Mengapa GERD Rentan Dialami oleh Anak Muda? Ini Sejumlah Penyebabnya
GERD merupakan masalah kesehatan yang rentan dialami anak muda akibat stres serta gaya hidup buruk.
GERD merupakan masalah kesehatan yang rentan dialami oleh anak muda terutama pada mereka yang sibuk. Ini sejumlah penyebabnya,
Mengapa GERD Rentan Dialami oleh Anak Muda? Ini Sejumlah Penyebabnya
GERD merupakan masalah kesehatan yang rentan dialami banyak orang. GERD adalah kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung dan isi lambung lainnya mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus) secara berulang dan menyebabkan gejala yang tidak nyaman.
-
Apa yang dimaksud dengan penyakit GERD? Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan salah satu gangguan kesehatan umum yang kerap dialami di masyarakat. Ini merupakan kondisi di mana kandungan asam pada lambung mengalami peningkatan, sehingga menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman.
-
Apa itu GERD? GERD disebabkan oleh lemahnya katup antara lambung dan esofagus, yang dikenal sebagai lower esophageal sphincter (LES). Katup yang tidak berfungsi dengan baik ini memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menimbulkan berbagai gejala.
-
Bagaimana cara mencegah GERD? Menjaga kesehatan lambung dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi, hindari makanan pemicu seperti makanan pedas atau berlemak, serta jaga porsi makan agar tidak berlebihan.
-
Bagaimana mengatasi sakit perut karena GERD? "Jika kamu mengalami berbagai gejala ini, kamu bisa mengonsumsi produk penurun asam," terang dr. Omino.
-
Kenapa GERD bisa terjadi? GERD terjadi ketika asam dari perut naik ke esofagus—saluran yang menghubungkan mulut ke perut. Biasanya, ada otot seperti karet gelang yang menjaga agar isi perut tidak kembali ke esofagus. Namun, jika otot ini melemah atau tekanan di perut terlalu tinggi, isi perut bisa masuk ke esofagus.
-
Bagaimana cara pengobatan utama GERD? Dilansir dari Livestrong, salah satu pengobatan kunci berfokus pada diet dan perubahan gaya hidup, kata David M. Poppers, MD, PhD, gastroenterologis bersertifikat di NYU Langone Health di New York.
Saat asam lambung dan isi lambung lainnya naik ke atas esofagus, muncul gejala seperti nyeri ulu hati (heartburn), rasa terbakar di dada (disebut refluks asam), rasa asam di mulut, mual, muntah, batuk kronis, suara serak, dan sulit menelan.
GERD sendiri berbeda dengan sakit mag walau kerap disangka sama.
GERD biasanya merupakan kondisi yang kronis dan membutuhkan pengelolaan yang baik. Perubahan gaya hidup, pengaturan pola makan, penghindaran makanan atau minuman yang memicu gejala, serta penggunaan obat-obatan dapat membantu mengendalikan gejala GERD.
Masalah kesehatan ini rentan dialami oleh anak muda terutama yang terlalu sibuk bekerja dan beraktivitas.
Di usia muda, khususnya antara 20 hingga 40 tahun, seringkali terjadi kecenderungan untuk mengabaikan kesehatan.
Namun, pada periode ini, penting bagi kita untuk memperhatikan pola makan dan gaya hidup kita guna mencegah penyakit degeneratif yang dapat mengancam kesehatan, seperti gangguan pencernaan, diabetes, hipertensi, dan lain sebagainya.
Sejumlah hal ini bisa menjadi alasan mengapa anak muda rentan alami GERD.
Stres
Kehidupan yang sibuk dan tuntutan pekerjaan atau studi yang tinggi dapat menyebabkan tingkat stres yang lebih tinggi. Stres dapat mempengaruhi fungsi saluran pencernaan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya GERD.
Kebiasaan Makan yang Buruk
Orang yang sibuk seringkali cenderung mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan yang tidak sehat, seperti makanan tinggi lemak, pedas, atau berlemak.
Makanan tak sehat dapat merangsang produksi asam lambung dan menyebabkan refluks asam.
Selain itu, pola makan yang tidak teratur, termasuk melewatkan waktu makan atau makan terlalu cepat, juga dapat meningkatkan risiko GERD.
Jenis makanan tertentu seperti ini juga dapat memicu masalah asam lambung ini sehingga perlu dihindari.
Kebiasaan Minum Kopi
Banyak orang saat ini tidak bisa beraktivitas sebelum mengonsumsi kopi di pagi hari. Padahal, minuman seperti kopi, teh, atau minuman berkafein lainnya dapat merangsang produksi asam lambung dan melemahkan sfingter esofagus bawah.
Kebiasaan Merokok
Merokok dapat mengiritasi lapisan lambung dan mempengaruhi fungsi saluran pencernaan, termasuk sfingter esofagus bawah. Banyak pekerja kantoran yang sibuk atau mahasiswa yang terlibat dalam kebiasaan ini, yang dapat meningkatkan risiko GERD.
Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang sibuk sering kali mengakibatkan kurangnya waktu untuk olahraga atau aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan tekanan pada perut, yang dapat memicu gejala GERD.
Menjaga gaya hidup, pola makan, serta aktif berolahraga bisa menjadi salah satu cara melindungi diri dari masalah kesehatan ini.