Mengeluh sakit perut, dokter temukan tinja 5 kg di usus pria ini
Menderita sembelit selama 10 tahun, berat tinja pria ini mencapai 5 kg.
Hampir semua orang tampaknya pernah mengalami sembelit. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, khususnya karena tubuh kurang serat dan cairan. Bila sebagian orang hanya mengalami sembelit 2-3 kali dalam seminggu, pria asal China ini justru mengalami kondisi yang lebih parah.
Pria berusia 27 tahun yang tak disebutkan namanya ini diketahui telah menderita sembelit parah selama 10 tahun. Untuk mengeluarkan timbunan kotoran di dalam ususnya, dokter pun terpaksa melakukan operasi padanya.
Menurut laporan Central European News (CEN), pria tersebut awalnya mengeluh sakit perut dan kemudian dibawa ke Second People's Hospital di Chengdu.
Karena dia mengaku sering mengalami keluhan itu, dokter awalnya tidak bisa mendiagnosis penyebab sakitnya. Namun setelah melakukan pemeriksaan dengan sinar-X, dokter menemukan bahwa jantung pria itu telah bergeser ke kanan. Hal itu karena usus besarnya telah membengkak dua kali ukuran normal.
Setelah melakukan serangkaian tes, dokter pun mendiagnosisnya dengan megakolon kongenital, yang dapat menyebabkan kelumpuhan gerakan usus dan kadang-kadang dapat menyebabkan tumor tinja.
Ahli bedah kemudian melakukan operasi untuk mengangkat kotoran seberat 5 kg dari ususnya. Dan seperti diberitakan oleh CEN, pria itu saat ini sedang dalam proses pemulihan.
-
Apa saja yang menjadi kendala dalam penanganan kanker di Indonesia? Simpulan dari berbagai studi dan hasil penelitian di atas, yang benar-benar terpercaya (reliable), dan bukan sekedar testimoni pasien apalagi kehendak pemilik modal, jelas menggambarkan problematika yang harus diprioritaskan dalam rangka pemenuhan hak-hak kesehatan para pejuang kanker. Keterlambatan pengobatan pasien kanker jelas tidak ada kaitannya sama-sekali dengan ketersediaan alat PET Scan yang hanya 3 Unit yang semua ada di Jakarta.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang kental manis di Kota Bekasi? Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, bekerja sama dengan YAICI, melakukan penelitian terkait kesalahan konsumsi kental manis oleh masyarakat. Penelitian ini menyasar kota Bekasi dan bertujuan untuk mencegah gangguan gizi dan stunting pada anak. "Kita juga akan melakukan penelitian bersama dengan YAICI terkait dengan stunting dan kental manis," kata Diah Lestari Budiarti, perwakilan Majelis Kesehatan PP Aisyiyah.
-
Mengapa kanker semakin meningkat di Indonesia? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
-
Kapan pelatihan deteksi dini kanker serviks di Jakarta diselenggarakan? Pada tanggal 9-11 September 2024, YKI menyelenggarakan pelatihan bersertifikat deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) kepada 35 tenaga kesehatan di Jakarta.
-
Kapan mulai terlihat peningkatan kasus kanker di Indonesia? Fenomena peningkatan kasus kanker di Indonesia, terutama pada usia muda, telah menjadi perhatian serius Yayasan Kanker Indonesia (YKI).
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
Baca juga:
Suka masak pakai lengkuas? Ini 7 khasiatnya bagi tubuh!
Manisnya anggur merah dan ungu simpan 6 efek penyembuhan ini
Kaya kalsium dan vitamin D, ini 5 makanan sehat untuk tulang!
6 Alasan untuk tidak membuang pare dalam sepiring siomay
Cerahnya 5 makanan berwarna kuning ini bikin tubuh makin sehat
Manisnya kurma menyimpan 7 manfaat sehat ini