Polusi udara, tak hanya bikin gemuk namun juga sebabkan hipertensi
Udara kotor yang masuk ke tubuh bisa menyebabkan peradangan yang berujung dengan munculnya penyakit darah tinggi.
Polusi udara berikut dengan kemacetan yang menyertainya adalah pemandangan sehari-hari kota besar.
Jika selama ini polusi udara dikaitkan dengan gangguan kesehatan paru-paru, maka polusi udara juga bisa membuat seseorang terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Penelitian yang dilakukan di negara seperti Norwegia, Swedia, Denmark, Jerman, dan Spanyol menemukan bahwa setiap mikrogram udara kotor yang terhirup mengandung bahan kimia seperti debu mineral, amonia, karbon hitam, dan sulfat yang kemudian menembus masuk ke dalam paru-paru," ungkap penelitian dari WHO ini.
"Paparan kronis dari partikel ini berkontribusi terhadap pengembangan penyakit kardiovaskular dan pernapasan, termasuk peradangan di sistem kardiovaskular yang merusak pembuluh darah dan berujung dengan penyakit hipertensi," jelas pemimpin penelitian ini, Barbara Hoffmann, profesor kesehatan dari Centre for Health and Society di Heinrich-Heine-University of Düsseldorf, Jerman.
"Dengan ditemukannya hasil penelitian ini, maka sebenarnya wajib dikeluarkan peraturan yang berhubungan dengan tingkat batas polusi udara yang diperbolehkan agar tidak merugikan kesehatan masyarakat umum," sarannya.
Well, jika kamu sendiri takut dengan dampak tersebut, kamu bisa meminimalisir bersinggungan dengan udara kotor yaitu dengan selalu menggunakan masker setiap kali keluar rumah. Serta mengonsumsi makanan sehat guna meningkatkan kesehatan tubuh dan kesehatan paru-paru pada khususnya.
Baca juga:
Mainan Facebook dan Twitter terbukti atasi diabetes dan darah tinggi
Awas, hipertensi mengancam mereka yang punya musuh
Makanan berlemak bikin tekanan darah naik? Obati dengan jus ini
Turunkan hipertensi dalam seminggu dengan 3 rempah ini
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.