Perlu Diwaspadai, Kenali Tanda ketika Sakit Kepala Menjadi Gejala Tumor Otak
Kondisi sakit kepala yang bisa menjadi gejala dari tumor otak sangatlah khas dan perlu untuk kita kenali secara tepat.
Sakit kepala adalah keluhan yang umum dialami oleh banyak orang. Dari sakit kepala ringan akibat kelelahan hingga migrain yang menyakitkan, kebanyakan dari kita pernah merasakannya. Namun, tidak semua sakit kepala bisa dianggap remeh. Dalam beberapa kasus, sakit kepala dapat menjadi tanda adanya kondisi yang jauh lebih serius, seperti tumor otak. Meskipun hanya sebagian kecil sakit kepala disebabkan oleh tumor, memahami perbedaannya dan mengenali gejala yang mengarah pada sesuatu yang lebih mengkhawatirkan sangat penting.
Dilansir dari Medical News Today, menurut American Brain Tumor Association (ABTA), sekitar 50% dari penderita tumor otak mengalami sakit kepala sebagai salah satu gejala utamanya. Namun, sakit kepala yang disebabkan oleh tumor otak memiliki ciri-ciri yang berbeda dari sakit kepala akibat migrain atau ketegangan otot.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Bagaimana makanan olahan bisa memicu kanker? Sejumlah penelitian mengungkap bahwa konsumsi daging olahan ini bisa menimbulkan kanker usus besar pada beberapa orang.
"Sakit kepala akibat tumor otak umumnya lebih parah atau persisten, terutama pada orang yang tidak memiliki riwayat sakit kepala kronis," demikian dikutip dari studi tahun 2022.
Sakit kepala yang menjadi gejala tumor otak biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu, lebih sering terjadi di pagi hari, dan bahkan bisa membangunkan seseorang dari tidur di tengah malam. Gejala lain yang harus diwaspadai adalah sakit kepala yang semakin memburuk ketika seseorang batuk, berubah posisi, atau disertai dengan muntah tanpa sebab yang jelas.
Namun, perlu diingat bahwa kondisi lain, seperti gangguan tidur (misalnya sleep apnea atau bruxism), juga dapat menyebabkan sakit kepala serupa. Dalam hal ini, penting untuk mengkonsultasikan gejala yang dialami dengan dokter, terutama jika sakit kepala terjadi lebih dari empat kali dalam seminggu selama empat minggu berturut-turut.
Tanda-tanda Lain yang Menunjukkan Tumor Otak
Sakit kepala bukanlah satu-satunya gejala yang dapat mengindikasikan adanya tumor otak. Beberapa tanda lain yang perlu diperhatikan termasuk kejang, perubahan perilaku atau kepribadian, kesulitan berbicara, berpikir, atau menemukan kata-kata yang tepat, serta pusing atau gangguan keseimbangan. Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh, kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, hilangnya ingatan, dan perubahan sensorik seperti kehilangan penciuman, perubahan penglihatan, atau kesulitan mendengar juga merupakan tanda-tanda yang harus diperhatikan.
Beberapa penderita tumor otak juga mengalami kebingungan, disorientasi, serta mual dan muntah tanpa penyebab yang jelas. Ketika gejala-gejala ini terjadi bersamaan dengan sakit kepala yang parah dan persisten, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis.
Mengapa Tumor Otak Dapat Menyebabkan Sakit Kepala?
Tumor otak, baik yang bersifat jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker), dapat meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, yang dikenal sebagai intracranial pressure. Tekanan ini menyebabkan pembengkakan dan kerusakan jaringan otak, yang pada akhirnya memicu gejala seperti sakit kepala yang tak tertahankan. Tanpa perawatan yang tepat, tumor otak dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan bahkan berujung pada koma.
Meski tumor otak dapat muncul tanpa sebab yang jelas, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi. Mutasi genetik yang mempengaruhi sel-sel otak serta paparan jangka panjang terhadap zat yang merusak DNA, seperti asap rokok dan radiasi, dapat memicu pertumbuhan tumor. Dalam beberapa kasus, perubahan genetik ini juga dapat diturunkan secara turun-temurun.
Perbedaan Antara Sakit Kepala Migrain dan Tumor Otak
Sakit kepala yang diakibatkan oleh tumor otak sering kali disalahartikan sebagai migrain, karena kedua kondisi tersebut dapat berbagi beberapa gejala, seperti mual, kelelahan, dan perubahan suasana hati. Namun, ada beberapa perbedaan penting yang dapat membantu membedakannya.
Migrain sering kali ditandai dengan nyeri yang intens di satu sisi kepala, dan dapat disertai dengan aura—sebuah sensasi yang dialami sebelum sakit kepala, seperti kilatan cahaya, bintik hitam, atau garis zigzag di penglihatan. Sebaliknya, sakit kepala akibat tumor otak lebih cenderung terjadi di seluruh kepala, bersifat lebih persisten, dan tidak terikat pada pola yang jelas seperti migrain.
Sementara migrain biasanya berlangsung antara 4 jam hingga 2 hari, sakit kepala akibat tumor otak bisa berlangsung selama berhari-hari hingga berminggu-minggu tanpa henti. Selain itu, tumor otak dapat menyebabkan gejala-gejala lain yang tidak terkait dengan migrain, seperti kejang, kehilangan ingatan, kelemahan tubuh, dan gangguan sensorik.
Kapan Harus Konsultasi dengan Dokter?
Mengenali pola sakit kepala dan gejala yang menyertainya dapat membantu dalam menentukan kapan seseorang harus mencari bantuan medis. Jika sakit kepala Anda sering atau parah hingga memengaruhi aktivitas sehari-hari, atau jika pola dan intensitas sakit kepala Anda berubah secara drastis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Gejala lain yang memerlukan perhatian medis segera termasuk sakit kepala tiba-tiba yang sangat parah, gangguan penglihatan, pendengaran, atau bicara yang tidak dapat dijelaskan, kelemahan atau mati rasa di satu sisi tubuh, perubahan kepribadian, atau kejang.
Dokter mungkin akan melakukan tes pencitraan seperti CT scan atau MRI untuk memeriksa adanya tumor otak atau kelainan lain. Jika ditemukan tumor, biopsi akan dilakukan untuk menentukan jenis dan asalnya, sehingga dokter dapat merencanakan pengobatan yang paling tepat.
Meskipun sebagian besar sakit kepala tidak menandakan adanya tumor otak, penting untuk tetap waspada terhadap perubahan frekuensi atau intensitas sakit kepala yang Anda alami. Memperhatikan gejala tambahan seperti perubahan suasana hati, gangguan penglihatan, atau kelemahan fisik dapat membantu dokter dalam menemukan penyebab yang mendasari.