Kebiasaan Multitasking Bisa Menimbulkan Dampak Negatif yang Membuatmu Tidak Produktif
Walau selama ini multitasking kerap menjadi cara bagi seseorang untuk lebih produktif, namun penelitian membuktikan sebaliknya. Multitasking malah bisa membuat produktivitas seseorang menukik tajam.
Multitasking merupakan suatu hal yang kerap dialkukan seseorang untuk meningkatkan produktivitas. Cara ini bisa membuat seseorang menjadi lebih efisien dalam menghabiskan waktu dan bekerja.
Walau selama ini multitasking kerap menjadi cara bagi seseorang untuk lebih produktif, namun penelitian membuktikan sebaliknya. Multitasking malah bisa membuat produktivitas seseorang menukik tajam.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental? Dengan ajakan "Start the Conversation" atau "Memulai Percakapan," semua pihak, dari individu, keluarga, hingga komunitas, diharapkan lebih proaktif dalam membicarakan kesehatan mental.
-
Kenapa mencari gejala masalah kesehatan mental bisa berbahaya? Mencari gejala masalah kesehatan mental sesuai dengan kondisi Anda bisa berujung bahaya. Pada saat ini, banyak orang yang mulai terbuka terhadap masalah mental yang mereka alami. Sayangnya, keterbukaan ini kerap tidak disertai dengan pengetahuan dan diagnosis yang tepat. Singkatnya, banyak orang saat ini melakukan self diagnose terhadap kondisi mental mereka sendiri.
-
Apa masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk Indonesia? Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Sementara itu, diketahui juga bahwa lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
-
Bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan mental? Mari kita berjanji pada diri sendiri bahwa kita tidak akan pernah menganggap enteng kesehatan mental.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga mental health adalah sebagai berikut. Pertama, olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Selain itu, konsumsi makanan sehat juga sangat penting untuk kesehatan mental. Mengonsumsi makanan bergizi dapat mendukung kesehatan otak dan mood yang stabil. Manajemen tidur juga perlu diperhatikan, dengan mencoba untuk tidur yang cukup setiap malam. Praktik syukur juga dapat membantu menjaga kesehatan mental, dengan menghargai hal-hal positif dalam hidup. Aktivitas santai seperti meditasi atau yoga juga sangat berguna, karena dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan ketenangan batin. Terakhir, tetap terhubung dengan teman atau keluarga juga sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. Interaksi sosial dapat memberikan dukungan emosional dan mengurangi rasa kesepian.
Dilansir dari The Health Site, hasil penelitian mengungkap bahwa melakukan berbagai tugas secara bersamaan bisa menyebabkan stres, kesedihan, serta ketakutan. Hal ini selanjutnya berdampak pada lingkungan kerja yang semakin tak sehat.
Terjadinya gangguan yang konstan dalam bekerja secara bersamaan seperti mengetik sambil menjawab telepon bisa mengakibatkan munculnya masalah. Selanjutnya, hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental yang kamu miliki.
Emosi tak menyenangkan yang dialami oleh seseorang ini selanjutnya bisa menimbulkan konsekuensi negatif pada kondisi kantor secara keseluruhan. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa seseorang yang melakukan multitasking cenderung lebih sedih secara signifikan dibanding mereka yang tidak melakukannya.
Rasa takut juga dialami oleh seseorang yang melakukan multitasking ini. Menurut Ioannis Pavlidis, direktur dari Computational Physiology Laboratory di University of Houston mengungkap bahwa multitasking memberi beban mental yang berlebihan pada seseorang.
Menurut Pavlidis, hal ini berhubungan dengan meningkatnya stres serta kesedihan. Namun, dia mengungkap bahwa munculnya rasa takut yang simultan ini membuat seseorang bersiap untuk gangguan selanjutnya.
Munculnya emosi negatif ini bisa terjadi secara terus-menerus selama jam kerja bagi banyak orang. Selanjutnya hal ini bisa mempengaruhi budaya perusahaan serta lingkungan kerja.
"Kondisi emosional ini bisa menyebar pada kelompok di tempak kerja melalui proses yang sacara sadar maupun tak sadar melibatkan kondisi emosional atau respons psikologis," tulis penelitian tersebut.
(mdk/RWP)