Peneliti Ungkap Jenis Vaksin Yang Kuat Lawan Omicron
Peneliti dari The Gamaleya Center bersama The Russian Direct Investment Fund (RDIF) bekerjasama untuk meneliti jenis vaksin yang tangguh lawan Covid-19 varian omicron. Vaksin mana yang terbukti tangguh?
Peneliti dari The Gamaleya Center bersama The Russian Direct Investment Fund (RDIF) bekerjasama untuk meneliti jenis vaksin yang tangguh lawan Covid-19 varian omicron. Hasilnya ditemukan jika vaksin Sputnik V milik Rusia lebih baik dalam menetralkan omicron dibanding Pfizer dan Moderna.
Hasil penelitian itu menunjukkan Sputnik V hanya berkurang tiga hingga tujuh kali dalam aktivitas menetralkan virus Omicron dibandingkan dengan Pfizer-BioNTech, yang berkurang 41 kali, dan Moderna 49-84 kali.
-
Siapa yang memimpin penelitian mengenai respons kekebalan pada orang yang tidak terinfeksi COVID-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana peran pemetaan virus di lautan dalam penelitian? Ketika para peneliti memperoleh pemetaan virus di lautan, hal ini sangat mempermudah penelitian mereka. Peta virus di lautan memainkan peran penting karena memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi dan mempelajari jenis virus yang ada.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru mengenai orang yang tidak terinfeksi COVID-19? Dilansir dari Science Alert, sebuah eksperimen yang telah diterbitkan pada jurnal Nature mengungkap alasan mengapa beberapa individu sama sekali tidak terinfeksi COVID-19, meskipun virus ini telah melumpuhkan sebagian besar dunia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
“Sejauh ini, Sputnik V menunjukkan hasil terbaik dalam menetralisasi virus Omicron jika dibandingkan dengan vaksin lain,” kata Presiden Direktur RDIF Kirill Dmitriev dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual dari Rusia, Jumat (17/11) malam, seperti dilansir laman Antara, Sabtu (19/12).
Penelitian itu menggunakan serum dengan periode lebih dari enam bulan setelah vaksinasi sebagai indikator perlindungan Sputnik V yang lebih lama dibandingkan dengan periode vaksin lain yang lebih singkat, yakni Pfizer-BioNTech 12-27 hari dan Moderna 28 hari.
Selain itu, Sputnik V memunculkan respons sel T yang kuat dan tahan lama, dan karena 80 persen epitop dalam lonjakan protein tidak terpengaruh oleh mutasi pada varian Omicron.
Karena itu, Sputnik V diharapkan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit parah yang disebabkan Omicron.
Kekebalan sel T yang tahan lama dari Sputnik V berkontribusi pada kemanjuran 80 persen terhadap Delta pada bulan ke-6 hingga ke-8 dibandingkan dengan efikasi vaksin mRNA tertentu, yang kurang dari 29 persen yang setelah enam bulan.
Penelitian Swedia di jurnal The Lancet menunjukkan bahwa efikasi vaksin Pfizer dalam melawan varian Delta menurun 47 persen setelah empat bulan, 29 persen setelah enam bulan, dan 23 persen setelah tujuh bulan.
Sementara itu, penelitian baru-baru ini di Amerika Serikat terhadap penduduk kelompok usia 65 tahun juga menunjukkan penurunan dalam efektivitas vaksin mRNA dalam melawan varian Delta setelah bulan ke-4 dan kembali menurun 20 persen setelah bulan ke-5 dan ke-7.
“Hasil ini membawa kabar gembira untuk dunia bahwa Sputnik V dapat berkontribusi dalam melawan varian Omicron,” ujar Dmitriev.
Selain melakukan vaksinasi, langkah yang bisa dilakukan agar terhindar dari paparan Covid-19 termasuk varian omicron adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, hingga menjauhi kerumunan.
(mdk/dzm)