Penyebab Bayi Menangis Setelah Disusui, Orangtua Wajib Tahu
Bayi belum bisa berbicara sehingga mereka mengungkapkan semua rasa yang dialami dengan tangisan.
Bayi belum bisa berbicara sehingga mereka mengungkapkan semua rasa yang dialami dengan tangisan. Walau begitu, tangisan ini juga bisa muncul usai bayi disusui karena penyebab berikut.
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa bahaya cium bayi sembarangan? Perlu diketahu, bahwa mencium bayi sembarangan dapat meningkatkan risiko penularan infeksi dan penyakit.
-
Kapan bayi rewel biasanya? Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena takut. Hal inilah yang membuat bayi sering rewel malam hari dan merasa ketakutan.
-
Kapan "Bulan Mini" akan mengitari Bumi? Asteroid ini diperkirakan akan ditangkap sementara oleh gravitasi Bumi dan mulai mengorbit dari 29 September hingga 25 November 2024.
-
Kenapa bayi sering rewel? Bayi yang baru lahir umumnya masih belum bisa mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhan mereka. Karena itulah, mereka bersikap rewel dengan menangis hingga berjam-jam.
Penyebab Bayi Menangis Setelah Disusui, Orangtua Wajib Tahu
Tangisan pada bayi bisa menjadi tanda dari berbagai macam hal. Hal ini bisa terjadi saat mereka lapar, tidak nyaman, atau karena sejumlah alasan lain.
Bayi yang menangis setelah makan atau disusui bisa menjadi momok bagi para orangtua. Tangisan yang terjadi setelah memberi makan seringkali membuat orangtua merasa khawatir dan bingung tentang penyebabnya. Dilansir dari Healthline, berikut sejumlah alasan yang sering menyebabkan bayi menangis setelah disusui:
Kolik
Salah satu penyebab umum bayi menangis setelah makan adalah kolik. Istilah ini merujuk pada bayi yang menangis dan rewel tanpa alasan yang jelas. Menurut British Medical Journal, bayi yang menangis setidaknya tiga jam sehari, tiga kali seminggu, dan berusia di bawah 3 bulan dapat dikategorikan sebagai bayi yang mengalami kolik. Meski belum ada penyebab pasti, kondisi ini umumnya bersifat sementara.
Refluks Asam
Refluks asam atau gastroesophageal reflux disease (GERD) juga bisa menjadi penyebab tangisan setelah makan. Bayi dengan GERD cenderung mengalami muntah setelah makan dan kadang disertai gejala lain seperti pertumbuhan berat badan yang lambat. Gejala ini sering disamarkan dengan kolik pada bayi, dan dapat berlanjut hingga usia sekolah atau remaja.
Sensitivitas dan Alergi Makanan
Beberapa bayi, terutama yang disusui, mungkin mengalami alergi terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi ibu mereka. Protein susu sapi dalam ASI adalah penyebab umum alergi makanan, meskipun kasus alergi sejati sangat jarang terjadi pada bayi yang hanya mendapat ASI eksklusif. Alergi makanan dapat menyebabkan bayi merasa tidak nyaman setelah makan dan menangis.
Gas
Kebanyakan bayi akan menelan udara saat makan, terutama yang menggunakan botol susu. Udara ini bisa terperangkap di perut mereka dan menyebabkan ketidaknyamanan, yang bisa berujung pada tangisan setelah makan. Meskipun bayi yang disusui cenderung menelan lebih sedikit udara, beberapa dari mereka juga membutuhkan bantuan untuk mengeluarkan udara setelah makan.
Susu Formula Tidak Cocok
Pergantian merek formula susu juga bisa menjadi solusi bagi bayi yang menangis setelah makan. Setiap merek formula memiliki komposisi yang berbeda, dan beberapa merek membuat formula khusus untuk perut bayi yang sensitif. Konsultasikan dengan dokter anak sebelum mengubah merek formula susu bayi.
Untuk para orangtua yang merasa cemas dengan tangisan bayi mereka setelah disusui, ada beberapa langkah yang bisa dicoba. Mengubah pola makan, memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, serta konsultasi dengan dokter anak dapat membantu mengatasi masalah ini.
Memahami alasan di balik tangisan bayi setelah makan bisa membantu para orangtua menemukan solusi yang tepat untuk kenyamanan dan kebahagiaan si kecil. Jika tangisan setelah disusui terus berlanjut dan tidak mereda, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.