Penyakit di Musim Hujan yang Perlu untuk Diwaspadai
Datangnya musim hujan sekaligus menghadirkan sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai.
Musim hujan selalu membawa tantangan tersendiri bagi kesehatan masyarakat. Selain risiko banjir dan genangan air, musim ini juga menjadi waktu di mana berbagai penyakit mudah menyerang. Dokter lulusan Universitas Indonesia, Inggrid Tania, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman penyakit yang sering muncul di musim hujan.
"Penyakit seperti selesma atau common cold, influenza, dan infeksi saluran pernapasan sering terjadi. Selain itu, infeksi saluran pencernaan juga menjadi ancaman, terutama saat banjir karena kebersihan makanan atau alat makan rentan tercemar mikroorganisme," ungkap Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr.(cand) dr. Inggrid Tania, M.Si, dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara mencegah penularan penyakit di musim hujan? Pastikan untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, atau setelah beraktivitas di luar ruangan.
-
Penyakit apa yang sering muncul di musim hujan? Penyakit menular yang paling umum muncul selama musim hujan adalah pilek dan flu.
-
Kapan biasanya penyakit musim hujan muncul? Musim hujan sering kali diiringi dengan berbagai penyakit yang dapat menyerang siapa saja.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Bagaimana musim hujan membuat tubuh mudah terserang penyakit? Sebenarnya penyakit bisa datang kapan saja, tetapi pada saat musim hujan badan memang akan lebih rentan mengalami sakit," ucap Reisa Broto Asmoro saat Siaran Sehat Bersama Dokter Reisa di Channel YouTube Kementerian Kesehatan RI.
-
Kenapa khitan bisa mencegah penyakit? Dengan menghilangkan kulit kulup, area di sekitar kepala penis menjadi lebih mudah dibersihkan. Pada pria yang tidak dikhitan, kotoran dan bakteri dapat menumpuk di bawah kulup, yang dapat menyebabkan bau tidak sedap dan meningkatkan risiko infeksi.
Penyakit Saluran Pencernaan dan Pernapasan
Musim hujan seringkali menyebabkan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan saluran pernapasan. Udara dingin, kelembapan tinggi, dan kondisi lingkungan yang kurang bersih menjadi pemicu utama penyakit seperti flu dan infeksi saluran pernapasan akut. Selain itu, kontaminasi makanan dan air akibat banjir dapat menyebabkan penyakit pencernaan seperti diare, tifoid, dan hepatitis A.
"Diare akibat infeksi virus atau bakteri seperti Escherichia coli menjadi salah satu penyakit yang kerap terjadi. Penyakit lain yang menular melalui jalur fekal-oral, seperti demam tifoid, juga sering muncul," jelas dr. Inggrid. Hepatitis A, lanjutnya, dapat menyebar melalui alat makan atau makanan yang telah tercemar, sehingga menjaga kebersihan menjadi hal utama yang harus diperhatikan.
Leptospirosis dan Demam Berdarah
Selain infeksi pernapasan dan pencernaan, leptospirosis adalah penyakit lain yang perlu diwaspadai. Penyakit ini ditularkan melalui urin tikus yang mencemari air. Terlebih, banjir dan genangan air menjadi sarana ideal bagi penyebaran bakteri penyebab leptospirosis.
Genangan air bersih yang tidak terkelola juga berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Musim hujan sering menjadi waktu peningkatan kasus DBD karena tingginya angka populasi nyamuk akibat lingkungan yang basah.
Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Menghadapi berbagai ancaman penyakit di musim hujan, menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Berikut beberapa langkah pencegahan yang direkomendasikan:
Kebersihan makanan dan alat makan: Pastikan makanan dimasak dengan sempurna dan alat makan dicuci bersih, terutama saat terjadi banjir.
Pengelolaan lingkungan: Hindari genangan air di sekitar tempat tinggal untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Perlindungan diri: Gunakan alas kaki saat berjalan di air banjir untuk mengurangi risiko kontak dengan urin tikus.
Imunisasi: Vaksinasi seperti vaksin hepatitis A dan tifoid dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi.
Selain pencegahan fisik, menjaga daya tahan tubuh juga sangat penting. Dr. Inggrid menyarankan konsumsi ramuan herbal sebagai alternatif pendukung kesehatan selama musim hujan.
“Ramuan herbal dari sambiloto bisa menjadi penguat imunitas dan membantu mengatasi infeksi saluran napas serta pencernaan. Ramuan berbasis Habbatussauda juga baik untuk mencegah batuk dan meningkatkan daya tahan tubuh,” ujarnya.
Musim hujan adalah bagian dari siklus alam yang tidak bisa dihindari, tetapi dampak buruknya dapat diminimalkan dengan tindakan pencegahan yang tepat. Mulailah dari menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan makanan, serta memperkuat imunitas tubuh.
Waspadai gejala-gejala yang muncul dan segera konsultasikan dengan dokter jika merasa tidak sehat. Ingat, mencegah penyakit lebih mudah daripada mengobati. Dengan langkah yang tepat, musim hujan tidak harus menjadi waktu yang menakutkan, melainkan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan.