Kupas tuntas 5 jenis teh dan manfaatnya
Selain dapat dijadikan jamuan untuk tamu, teh rupanya juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan.
Teh seakan tak bisa lepas dari masyarakat Indonesia. Selain dapat dijadikan jamuan untuk tamu, teh rupanya juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Tak hanya itu, teh juga memiliki beberapa jenis dengan manfaat yang berbeda-beda pula, sehingga jenis teh apapun yang Anda pilih akan selalu baik untuk tubuh.
Beberapa jenis teh yang tersedia di pasaran untuk dikonsumsi meliputi teh hijau, teh putih, teh hibiscus hingga teh kamomil, yang merupakan bahan teh herbal dan mengandung flavonoids, bahan utama yang melawan kanker dan merelaksasi saraf. Tidak hanya kanker, teh juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes serta membantu menurunkan berat badan dan menurunkan kadar kolesterol.
Selain itu, kandungan kafein pada teh memiliki kadar yang lebih rendah dibandingkan kopi. Teh juga kaya akan polyphenols yang mengandung flavonoids dan theanin, terutama jenis teh yang langsung diekstrak dari daunnya daripada jenis teh kemasan yang sudah memiliki tambahan ekstra kalori dan pemanis buatan. Nah, berikut adalah jenis teh dan manfaatnya:
1. Teh hijau
Teh hijau atau green tea selain dapat berguna untuk menurunkan berat badan, ternyata juga dapat menurunkan risiko pertumbuhan kanker kandung kemih, payudara, paru-paru, perut, pankreas hingga usus. Hal tersebut dikarenakan, teh hijau memiliki kandungan antioksidan.
-
Makanan apa yang baik buat menjaga kesehatan usus? Makanan fermentasi mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang memang dibutuhkan di dalam saluran cerna untuk membantu proses mencerna makanan. Jika ingin menjaga kesehatan pencernaan, jangan lupa juga untuk selalu mengonsumsi makanan tinggi serat. Bukan rahasia lagi kalau jenis makanan yang satu ini sangat penting untuk membantu kelancaran sistem pencernaan manusia.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Bagaimana cara dokter menjaga kesehatan? "Saya seorang dokter dan berikut adalah lima hal yang tidak saya lakukan, atau tidak lagi saya lakukan, demi kesehatan saya. Yang pertama adalah mengonsumsi alkohol. Tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk kesehatan kita," katanya dalam unggahan video.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Kapan sebaiknya ke dokter kalo sakit kepala berdenyutnya ga kunjung reda? Jika sakit kepala yang dirasakan sangat parah atau berbeda dari sakit kepala biasanya.
-
Di mana kita bisa menemukan sumber lemak sehat? Jenis lemak sehat tak jenuh ganda adalah lemak omega-3 umumnya ditemukan pada ikan, terutama ikan berminyak. Sementara itu, lemak omega-6 dapat ditemukan di beberapa minyak seperti safflower dan minyak kedelai, bersama dengan beberapa kacang, termasuk kacang brazil.
2. Teh hitam
Jenis teh ini terbuat dari daun teh yang difermentasikan dan memiliki kandungan kafein yang tertinggi dari jenis teh lainnya. Kebanyakan teh hitam menjadi dasar dari berbagai teh dengan tambahan rasa seperti chai dan menjadi kandungan dalam teh instan. Teh hitam juga dapat melindungi paru-paru dari kerusakan akibat paparan asap rokok dan menurunkan risiko stroke.
3. Teh putih
Teh putih tidak mengalami proses fermentasi dan dipercaya memiliki kandungan antikanker tersolid dibandingkan dengan jenis teh lainnya yang sudah melalui proses pengolahan.
4. Teh oolong
Teh oolong sanggup menurunkan kadar kolesterol dan dapat membantu menurunkan kelebihan berat badan dengan dikonsumsi secara rutin.
5. Teh pu-erh
Teh pu-erh terbuat dari daun teh yang sudah difermentasikan dan juga berumur. Bahkan, seringkali teh pu-erh dianggap sebagai teh hitam yang dapat membantu dalam menjaga keseimbangan berat badan serta mengurangi kadar kolesterol jahat LDL.
Ditinjau oleh: dr. Janfrional
Sumber: http://meetdoctor.com/
(mdk/des)