Pentingnya Melakukan Pemeliharaan Kulit Sejak Dini
Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) dr Yustin Sumito, SpKK mengingatkan pemeliharaan kulit harus dilakukan orang-orang sejak dini, salah satunya guna mencegah kulit gatal hingga berujung pruritus pada saat lansia.
Sejumlah bagian tubuh kita perlu dilindungi dan dirawat sejak dini. Hal ini juga termasuk pada kulit yang kita miliki.
Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) dr Yustin Sumito, SpKK mengingatkan pemeliharaan kulit harus dilakukan orang-orang sejak dini, salah satunya guna mencegah kulit gatal hingga berujung pruritus pada saat lansia.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat fakta? Kalimat fakta adalah jenis kalimat yang menyajikan informasi yang benar, dapat diverifikasi, dan tidak terbantahkan.
-
Apa saja manfaat kemangi bagi kesehatan? Kemangi memberikan efek yang luar biasa untuk kesehatan. Dilansir dari Medical News Today, kemangi memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: Mengurangi Stres Oksidatif Kemangi kaya akan antioksidan yang dapat membantu menurunkan stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Senyawa seperti eugenol dalam kemangi berfungsi sebagai antioksidan yang efektif.
-
Kapan kemarahan bisa berbahaya bagi kesehatan? Namun, ketika kemarahan menjadi kebiasaan yang tidak terkendali, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
-
Apa saja manfaat tahu untuk kesehatan tubuh? Beragam manfaat tahu bagi kesehatan yang ternyata cukup banyak. Bisa turunkan risiko diabetes hingga lindungi ginjal.
"Jadi enggak bisa setelah tua kita rawat. Dari awal harus memilih sabun yang bagus, meskipun kulit masih lembap. Kemudian, memakai pelembap yang benar. Dipertahankan secara kontinu, tidak on and off," ujarnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Pruritus yang kerap dialami lansia dalam bahasa awal dikenal sebagai gatal yang didefinisikan sebagai sensasi tidak menyenangkan pada kulit sehingga menimbulkan keinginan untuk menggaruk.
Secara umum, kondisi ini sebenarnya dapat dikatakan sebagai gejala dari berbagai penyakit kulit tertentu, dan tidak semuanya menular, tergantung dari penyakit yang mendasari. Pruritus yang menular adalah pruritus yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur.
Gejala utama pruritus selain sensasi gatal di kulit, juga dapat disertai gejala lain seperti kemerahan, tanda gores, benjolan, bintik atau lecet, kulit kering dan pecah-pecah dan bercak kasar atau bersisi.
Gejala tambahan kondisi ini dapat meliputi perubahan warna kulit yang lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya, ruam terbentuk pada kulit yang bengkak (peradangan), benjolan besar di area kulit yang terkena dan lepuh atau benjolan berisi cairan pada kulit.
Salah satu faktor risiko pruritus yakni usia lansia atau 65 tahun ke atas. Pada kasus lansia, ada tiga proses utama terkait penuaan yang berhubungan dengan terjadinya pruritus. Pertama, hilangnya fungsi barrier atau pelindung atau pembatas kulit yang menyebabkan turunnya fungsi perbaikan pada kulit.
Kedua yaitu immunosenescence atau penurunan kerja sistem imun atau sistem perlindungan tubuh serta ketiga yakni neuropati atau abnormalitas sistem saraf yang menyebabkan pruritus cenderung lebih sering mengalami kekambuhan.
Yustin mengatakan, selain karena usia, faktor risiko pruritus juga termasuk riwayat alergi, memiliki kondisi penyakit lain seperti eksim, psoriasis, dan diabetes; sedang hamil; ataupun mereka yang sedang menjalani dialisis.
Menurut dia, diagnosis dan tatalaksana yang tepat sangat dibutuhkan. Deteksi dini pruritus dilakukan melalui anamnesis atau menanyakan riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang secara menyeluruh.
Derajat keparahan gatal ada pada skala satu hingga 10. Bila derajat keparahan di atas enam, gatal dirasakan hingga pasien terbangun dari tidur, maka sudah terjadi gangguan kualitas hidup secara bermakna, sehingga tatalaksana agresif dibutuhkan.
Tatalaksana pertama yang dilakukan yakni dengan menjaga kelembapan kulit, dengan memilih sabun dan pelembap yang benar, kemudian memperhatikan durasi mandi maksimal 10 menit.
Yustin mengingatkan, pengobatan pruritus yang benar dan tuntas tidak sesederhana memakai krim pelembap. Oleh sebab itu jika masih belum sembuh dan berlanjut dalam waktu yang terlalu lama, maka pengobatan dari dokter disarankan.
(mdk/RWP)