Mengenal Lebih Jauh Saraf Terjepit dan Alternatif Penanganan dengan Metode BESS, Seperti Apa Sih?
Penanganan saraf terjepit harus dilakukan dengan tepat untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Punya tubuh sehat sangat penting agar bisa menjalani berbagai aktivitas sehari-hari dengan maksimal. Namun, kebiasaan aktif menggerakkan tubuh berulang seperti ketika mengangkat barang atau olahraga sekalipun rentan menyebabkan kondisi saraf terjepit. Apa itu?
Sekilas, saraf terjepit memang menunjukkan gejala yang mirip dengan keseleo biasa. Tapi, waspada dan jangan sampai salah penanganan karena bisa menyebabkan kondisi yang makin parah! Saatnya kenali lebih dalam kondisi saraf terjepit dan penanganan lewat metode BESS yang dijelaskan oleh dr. I Made Buddy Setiawan, M.Biomed, Sp.OT(K)Spine yang berpraktek di RS EMC Cikarang, Pekayon dan Sentul ini.
Secara sederhana, saraf terjepit adalah kondisi medis yang menyebabkan saraf di dalam tubuh terjepit atau tertekan dengan jaringan lain, misalnya saja tulang, otot, atau jaringan ikat.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kapan Ria Ricis mengalami ancaman? Selama 5 hari terakhir. mohon doanya semuanya semoga orangnya cepat ketemu
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
Kondisi Medis Saat Saraf Tertekan Jaringan Lain
Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa sakit, mati rasa, kesemutan, hingga kelemahan pada area yang dipersarafi.
Saraf terjepit sendiri bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, seperti tulang belakang, siku, pergelangan tangan, panggul, atau lutut.
Apa Penyebabnya?
Faktor yang menjadi penyebab saraf terjepit sebenarnya beragam. Tapi, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terserang kondisi tersebut. Misalnya cedera, peradangan, tekanan berulang pada area tertentu, atau masalah medis seperti osteoarthritis, hernia diskus, atau kista saraf.
Kondisi ini lebih sering menyerang pada orang yang lebih tua, pekerja yang sering melakukan gerakan tubuh berulang, hingga orang yang tidak aktif secara fisik.
Gejala Saraf Terjepit yang Wajib Diwaspadai
Sebenarnya gejala saraf terjepit cukup beragam, tergantung pada bagian tubuh yang terkena kondisi tersebut. Namun, ada beberapa gejala umum yang bisa jadi perhatian, antara lain:
- Rasa nyeri
- Mati rasa, kebas atau kesemutan
- Kelemahan anggota tubuh
- Kesulitan menggerakkan anggota tubuh
- Kaku dan ketegangan pada bagian tubuh tertentu
Terapi yang Umum Disarankan Dokter
Ada beberapa terapi pemulihan saraf terjepit yang bisa jadi pilihan. Biasanya, dokter akan menentukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahannya.
2. Fisioterapi seperti pemanasan, terapi pijat dan latihan fisik untuk membantu meningkatkan fleksibilitas dan menghilangkan ketegangan otot yang mengelilingi saraf terjepit.
3. Terapi pendinginan atau pemanasan di area yang terkena bisa membantu mengurangi bengkak dan meredakan sakit.
4. Terapi pembedahan yang mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Hal ini bisa meliputi penghilangan tekanan karena hernia diskus, tumor, atau pergeseran tulang ekor.
Terkait dengan metode operasi yang diperlukan untuk penanganan saraf terjepit, ada juga teknik Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS) yang minimal invasif sebagai alternatif mengatasi saraf terjepit di punggung.
Mengenal Metode BESS yang Minimal Invasif
BESS dilakukan dengan 2 lubang kecil berukuran kurang dari 1cm sebagai akses alat endoskopi. Jadi, bekas luka pada pasien akan lebih kecil, rendah risiko infeksi dan pemulihan pasca operasi yang lebih cepat.
Teknik yang satu ini juga dikenal efektif dalam mengatasi berbagai penyebab saraf terjepit. Misalnya saja hernia, diskus, stenosis akibat jaringan ikat, tumor, infeksi, dan berbagai penyebab degeneratif lainnya. Alat endoskopi yang dipakai akan memberikan gambaran yang lebih jelas buat para ahli bedah dalam mengatasi bagian yang menyebabkan masalah saraf terjepit.
Mengalami saraf terjepit memang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, serta membatasi aktivitas sehari-hari. Tapi, tak perlu cemas karena perawatan yang tepat bisa membantu sebagian besar orang pulih dari kondisi tersebut.
Jika mengalami gejala saraf terjepit, jangan diabaikan! Segera konsultasikan lebih lanjut ke dokter profesional seperti dr. I Made Buddy Setiawan, M.Biomed, Sp.OT(K)Spine (Spesialis Ortopedi & Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang RS EMC Cikarang, Pekayon dan Sentul) untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan meminimalisir risiko kerusakan pada saraf. Yuk, saatnya lebih perhatikan kesehatan tubuh secara menyeluruh!