untuk menurunkan tekanan darah? Cara menurunkannya bisa dengan dua cara, pertama menerapkan intervensi gaya hidup seperti mengurangi garam dan gula, hingga melakukan aktivitas fisik. Kalau sudah tidak bisa terkontrol juga, maka harus dengan obat-obatan, obat-obatan itu diminum terus-menerus untuk menurunkan tekanan darah sampai batasnya normal 140 per 90," jelas Prima beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Buah apa yang membantu mengendalikan tekanan darah dan menurunkan risiko hipertensi? Pisang mengandung kalium yang efektif menurunkan tekanan darah. Sehingga konsumsi yang teratur dapat menurunkan risiko hipertensi yang menjadi penyebab sakit jantung.
-
Bagaimana cara mengatasi hipertensi pada anak? Pengelolaan hipertensi pada anak melibatkan perubahan gaya hidup seperti diet seimbang, peningkatan aktivitas fisik, dan pengurangan asupan garam. Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin diperlukan.
Saat kamu akan mengikuti marathon
Kamu akan mengikuti marathon keesokan hari atau berpartisipasi dalam olahraga dengan intensitas yang tinggi? Well, konsumsi makanan tinggi garam. Sebabnya jenis olahraga dengan intensitas tinggi membuat tubuh membutuhkan asupan sodium yang baik. Jika tidak, maka kamu akan mengalami hiponatremia atau menurunnya kandungan sodium dalam darah yang mengakibatkan pusing dan lemas.
Saat kamu tinggal di tempat yang panas
Tinggal di tempat yang beriklim panas otomatis membuat tubuhmu berkeringat. Keringat yang berlebih ini bisa mengakibatkan penurunan kadar natrium dalam tubuh yang berujung dengan hiponatremia.
Saat kamu menderita Nefropati
Nefropati adalah bentuk lain dari penyakit ginjal yang membuat tubuh kesulitan untuk menjaga kandungan atau kadar natrium. Natrium dalam tubuh bisa hilang karena kencing berlebih yang sering dialami oleh penderita penyakit ini. Oleh sebab itu penderita nefropati wajib untuk menjaga kadar sodium di dalam tubuh mereka dengan konsumsi makanan bergaram.
Saat kamu mengonsumsi obat diuretik
Konsumsi obat diuretik bisa menyebabkan ketidakseimbangan mineral dalam tubuh karena seringnya kamu kencing. Hasilnya, tubuh bisa kehilangan sodium dalam jumlah tinggi. Inilah salah satu keadaan dimana kamu wajib mengonsumsi garam.
Saat kamu berusia lanjut
Mereka yang berusia 80 tahun lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan bergaram. Sebab asupan garam dibutuhkan untuk menaikkan aktivitas otak.
Penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang mengonsumsi garam memiliki aktivitas otak yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang diet rendah sodium.
Saat kamu menderita Bartter Syndrome
Bartter Syndrome atau Sindroma Bartter adalah suatu kelainan dimana ginjal membuang elektrolit (kalium, natrium dan klorida) dalam jumlah berlebihan, sehingga kadar kalium dalam darah menjadi rendah (hipokalemia). Penyakit ini kebanyakan terjadi karena faktor keturunan.
Karena dampak buruk dari penyakit inilah, maka orang wajib mengonsumsi makanan bergaram.
Ternyata, ada kondisi tertentu yang membuat orang wajib makan garam. Asal tidak dalam jumlah berlebih, maka garam bisa mendatangkan manfaat untuk kesehatan tubuh.