Mengapa Kita Menyukai Rasa Takut? Secara Psikologis, Ini Alasannya
Menurut pakar, tendensi seseorang untuk menyukai ketakutan mungkin disebabkan karena mekanisme deteksi agensi. Hal itu merupakan reaksi siaga yang bisa meningkatkan rasa terangsang atau perhatian, bahkan keduanya.
Film horor merupakan salah satu genre film yang paling disukai di Indonesia. Beragam film horor menghiasi bioskop kita dan biasa diminati banyak orang.
Kegemaran seseorang pada film ini disebabkan karena kesukaan yang memang dimiliki banyak orang terhadap rasa takut. Sebenarnya apa penyebab banyak orang menyukai rasa takut?
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu psikologi manusia? Psikologi manusia merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental individu.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental? Dengan ajakan "Start the Conversation" atau "Memulai Percakapan," semua pihak, dari individu, keluarga, hingga komunitas, diharapkan lebih proaktif dalam membicarakan kesehatan mental.
-
Apa masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh sebagian besar penduduk Indonesia? Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Sementara itu, diketahui juga bahwa lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
-
Bagaimana kesehatan mental memengaruhi kesehatan fisik? Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa penyakit mental dapat mempercepat penuaan biologis, bermanifestasi sebagai peningkatan tingkat penyakit kardiovaskular dan penyakit terkait usia lainnya.
-
Mengapa hubungan toksik berbahaya bagi kesehatan mental? Bentuk tindakan negatif yang bisa memengaruhi kesehatan mental seseorang ini bisa berupa serangan secara fisik, psikologis, atau emosional.
Dilansir dari Medical Daily, menurut pakar, tendensi seseorang untuk menyukai ketakutan mungkin disebabkan karena mekanisme deteksi agensi. Hal itu merupakan reaksi siaga yang bisa meningkatkan rasa terangsang atau perhatian, bahkan keduanya.
Menurut psikolog, Frank T. Mcandrew, ketika terdapat suatu hal yang secara potensial bisa menyakiti diri, kita biasanya diprogram untuk bertindak dengan cara tertentu. Hal ini juga dapat terjadi bahkan ketika tidak ada ancaman sama sekali.
Rasa takut ini dianggap McAndrew sebagai kecemasan yang merangsang kita karena ambiguitas terkait apakah ada seseorang yang ditakuti, dan atau ambiguitas mengenasi kondisi alami dari kecemasan ini.
Mengapa Kita Suka Ditakuti?
Menurut sosiolog, Margee Kerr, hal ini disebabkan karena jenis euforia tertentu.
"Ketika kita berada di tempat aman, kita bisa menginterpretasi bahwa repons ancaman sebagai respons rangsang tinggi seperti kegembiraan. Respons ini dipicu dengan hal yang tak bisa diprediksi. Namun ketika kita berada di tempat aman dan kita mengetahuinya, hal itu hanya terjadi kurang dari sedetik bagi kita untuk mengingat bahwa kita tidak berada dalam bahaya. Selanjutnya, kita bakal menjadi menikmatinya. Euforia seperti ini. Hal itu mengapa kamu bakal menemukan orang yang berubah dari teriak menuju tertawa," terang Kerr.
Hal ini juga memberi kita perasaan sudah mencapai sesuatu karena hal ini pada darasnya menekanmu dan membuatmu melewatinya. Hal ini juga bisa menjadi pengikat secara sosial karena ketika ditakuti bersama bisa membentuk memori yang sangat kuat bagi seseorang untuk diingat dalam jangka panjang.
(mdk/RWP)