Kanker kulit picu pertumbuhan kanker jenis lain
Penderita kanker kulit ternyata berisiko tinggi mengidap kanker jenis lain di masa yang akan datang.
Penderita kanker kulit ternyata berisiko tinggi mengidap kanker jenis lain di masa yang akan datang, demikian menurut penelitian terbaru.
Penelitian tersebut tepatnya menyebutkan kalau wanita dengan kanker kulit non-melanoma (misalnya basal cell carcinoma atau squamous cell carcinoma) berisiko 26 persen mengidap kanker lain di masa yang akan datang. Sementara untuk pria, risiko mengalami kondisi serupa adalah 15 persen.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Apakah kanker nasofaring itu? Salah satu jenis kanker yang jarang terjadi adalah kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penderita kanker nasofaring setiap tahunnya di seluruh dunia sekitar 80 ribu. Meski sedikit dibanding kanker lain, kanker nasofaring tetap harus segera ditangani dengan benar.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
Sebanyak 150.000 responden terlibat dalam penelitian yang dilakukan selama lebih dari 20 tahun ini. Sehingga memang ada bukti kuat kalau kanker kulit mampu memicu pertumbuhan kanker jenis lain pada seseorang.
Menurut Profesor Anthony Alberg dari Medical University of South Carolina yang tidak terlibat dalam penelitian, kanker kulit non-melanoma memang sering ditemukan dan sifatnya tidak terlalu mematikan. Namun adanya penelitian ini membuat banyak ahli kesehatan cukup terkejut dan mulai memerhatikan dengan lebih serius.
Sebagaimana dilansir dari My Health News Daily, jika kanker non-melanoma akhirnya menimbulkan kanker melanoma, penyebabnya kemungkinan besar adalah paparan sinar matahari yang berlebihan.
Namun jika kanker non-melanoma meningkatkan risiko kanker jenis lain, banyak peneliti yang masih mempertanyakan penyebabnya. Beberapa hali menduga sel dalam DNA gagal melakukan perbaikan, sehingga kanker jenis lain muncul dan menyerang mantan penderita kanker non-melanoma.
Profesor Alberg pun berharap agar penelitian tersebut bisa digali lebih lanjut untuk mengetahui apa sebenarnya pemicu dari kanker jenis lain pada mantan penderita kanker non-melanoma.
Baca juga:
3 Jenis kanker kulit yang paling umum
4 Mitos tentang kanker kulit
Langkah mudah mendeteksi 3 jenis kanker kulit
Kanker kulit: Kenali 5 tandanya!