Masalah Kecanduan Gawai pada Anak Sudah pada Tahap Memprihatinkan
Kecanduan gawai atau gadget bukan hanya sebuah masalah yang menjadi ancaman pada orang dewasa. Pada anak-anak, masalah ini juga perlu menjadi perhatian dan sudah berada pada tahap yang memprihatinkan.
Kecanduan gawai atau gadget bukan hanya sebuah masalah yang menjadi ancaman pada orang dewasa. Pada anak-anak, masalah ini juga perlu menjadi perhatian dan sudah berada pada tahap yang memprihatinkan.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun ini, mulai melakukan perawatan pasien anak yang mengalami gangguan kejiwaan. Berdasarkan catatan medis hasil pemeriksaan, diketahui gangguan jiwa yang kini memapar kelompok anak dipicu oleh penggunaan gawai (gadget).
-
Bagaimana cara mengatasi kecanduan gadget pada anak? Cara Mengatasi Kecanduan Gadget yang Dimiliki
-
Kenapa penggunaan gadget pada anak berbahaya? Anak yang mengalami kecanduan gadget tentu akan mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak ke depannya.
-
Apa saja yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi anak kecanduan gadget? Ampuh, Ini 6 Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget yang Harus Diketahui Orangtua Tidak sedikit anak-anak zaman sekarang yang sudah kecanduan gadget sejak masih kecil. Bukan hanya untuk hiburan saja, gadget juga bisa dijadikan sebagai media edukasi. Namun, anak-anak zaman sekarang banyak yang tidak bisa lepas dari gadget. Terlebih sejak pandemi melanda dunia. Parahnya, mereka bisa menjadi tantrum apabila tidak memainkan gadget selama satu hari. Gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak zaman sekarang. Anak juga menjadi lebih senang berdiam diri di rumah bermain gadget dibanding bermain bersama anak-anak lainnya di luar rumah.
-
Kenapa anak yang sering dibiarkan sendirian cenderung kecanduan gadget? Hal ini mungkin terdengar sederhana bagi sebagian orang. Akan tetapi penelitian telah membuktikan bahwa anak-anak yang sering kali dibiarkan sendirian lebih cenderung akan kecanduan gadget.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak? Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar tanpa interaksi verbal dapat menghambat perkembangan keterampilan bahasa dan kemampuan berkomunikasi anak.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat memengaruhi kemampuan kognitif remaja? Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
Menurut Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Elly Marliyani, meski belum mengetahui angka pasti kunjungan pasien anak ke rumah sakit untuk diperiksa kejiwaannya, tapi hal tersebut harus diantisipasi. Elly mengatakan bahwa potensi gangguan jiwa terhadap anak akibat penggunaan gawai berlebih kemungkinan meningkat.
"Berpotensi meningkat jika tidak ditangani. Menurut prevalensi yang ada, satu dari 10 orang mengalami orang dengan masalah kejiwaan (ODMK). Biasanya ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) maupun ODMK dialami remaja yang masuk umur 15 tahun, tapi dengan perkembangan zaman seperti sekarang terdapat anak kecil yang bahkan sudah dimasukkan ke rumah sakit jiwa," kata Elly dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Jiwa Dunia, Bandung.
Anak Rentan Gangguan Jiwa
Elly, menerangkan, rentang usia anak yang dibawa oleh orangtuanya untuk direhabilitasi ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat akibat kecanduan gawai berada di kisaran lima sampai delapan tahun. Perkiraan potensi gangguan kejiwaan terus meningkat ini, didasari oleh temuan pasien di kelompok usia anak tersebut.
Anak pengguna gawai tidak bisa sepenuhnya disalahkan dalam hal ini, karena menurut Elly hampir seluruh orangtua sekarang sudah banyak yang memberikan gawai kepada anak. Pemberian ini dilakukan awalnya agar anak bisa bermain tanpa mengganggu kegiatan orangtua dan sayangnya penggunaan ini kemudian membuat anak menjadi kecanduan.
"Jika gadget dipakai berlebihan dan menjadi ketergantungan bisa mengganggu jiwa anak tersebut. Contoh saat pemadaman listrik pada Agustus 2019, saat mati lampu anak tersebut enggak bisa diberitahu, mengamuk hancurkan pintu, itu hal yang tidak diduga. Anak kecil dapat berperilaku seperti itu gara-gara handphone-nya tidak bisa di-charge," ujar Elly.
Guna mencegah gangguan kejiwaan meningkat, Elly mengimbau agar gawai dikembalikan pada fungsinya semula sebagai sarana komunikasi. Selain itu, pemberian gawai harus diperketat kembali dengan melihat tingkatan usianya.
Reporter: Arie Nugraha
Sumber: Liputan6.com