Obat tidur berisiko menidurkan selamanya
Penelitian terbaru membuktikan bahwa obat tidur mampu meningkatkan risiko angka kematian.
Penelitian terbaru membuktikan bahwa obat tidur mampu meningkatkan risiko angka kematian. Meskipun demikian, belum ada sebab yang jelas bagaimana obat tidur bisa berpengaruh terhadap usia seseorang.
Penelitian yang dilaporkan pada BMJ Open ini membandingkan keadaan warga di Pennsylvnia, Amerika, yang mulai meminum obat tidur sejak tahun 2002 hingga 2007 dengan mereka yang tidak mengkonsumsi obat apapun. Hasilnya cukup mencengangkan, karena ditemukan 265 kematian dalam 4.336 pengkonsumsi obat tidur dan 295 kematian dalam 23.671 orang yang menjauhi obat-obatan ketika insomnia.
Jenis obat tidur yang sering dikonsumsi masyarakat diantaranya adalah Ambien, Lunesta, Sonata, barbiturat dan antihistamin sedatif.
"Ada banyak orang yang minum Ambien atau obat tidur lainnya setiap malam dan itu membuat mereka ketagihan," kata Dr. Bryan Bruno, pediatrik dari Lenox Hill Hospital yang tidak diikutkan dalam penelitian, seperti yang dilansir dari NY Daily News.
"Dokter jarang mencari sebab insomnia pasien, seperti rasa cemas yang berlebihan maupun depresi. Hal-hal seperti itu yang harusnya diobati, bukan hanya gejala susah tidurnya saja," tandas Bruno.
Penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk mengetahui sebab yang pasti mengapa obat tidur memiliki risiko tinggi untuk membuat pengkonsumsinya menjadi tidur selamanya. Sementara bagi Anda yang mengalami insomnia akut, sebaiknya mulai sekarang Anda meninggalkan pil-pil obat tidur dan beralih pada pengobatan alami yang lain.