Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
Laparoskopi merupakan cara untuk mengatasi GERD yang sudah terlanjur parah.
asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti rasa terbakar di dada (heartburn), regurgitasi asam lambung, kesulitan menelan, batuk kronis, dan suara serak. GERD sering kali bisa ditangani dengan obat-obatan, namun ada sejumlah kasus di mana terapi medis tidak memberikan hasil yang memuaskan. Pada situasi seperti ini, bedah laparoskopi dapat menjadi solusi yang efektif.
Bedah laparoskopi adalah metode operasi minimal invasif yang hanya memerlukan sayatan kecil untuk memasukkan kamera dan alat bedah khusus. âLaparoskopi untuk GERD adalah pilihan yang sangat efektif bagi pasien yang tidak merespons dengan baik terhadap obat-obatan,â ujar dokter spesialis bedah digestif dr. Eko Priatno, Sp.B-KBD dari Bethsaida Hospital Gading Serpong dilansir dari Antara.
-
Apa itu GERD? GERD adalah kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung dan isi lambung lainnya mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus) secara berulang dan menyebabkan gejala yang tidak nyaman.
-
Kenapa GERD bisa terjadi? GERD terjadi ketika asam dari perut naik ke esofagusâsaluran yang menghubungkan mulut ke perut. Biasanya, ada otot seperti karet gelang yang menjaga agar isi perut tidak kembali ke esofagus. Namun, jika otot ini melemah atau tekanan di perut terlalu tinggi, isi perut bisa masuk ke esofagus.
-
Bagaimana mengatasi sakit perut karena GERD? "Jika kamu mengalami berbagai gejala ini, kamu bisa mengonsumsi produk penurun asam," terang dr. Omino.
-
Kapan asam lambung naik bisa disebut GERD? Tapi, ketika asam lambung naik terjadi dua kali seminggu atau lebih, ia bisa disebu sebagai Gastroesophageal reflux disease (GERD).
-
Bagaimana cara pengobatan utama GERD? Dilansir dari Livestrong, salah satu pengobatan kunci berfokus pada diet dan perubahan gaya hidup, kata David M. Poppers, MD, PhD, gastroenterologis bersertifikat di NYU Langone Health di New York.
-
Siapa yang mengatakan tentang sakit perut karena GERD? Dilansir dari Livestrong, Ronald Omino, MD, gasentrologis dari UCLA Health Services menyebut sejumlah hal yang bisa menjadi penyebab munculnya sakit perut saat bangun di pagi hari.
Bagaimana Laparoskopi Dapat Mengatasi GERD?
GERD disebabkan oleh lemahnya katup antara lambung dan esofagus, yang dikenal sebagai lower esophageal sphincter (LES). Katup yang tidak berfungsi dengan baik ini memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menimbulkan berbagai gejala. Dalam prosedur laparoskopi, katup ini diperbaiki sehingga dapat berfungsi normal kembali dan mencegah asam lambung naik.
Menurut dr. Eko, âDengan teknik tersebut, katup antara lambung dan esofagus yang menjadi penyebab utama refluks asam bisa diperbaiki, dan pasien biasanya dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan operasi konvensional.â
Keunggulan Laparoskopi Dibandingkan Operasi Tradisional
Salah satu keunggulan utama bedah laparoskopi adalah pemulihan yang lebih cepat. Karena prosedur ini hanya melibatkan sayatan kecil, risiko infeksi pascaoperasi dan nyeri yang dialami pasien pun minimal.
"Pasien biasanya pulih lebih cepat dan dapat segera kembali beraktivitas dibandingkan dengan operasi terbuka tradisional," tambah dr. Eko.
Selain itu, laparoskopi juga menawarkan hasil yang lebih baik bagi pasien yang mengalami komplikasi serius akibat GERD. Misalnya, mereka yang menderita esofagitis (radang pada esofagus), penyempitan esofagus, atau Barrett's esophagusâkondisi di mana sel-sel di lapisan esofagus mengalami perubahan yang dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.
Kapan Laparoskopi Disarankan?
Bedah laparoskopi untuk GERD biasanya direkomendasikan untuk pasien yang mengalami gejala kronis yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan. Mereka yang harus terus-menerus menggunakan antasida atau proton pump inhibitors (PPI) untuk mengontrol gejala, tetapi tidak mendapatkan perbaikan yang signifikan, juga merupakan kandidat yang tepat untuk prosedur ini.
âPasien yang mengalami efek samping dari pengobatan jangka panjang, seperti penurunan kualitas hidup, juga direkomendasikan untuk menjalani laparoskopi,â kata dr. Eko.
Prosedur laparoskopi untuk GERD secara umum dianggap aman dan efektif. Meski ada risiko kecil seperti pada operasi lainnya, laparoskopi cenderung lebih aman dibandingkan operasi terbuka karena sifatnya yang minimal invasif.
"Meskipun pengobatan dengan obat-obatan dapat mengurangi gejala, tidak semua pasien mendapatkan hasil yang memuaskan, dan di sinilah laparoskopi menjadi solusi yang bermanfaat," jelas dr. Eko.
Dengan pemulihan yang cepat dan risiko komplikasi yang rendah, laparoskopi bisa menjadi pilihan terbaik bagi pasien GERD yang mencari solusi jangka panjang. Namun, seperti halnya prosedur medis lainnya, keputusan untuk menjalani laparoskopi harus didiskusikan dengan dokter ahli untuk memastikan bahwa metode ini adalah pilihan terbaik sesuai dengan kondisi pasien.
Laparoskopi memberikan harapan baru bagi penderita GERD yang tidak bisa lagi mengandalkan obat-obatan. Prosedur ini tidak hanya memperbaiki gejala, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.
- Konsumsi Sabu, Pria di Medan Ini Habisi Pasangan Usai Berhubungan Intim
- 12 Peserta Program Pertukaran Pelajar Medan ke Gwangju Korsel, Ini Pesan Bobby Nasution
- Pilkada Jatim, Risma Bakal Terapkan SLTA Tanpa Bayar dan Makan Siang Gratis
- Nestapa Petani di Bromo, Diperintah Rawat Tanaman Ternyata Ladang Ganja Berujung Bui
- Gempa Bumi 5,3 Magnitudo Guncang Padang Sidempuan
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi Tak Mau Buru-Buru soal Pindah ke IKN "Pindahan Rumah Ruwetnya Saja Kayak Gitu"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024