Kapan Sebaiknya Anak Tidak Masuk Sekolah ketika Sakit?
Pada saat anak sakit, orangtua perlu tahu kapan sebaiknya dia libur bersekolah.
Pada saat anak sedang sakit, terdapat beberapa tanda ketika kapan sebaiknya mereka tidak masuk sekolah.
Kapan Sebaiknya Anak Tidak Masuk Sekolah ketika Sakit?
Cuaca tak menentu beberapa waktu belakangan membuat anak menjadi rentan sakit. Kondisi ini bisa sering terjadi dan membuat mereka absen bersekolah.
Pada anak yang sedang sakit, kadang orangtua kebingungan apakah setiap anak sakit dia harus selalu absen. Hal ini juga sekaligus apakah pada kondisi tertentu anak tetap bisa bersekolah.Sejumlah hal perlu menjadi pertimbangan bagi kita sebelum memutuskan apakah sebaiknya anak absen atau tetap masuk ketika sakit. Dilansir dari Verywell Family, berikut sejumlah kondisi yang membuat anak sebaiknya absen sekolah.
1. Demam
Salah satu tanda utama bahwa anak sebaiknya tidak masuk sekolah adalah saat mengalami demam. Biasanya, suhu tubuh anak di atas 37,8 derajat Celsius tergolong sebagai demam.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Apa yang harus diperhatikan saat anak sakit? Keempat hal tersebut mencakup makan, minum, tidur, dan aktivitas anak.
-
Apa masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak kuliah? Masalah utama yang sering dialami oleh anak kuliahan adalah pola makan yang tidak seimbang. Jadwal kuliah yang padat serta uang saku terbatas seringkali membuat mereka mengabaikan waktu makan atau memilih makanan cepat saji yang kurang sehat.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Bagaimana cara mengatasi selesma pada anak? Gejala selesma pada anak biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam 7-10 hari tanpa perlu obat-obatan khusus. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala dan mencegah komplikasi, seperti:Memberikan istirahat yang cukupMemberikan banyak minum air putih atau cairan hangatMemberikan makanan bergizi dan seimbang Mengoleskan krim oles atau balsam di dada anak untuk membantu mengurangi batukMembersihkan hidung anak dengan semprotan hidung yang berisi larutan garam atau dekongestanMemberikan obat penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen jika anak demam atau nyeriMenghindari paparan asap rokok atau polusi udara
Sebelum anak kembali ke sekolah, pastikan dia telah bebas demam tanpa obat selama minimal 24 jam. Demam bisa menjadi indikasi bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi, dan memulihkan diri adalah prioritas utama.
2. Diare dan Muntah
Ketika anak mengalami diare atau muntah, lebih baik mereka absen untuk sementara waktu. Diare bisa menjadi tanda adanya infeksi virus, dan muntah bisa berarti risiko penularan infeksi lebih besar. Anak yang mengalami diare sebaiknya tetap di rumah untuk menghindari penularan kepada teman sekelas. Pastikan Anda memberi anak cairan yang cukup agar tetap terhidrasi selama masa penyembuhan.
3. Batuk dan Pilek
Batuk dan pilek adalah masalah umum pada anak-anak. Pada umumnya, jika anak hanya mengalami batuk ringan dan pilek tanpa gejala lain yang serius, mereka sebenarnya masih bisa pergi ke sekolah.
Namun, jika batuknya parah atau disertai kesulitan bernapas, sebaiknya anak tetap di rumah. Ini akan membantu mencegah penyebaran infeksi kepada teman sekelas dan memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup untuk pemulihan.
4. Infeksi Mata (Konjungtivitis) dan Ruam Kulit
Jika anak mengalami mata merah atau ruam kulit yang bisa menandakan infeksi, sebaiknya tetapkan mereka di rumah dan berkonsultasi dengan dokter.
- Semangat Anak Nelayan Muara Angke, Tetap Bersekolah Meski di Tengah Keterbatasan
- Manfaat Anak Membawa Bekal ke Sekolah, Kontrol Asupan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab
- Doa untuk Anak agar Sholeh dan Berbakti kepada Orang Tua, Bantu Tingkatkan Kepribadian Anak
- Gejala DBD Pada Anak yang Wajib Diketahui, Waspada Mulai Sekarang
Infeksi mata (konjungtivitis) sangat mudah menular dan dapat menyebar dengan cepat di antara teman sekelas. Ruam kulit juga bisa menjadi tanda infeksi menular, seperti impetigo. Pastikan Anda mendapatkan nasihat medis sebelum memutuskan untuk mengirim anak kembali ke sekolah.
5. Sakit Perut dan Kondisi Lainnya
Sakit perut adalah gejala yang cukup umum pada anak-anak. Namun, jika sakit perut disertai dengan gejala lain seperti demam, muntah, atau diare, sebaiknya anak tetap di rumah. Selain itu, jika anak mengalami masalah kesehatan lain seperti infeksi telinga atau gejala penyakit yang membuatnya tidak nyaman atau sulit berkonsentrasi, lebih baik menjaga anak di rumah hingga kondisinya membaik.
Keputusan apakah anak harus masuk sekolah atau tidak saat sakit bukanlah hal yang mudah. Anda perlu mempertimbangkan tanda dan gejala yang ada serta memastikan bahwa anak sudah cukup pulih sebelum kembali beraktivitas di sekolah.