Penerapan Aturan Makan yang Baik Bisa Bantu Atasi Masalah Anak Pilih-pilih Makanan
Dalam membantu atasi masalah anak yang pilih-pilih makanan, penerapan aturan makan bisa menjadi kunci.
Masalah anak yang suka pilah-pilih makanan atau "picky eater" sering kali menjadi kekhawatiran para orang tua. Anak yang hanya mau mengonsumsi jenis makanan tertentu dapat mengalami defisiensi nutrisi yang esensial untuk tumbuh kembang mereka.
Menurut dr. Fitria Mahrunnisa, M.Sc., Sp.A, seorang dokter spesialis anak dari Universitas Gadjah Mada, penerapan aturan makan yang baik dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah ini.
-
Bagaimana cara membuat anak terbiasa dengan makanan sehat? Dengan berbagai variasi rasa dan tekstur di piring serta melibatkan anak-anak dalam proses perencanaan dan persiapan makanan, Anda bisa menumbuhkan rasa antusiasme terhadap makanan sehat sejak usia dini.
-
Bagaimana cara menjaga gizi anak agar tetap baik? Menjaga Pola Makan Harian Pastikan anak selalu makan tepat waktu dan mengonsumsi beragam jenis makanan. Makanan seimbang memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Memberikan aneka jenis makanan yang beragam setiap harinya merupakan cara untuk melengkapi seluruh kebutuhan nutrisi anak.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup? c. Perhatikan Pola Makan Anak Tahukah para orang tua, stunti bisa dipengaruhi oleh masalah pola makan anak. Oleh karena itu, pastikan para orang tua memberikan si kecil makan dengan cara yang tepat. Dengan begitu, anak-anak pun mampu memiliki perilaku atau kebiasaan makan yang baik. Sehingga nantinya kebutuhan asupan nutrisi harian anak dapat terpenuhi dengan baik.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup? Perbanyak makanan yang dapat membantu melancarkan pencernaan, seperti buah dan sayur, makanan manis nggak usah terlalu banyak (diberikan).
-
Kenapa penting untuk mengenalkan makanan padat kepada bayi? Pengenalan makanan padat ini penting untuk perkembangan bayi, baik dari segi nutrisi maupun membiasakan mereka dengan makanan selanjutnya.
“Beberapa penelitian melaporkan hubungan antara kualitas pola makan anak dan pola makan ibu selama kehamilan dan menyusui. Jika seorang ibu memiliki preferensi bawaan terhadap beberapa jenis makanan, misalnya makanan manis, hal ini dapat memengaruhi makanan yang mereka pilih,” jelas Fitria dilansir dari Antara.
Pentingnya Aturan Makan Sejak Dini
Penerapan aturan makan yang baik sejak dini tidak hanya membantu anak untuk terbiasa mengonsumsi berbagai jenis makanan, tetapi juga memastikan asupan gizi yang seimbang. Jika anak sudah terlanjur menjadi picky eater, orang tua disarankan untuk menggunakan metode responsive feeding. Metode ini melibatkan pengenalan kapan anak lapar dan kenyang, serta mencampurkan makanan yang disukai anak dengan makanan lain yang mengandung nutrisi penting.
Menurut dr. Fitria, anak yang hanya mau mengonsumsi makanan tertentu berisiko mengalami kekurangan gizi. "Risikonya adalah kekurangan zat gizi baik makro atau mikro tertentu yang berakibat pada kurang gizi bahkan stunting jika dibiarkan terlalu lama," kata Fitria.
Kekurangan zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral lainnya, seperti zat besi dan zinc, bisa berdampak buruk pada perkembangan anak.
Dampak Kekurangan Gizi
Kekurangan gizi yang dialami anak picky eater dapat berdampak jangka panjang. Salah satu kondisi yang sering dialami oleh anak dengan pola makan terbatas adalah anemia, yang disebabkan oleh defisiensi zat besi. Selain itu, kekurangan gizi selama masa kanak-kanak dapat memengaruhi perkembangan otak, pertumbuhan fisik, serta daya tahan tubuh anak terhadap penyakit.
- Mengenalkan Anak dengan Beragam Makanan Sejak Dini Bisa Bantu Mereka Tidak Pilih-pilih Makanan
- Makanan Penghambat Tinggi Badan Anak, Segera Kurangi Asupannya
- Cara Mengatasi Keracunan Makanan pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu
- 7 Cara Mengatasi Anak yang Pilih-pilih Makanan dan Membuatnya Makan Lebih Sehat
Kebiasaan pilah-pilih makanan juga bisa berlanjut hingga usia yang lebih tua, dan jika tidak segera ditangani, anak bisa tumbuh dengan pola makan yang monoton dan kurang sehat.
"Jika anak tetap dibiarkan hanya suka makan jenis tertentu, misalkan nasi telur saja, atau makan dengan lauk yang digoreng saja tentu dapat menetap sampai usia yang lebih besar,” ungkap Fitria.
Peran Orang Tua dalam Pembentukan Kebiasaan Makan
Peran orang tua, terutama ibu, sangat besar dalam membentuk kebiasaan makan anak. Fitria menekankan bahwa pola makan ibu selama masa kehamilan dan menyusui bisa memengaruhi preferensi makan anak. Menurut sebuah penelitian yang diungkap oleh Fitria, preferensi makan ibu mempengaruhi sekitar 30 persen variasi kualitas pola makan anak.
“Orang tua harus tetap membiasakan anak makan makanan beragam,” tegas Fitria. Pengenalan berbagai jenis makanan sejak masa awal pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) menjadi kunci untuk mengatasi kebiasaan picky eater pada anak. Orang tua disarankan untuk mengenalkan berbagai variasi makanan dengan tekstur dan rasa yang berbeda, serta tidak membiarkan anak hanya terpaku pada satu jenis makanan.
Selain itu, memberikan contoh dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan beragam juga bisa membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang baik. Anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tuanya, sehingga penting bagi orang tua untuk menciptakan suasana makan yang positif di rumah.
Solusi untuk Mengatasi Masalah Picky Eater
Jika anak sudah terbiasa dengan pola makan yang terbatas, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Salah satu cara yang disarankan oleh dr. Fitria adalah dengan mencampurkan makanan yang disukai anak dengan jenis makanan yang mengandung nutrisi penting. Misalnya, jika anak menyukai makanan manis, orang tua bisa mencampurkan buah-buahan yang kaya serat dan vitamin ke dalam makanan yang disukai anak.
Selain itu, proses pengenalan makanan baru harus dilakukan dengan sabar. Beberapa anak mungkin membutuhkan waktu hingga 10 atau bahkan 12 kali paparan terhadap makanan baru sebelum mereka benar-benar menerimanya. Selama proses ini, penting bagi orang tua untuk tidak memaksa, melainkan memberikan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi makanan dengan cara yang menyenangkan.
Penerapan aturan makan yang baik dan pengenalan berbagai jenis makanan sejak dini sangat penting untuk mencegah anak menjadi picky eater. Dengan mengenalkan makanan yang beragam, orang tua dapat memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang lengkap dan seimbang. Kebiasaan makan yang sehat tidak hanya membantu tumbuh kembang anak secara optimal, tetapi juga mencegah risiko kekurangan gizi dan masalah kesehatan di masa depan.