Ketahui Kapan Sebaiknya Orangtua Bawa Anak ke Dokter saat GTM
Pada satu fase, anak kemungkinan akan melakukan GTM. Ketahui kapan kondisi ini perlu ditanggapi serius dan diperiksakan ke dokter.
Pada satu fase, anak kemungkinan akan melakukan GTM. Ketahui kapan kondisi ini perlu ditanggapi serius dan diperiksakan ke dokter.
-
Apa yang dimaksud dengan Gerakan Tutup Mulut (GTM)? GTM atau Gerakan Tutup Mulut adalah istilah yang digunakan saat anak enggan membuka mulut pada waktu disuapi makanan.
-
Kenapa anak GTM butuh menu Mpasi yang mudah dan lezat? Namun, memberikan mpasi pun terkadang tak semudah yang dibayangkan. Bayi yang enggan mengonsumsi mpasi disebut dengan istilah GTM atau gerakan tutup mulut. Hal ini bisa disiasati dengan membuat menu mpasi yang lezat namun tetap memenuhi gizi hariannya.
-
Kapan GT Meta diluncurkan? PT Greentech Global Engineering merilis GT Meta beberapa waktu lalu, sebuah sepeda motor listrik yang menggabungkan desain menarik dan harga yang terjangkau.
-
Bagaimana gerakan tarian Gegerit? Ciri khas dari Tari Gegerit ini adalah setiap penari harus bergerak patah-patah dalam keadaan setengah jongkok sambil terus memainkan sayap yang ada di bahunya.
-
Apa yang dimaksud dengan kata ganti? Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menunjuk subyek atau obyek tanpa harus mengulang penyebutan namanya. Selain itu, kata ganti juga digunakan untuk menyebut benda atau orang tertentu yang disebut secara langsung sebelumnya.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
Ketahui Kapan Sebaiknya Orangtua Bawa Anak ke Dokter saat GTM
Menyaksikan si kecil mogok makan atau mengalami GTM (Gerakan Tutup Mulut) tentu membuat orang tua khawatir. GTM pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan sebagai orang tua, adalah tugas kita untuk mencari tahu penyebabnya agar anak bisa kembali makan dengan normal.
Namun, jika anak tidak mau makan dalam jangka waktu yang cukup lama, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah baru. Jadi, kapan sebaiknya anak dibawa ke dokter saat tidak mau makan?
Ketua Unit Kerja Koordinasi Nutrisi & Penyakit Metabolik IDAI sekaligus Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak, Titis Prawitasari, SpA(K), memberikan panduan mengenai hal ini. "Kapan sih kita harus khawatir? Kalau sudah 2 minggu ada masalah dan tidak bisa kita atasi, tolong segera berkonsultasi karena perlu dilihat lagi apakah masalahnya serius atau tidak," ujar Titis.
Titis juga menambahkan bahwa jika alasan di balik mogok makan anak tidak begitu serius, biasanya masalah tersebut akan terselesaikan dalam waktu sekitar satu minggu saja.
"Dalam waktu satu minggu mestinya dia sudah membaik, jadi coba dilihat dulu," jelasnya.
Selama periode anak tidak mau makan tersebut, orang tua juga harus waspada apabila anak disertai dengan gejala sakit. Jika hal ini terjadi, sebaiknya orang tua segera membawa anak untuk diperiksakan ke dokter. Oleh karena itu, Titis berpesan agar orang tua selalu memantau pertumbuhan anak dengan melihat grafik pertumbuhannya.
Alasan Anak Tidak Mau Membuka Mulut Saat Makan
Ada berbagai alasan mengapa anak GTM, seperti yang dijelaskan oleh Titis. Beberapa alasan umum termasuk sudah kenyang, masih mengantuk, tidak enak badan, popoknya penuh, atau bahkan trauma makan.
"Rata-rata anak itu lapar setiap 2 sampai 3 jam sekali. Jadi kalau dia 2 jam belum mau makan, mungkin dia 2,5 atau 3. Nanti sebetulnya akan terlihat polanya," ujar Titis.
Titis menyarankan agar orang tua memperhatikan jam lapar serta kenyang anak agar pemberian makan dapat lebih maksimal. "Seringkali kita pengennya adalah 'segini harus habis', tidak bisa. Yang ada dia nanti tutup mulut," jelas Titis. Jika anak sudah tutup mulut, orang tua sebaiknya tidak memaksakan anak untuk tetap makan. Sebab, jika tetap dipaksa, anak bisa saja muntah.
Mengatasi Anak yang Trauma Makan
Dalam acara tersebut, Titis juga membahas mengenai anak yang trauma makan karena adanya perubahan pola serta disiplin makan. Untuk mengatasi trauma makan ini, Titis menyarankan melakukan reset week.
Reset week dapat dilakukan dengan membuat variasi makanan, tidak memaksa anak untuk makan tapi hanya menyajikannya di depan mereka, mencontohkan kegiatan makan pada anak, dan tidak intimidatif. Dengan begitu, anak akan mengikuti naluri laparnya untuk akhirnya bisa kembali makan tanpa adanya paksaan.
"Diperlukan satu sampai dua minggu untuk resetting, kembali lagi ke pola makan sebelumnya," kata Titis. Ia menekankan bahwa dalam melaksanakan hal ini, konsistensi dan disiplin sangat penting bagi orang tua. "Disiplin bukan kayak tentara, tapi adalah iramanya tetap, setiap hari diulang karena anak masih bisa mengikuti dengan pengulangan," ucap Titis.
Ketika anak mengalami GTM, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan mencari tahu penyebabnya. Jika mogok makan berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala sakit, segera konsultasikan ke dokter.