Mengonsumsi obat pereda nyeri justru sebabkan sakit kepala?
Hati-hati jika mengonsumsi obat sakit kepala sebab bisa menyebabkan penyakit Anda bertambah parah
Sakit kepala yang tiba-tiba muncul ternyata memiliki banyak penyebabnya. Bahkan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit atau pereda nyeri bisa membuat sakit kepala muncul dan memperparahnya.
Itulah hasil penelitian seperti dilansir dari dailymail.co.uk. Penelitian yang dilakukan di sebuah klinik kesehatan di Inggris ini mengatakan bahwa mengonsumsi obat pereda nyeri atau painkiller dapat semakin memperparah penyakit Anda.
"Mengonsumsi obat pereda nyeri dapat menimbulkan efek kebal dalam tubuh terhadap efek obat. Tubuh Anda menjadi terbiasa dengan jenis obat ini dan kemudian dapat membuat tubuh Anda menjadi ketagihan. Hasilnya, sakit kepala akan semakin parah ketika konsumsi obat dihentikan," jelas penelitian ini.
"Sekitar 1 dari 10 pasien sakit kepala mengalami jenis kepala karena konsumsi obat penghilang rasa sakit. Obat yang mengandung codeine atau kafein seperti solpadeine dan syndol sangat berpotensi membuat Anda menjadi kecanduan."
Baca juga:
Hubungan seks bisa bikin sakit kepala?
5 Cara usir migrain dengan cepat
8 cara cepat dan alami untuk obati sakit kepala
Sakit kepala berkepanjangan? Ini 8 alasannya!
Migrain disebabkan oleh nyeri kaki?
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.